14. Permission

389 48 10
                                    

Jisung duduk di salah satu bangku aula BEM, mendengarkan penjelasan ketua departemennya mengenai salah satu program kerja yang akan mereka laksanakan minggu depan,

"Oke, sekarang kita coba bagi tim ya, khususnya untuk para staf yang nantinya akan didampingi oleh senior" Ucap Dahyun selaku ketua departemen sosial masyarakat

"Aku ada usul, bagaimana kalau pembagian timnya sesuai dengan pembagian tim pembinaan saat awal staf masuk? Biar kita juga gak susah susah bikin tim lagi" Chris memberikan usul yang langsung ditangkap maksudnya oleh Changbin

"Oh oke gitu aja, yuk sekarang boleh langsung berkelompok dengan tim masing masing" sahut Dahyun kemudian setelah menyetujui usulan Chris

Jisung hanya diam membeku membayangkan orang yang akan satu kelompok dengannya.

Yaitu Chris dan Hyunjin

Tetapi semenjak Hyunjin bermasalah dengan Chris, lelaki tampan itu seperti lenyap ditelan bumi

Otomatis dia hanya akan satu tim dengan Chris, orang yang sangat Jisung hindari akhir akhir ini

Apalagi setelah ia tahu kenyataan bahwa Chris menyukainya, sungguh canggung sekali rasanya harus satu tim dengan presbemnya lagi

"Hei, kita mau di sini aja? Atau mau cari tempat lain?"

Suara Chris membuyarkan lamunan Jisung, membuatnya menoleh ke kanan kiri yang ternyata sudah kosong

Beberapa orang yang berada di samping Jisung tadi sudah menyebar ke kelompoknya masing masing

"E-eh iya bang di sini aja" jawab Jisung gagap

Chris menarik kursi lalu duduk tepat di hadapan Jisung yang semakin salah tingkah, bingung akan membawa matanya menatap kemana

Suasana hening. Chris hanya menatap Jisung tanpa bersuara. Sedangkan yang ditatap terlihat kebingungan tanpa bisa memulai pembicaraan

"Oke, gimana rencana kita untuk pergi minggu depan?"

Jisung terbelalak kaget melihat kertas yang di sodorkan oleh seniornya itu. Ia tak menyangka Chris akan memilih tempat paling jauh

"Bang, ini bukannya di luar kota?"

"Iya memang di luar kota, aku sengaja pilih yang letaknya paling jauh, karena tim yang lain akan menolak untuk memilih lokasi itu"

Jisung terdiam, bagaimana bisa ia akan pergi ke luar kota dengan lelaki di hadapannya ini

Bagaimana nanti dengan Minho kalau tak mengizinkannya pergi

"Apakah cukup waktunya untuk langsung balik bang?"

"Perjalanannya saja 4 jam ditempuh dengan mobil, belum lagi acara kita sampai seharian, mau tidak mau harus menginap Ji"

Astaga, jantung Jisung terasa mau copot. Jelas Minho tidak akan mengizinkannya

"Tenang saja, untuk tim yang mendapatkan lokasi luar kota, akan dapat biaya tambahan"

Bukan masalah biayanya. Ini tentang dengan siapa Jisung harus ke luar kota, apalagi menginap

Sungguh Jisung ingin menangis saat itu juga

"Apa Hyunjin gak bisa ikut dengan kita bang? Hyunjin kan juga masih tim kita"

"Kamu belum tahu ji? Hyunjin memutuskan keluar dari BEM, dia mau fokus mengajukan pertukaran pelajar ke luar negeri"

Jisung hanya mengangguk

Sudahlah, tamat riwayatnya sekarang. Jisung tak tahu lagi harus bagaimana

Tanpa Jisung dan Chris sadari, ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan mereka. Ya, mata Changbin yang terus menerus memperhatikan keduanya dengan khawatir
.
.
.
.
.
Jisung berjalan lesu menuju arah parkiran, mencari mobil kekasihnya yang tadi sudah mengabari akan menjemputnya. Sedan hitam yang ia cari akhirnya ketemu, terparkir di bawah pohon mahoni besar di sudut parkiran

Stay On Track | MINSUNG ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang