9. Stupidity ⚠️

622 45 23
                                    

Jisung perlahan membuka matanya, kemudian terperanjat melihat sosok Minho yang sedang duduk di sofa memandang ke arahnya.

"A-aku ketiduran ternyata" ucap Jisung sambil menggaruk kepalanya canggung.

"Iya, nyenyak sekali tuan Han Jisung" sahut Minho dengan smirk andalannya.

"Kakak liat handphoneku gak?"

"Tuh di meja, gue matiin. Dari tadi bunyi terus"

"ASTAGA! Ini sudah jam berapa?" Jisung meloncat dari tempat tidur, mengambil handphonenya di meja lalu buru-buru menyalakannya.

"Ya ampun, sudah jam tujuh malam. Aku harus kembali ke kampus, pasti kak Bin nyariin"

Jisung menyambar tas nya yang berada di sofa lalu beranjak dengan terburu, tetapi langkahnya terhenti karena lengannya tertahan oleh Minho.

"Lo belum boleh pergi, cerita dulu!! Kenapa lo tadi sore nangis?" Selidik Minho sambil melepas cengkraman tangannya.

"Mm- aku sebel aja kak sama semua orang yang ada di sana"

"Kenapa?"

"Aku merasa di manfaatkan aja" Jisung tertunduk menyedihkan.

"Hahahahahah bukannya udah gue bilang dari awal"

"Ya awalnya gak masalah, cuma tadi aku ngerasa sedih aja...

... tapi sekarang udah gak kok, jadi aku mau balik ke sana aja sekarang"

"Yaudah balik aja sana! Paling ntar lo juga gak dibutuhin lagi, udah ada Hyunjin yang jadi penanggung jawab acara"

Deg..

Dada Jisung terasa sakit mendengar kenyataan yang keluar dari mulut seniornya itu.

"Gimana kakak tau?"

"Sorry gue tadi angkat telpon Chris dari handphone lo. Dia nyari lo, yaudah gue bilang aja lo lagi gak enak badan. Tau apa jawabannya?"

Jisung hanya diam, tak menjawab. Ia sudah tau apa yang akan Chris katakan.

"Chris bilang, iya gak papa lagian ada Hyunjin. Jadi lo gak dateng juga gak masalah"

Tanpa dikomando, air mata Jisung mengalir dengan sendirinya. Membanjiri pipi gembilnya.

Sekali lagi, sakit hatinya selalu di sebabkan oleh Chris. Ia selalu berakhir dengan menangis seperti ini, bedanya kali ini ia tidak menangis seorang diri, ia menangis di depan Minho. Membuat lelaki dengan hidung bangir itu ikut merasakan emosi yang tidak bisa ia kendalikan.

"Gue tau lo masih suka Chris, tapi bisa gak jangan keliatan menyedihkan seperti ini?!"

"Kenyataannya gue memang menyedihkan" jawab Jisung masih dengan tangis sesenggukan.

"Gue gak suka liat orang menyedihkan!"

Jisung melangkah menghampiri Minho yang masih duduk di sofa, lalu berlutut di hadapan Minho yang terlihat kebingungan dengan yang di lakukan lelaki tupai di depannya itu.

Tiba-tiba Jisung merasa Minho adalah satu-satunya orang yang bisa membantunya untuk bangkit dari patah hatinya.

Beberapa hari ini ia merasa sangat dekat dengan Minho, ia sudah tak canggung untuk berbicara santai.

"Kalau gitu bantu gue! Bantu gue kak!" Jisung memohon dengan nada frustasi.

"Apa yang bisa gue bantu? Gue gak bisa bantu apa-apa, itu semua tergan...." belum sempat Minho melanjutkan kata-katanya, Jisung sudah naik ke pangkuan Minho, memegangi kepala Minho dengan kedua tangannya lalu mencium rakus bibir seniornya itu.

Stay On Track | MINSUNG ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang