3. Date?

444 59 18
                                    

Kantin Jurusan Teknik Kimia siang itu terlihat penuh, kepala Jisung menengok ke kanan kiri mencari seseorang yang akan ia temui. Itu dia ketemu, lelaki dengan kemeja putih yang sedang sibuk membolak balikan kertas pada genggaman tangannya dengan serius.

Jisung menghampiri lelaki yang duduk di samping jendela kaca besar itu,

"Bang, udah lama?" Yang dipanggil bang segera menoleh dan tersenyum ke arahnya.

"Gak kok, sini-sini duduk" Chris mempersilahkan Jisung duduk di sampingnya.

Meskipun Jisung sudah berjanji untuk tidak memikirkan cinta-cintaan lagi, tanpa di undang rasa sukanya pada Chris meluap kembali dengan hanya duduk di sampingnya.

"Udah makan belom? Aku pesenin ya? Aku mau makan siang juga"

Belum sempat Jisung menjawab, Chris sudah berlalu meninggalkannya menuju kasir untuk memesan makanan.

Jisung hanya bisa tersenyum, membuat pipinya mengembang lucu dan sedikit memerah.

"Plis jangan geer Han Jisung, dia cuma pesenin kamu makan, bukan pesenin cincin kawin" gerutu Jisung dalam hati.

Lalu yang lebih tua kembali ke tempat duduknya setelah memesan makanan.
"Aku pesenin soto ayam sama es teh manis biar samaan sama aku, gak papa kan?"

"Gak papa bang" jawab yang lebih muda malu-malu.

"Sambil nunggu makanan dateng, kita bahas ini dulu yuk, ini data yang udah kamu email ke aku kemarin, terus aku print. Beberapa ada poin-poin yang sudah aku lingkari juga, coba kamu cek lagi"

Dengan ragu Jisung mendekatkan kepalanya untuk melihat kertas yang berada di tangan seniornya itu. Kemudian Chris menggeser duduknya mendekat dengan Jisung dan memperlihatkan kertas di tangannya lebih dekat lagi.

Lengan Chris dan lengannya bertumbukan. Hanya dengan seperti itu saja sudah membuat jantung Jisung siap meledak sewaktu waktu. Ditambah lagi dengan perlakuan Chris padanya yang begitu lembut dan perhatian, juga tutur kata dan bahasanya yang membuat jantung Jisung berdebar tak karuan.

Yang ia butuhkan sekarang adalah kembali fokus pada penjelasan lelaki tampan di sampingnya itu.

Untunglah makanan cepat datang, sehingga saat Chris memberikan space, Jisung bisa kembali mengatur nafas dan detak jantungnya agar kembali normal.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dengan hati yang berbunga bunga Jisung berjalan kembali ke Jurusannya. Masih melekat di pikirannya bagaimana tadi Chris mengajaknya keluar untuk makan malam besok.

Kemudian ia meyakinkan dirinya bahwa Chris dan Hyunjin memang tidak ada hubungan apa-apa. Memang Jisung tidak menanyakannya secara langsung, tetapi jika ia kembali melihat bagaimana Chris memperlakukannya dengan manis, Jisung yakin sebenarnya Chris punya perasaan yang sama sepertinya.

"Hei tupai"

Panggilan dengan suara berat yang sangat Jisung kenal. Jisung menoleh ke belakang, sudah jelas si pemilik suara bass itu Felix, yang sedikit berlari agar menyamai langkah lelaki tupai di depannya.

"Fel, gue bahagia banget"

"Ada apa nih? Pasti bang Chris"

Jisung membulatkan matanya, bagaimana Felix tahu yang akan ia bicarakan adalah Chris.

"Gak usah kaget, gue barusan juga dari kantin. Gue lihat lo lagi sama bang Chris"

"Serius?? Lo kok gak panggil gue?"

"Sebenernya gue duduk deket lo  ji, lo nya aja yang terlalu fokus menatap bang Chrismu itu dengan senyum malu-malu" goda Felix sambil menyenggol badan Jisung pelan.

Stay On Track | MINSUNG ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang