4. Sweety Quokka

420 53 11
                                    

Minho terbangun dari tidur panjangnya, ia menyipitkan mata dan menyadari kamarnya mulai gelap. Matahari yang perlahan akan tenggelam terlihat dari jendela kamar yang terpantul warna jingga.

Ia terbangun karena teriakan seseorang dari luar kamar yang sedari tadi memanggil manggil namanya tanpa henti sambil sesekali menggedor pintu.

Minho berjalan ke arah pintu kamar sambil menyalakan lampu, membuatnya mengernyitkan mata karena silau.

"Ada apa bin?" Membuka lebar pintu dan tanpa permisi yang dibukakan pintu langsung menerobos masuk.

Minho berjalan gontai sambil mengumpulkan kesadarannya lalu duduk kembali di sudut tempat tidur, menghadap Changbin yang sudah duduk di kursi meja belajarnya.

"Ho, lo kenapa gak muncul di grup sih? Grup lagi pada heboh"

"Grup apa sih?" Tanya Minho dengan menggaruk kepalanya kasar.

"ASTAGA, GRUP BEM INTI MINHO!! Lo kebanyakan grup chat sih"

"Gue tidur dari jam delapan pagi bin, belum buka handphone sama sekali"

"DARI JAM DELAPAN PAGI???? LO TIDUR APA HIBERNASI??? INI SUDAH JAM LIMA SORE MINHO!!"

"Lo bisa gak sih ngomong gak pake teriak-teriak?"

"Oke sorry" Changbin mulai menurunkan volume suaranya sebelum mulutnya dibekap oleh Minho.

"Emang ada apa sih? Gue males mau baca chat yang udah panjang kayak gini, liat nih udah 253 pesan" Minho menunjukkan notifikasi ponselnya pada Changbin.

"Chris menunjuk Ryujin jadi ketua panitia penyambutan mahasiswa baru, dan malam ini pembentukan anggota lainnya"

Minho membelalakkan matanya tidak percaya, karena sudah satu bulan ini, ia dan Chris sibuk mempersiapkan Jisung agar terpilih menjadi ketua panitia saat pemilihan nanti.

Bagaimana bisa Chris langsung menunjuk orang lain tanpa mengadakan pemilihan.

"Gak ada pemilihan bin?"

"Nah itu yang mau gue tanyakan ke lo. Ini anak-anak yang lain beberapa ada yang setuju dan banyak juga yang protes karena tidak ada pemilihan"

"Gimana sih Chris, kenapa dia gak bilang apa-apa"

"Sebenernya gak banyak yang tau kalau Ryujin itu anak Rektor ho. Aku sempat diminta sama rektor buat bikin Ryujin jadi ketua panitia penyambutan mahasiswa baru. Tapi di situ gue bilang gak bisa, karena bukan wewenang gue. Apa mungkin rektor akhirnya minta tolong Chris?"

Minho terdiam, mencoba mencerna dan menghubungkan informasi yang ia dapat dari Changbin.

"Bangsat" Minho beranjak dari tempat tidurnya, mengambil jaket hitam yang tergantung dekat lemari lalu melangkah keluar dari kamar.

Changbin yang kebingungan ikut keluar dari kamar, hanya saja ia tertinggal oleh Minho yang terlihat sudah sampai di lantai bawah.

"Ho, mau kemana? Kamar lo belom dikunci" teriak Changbin dari lantai atas.

"Nitip kunciin" teriak Minho sambil terus berjalan menuju mobilnya yang terparkir di depan.

"Dasar anak gilak" umpat Changbin yang tidak menyangka Minho tiba-tiba pergi begitu saja.
.
.
.
.

Minho berjalan menuju Aula BEM dengan terburu, tanpa mempedulikan bagaimana penampilannya sekarang.

Celana pendek hitam, tshirt abu-abu, jaket hitam dan sandal slip on nya.

Pantas saja sedari tadi semua orang yang berpapasan dengan Minho memandangnya dengan tatapan aneh. Tapi Minho tidak peduli.

Sesampai di Aula, mata Minho menelusuri seluruh bagian dari Aula, tapi ia tak menangkap Chris dalam pandangannya.

Stay On Track | MINSUNG ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang