༻ ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 01 ༺

413 45 1
                                    

◈◈◈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◈◈◈

“Tuan muda di mana?”

Tanya seorang lelaki dewasa dengan ekpresi dinginnya kepada lelaki yang berusia lebih muda darinya. Terdengar dengusan kecil, yang muda pelakunya, “Menurut lo?” Songong.

Yang lebih tua berdecak kesal, memberikan sentilan pada kening si muda hingga erangan itu kembali terdengar, bersama telapak mungilnya mengusap pada area yang perih, “Sakit, bang Tian!”

Tian, lelaki dewasa yang bertanya menatap kesal kepada rekan yang telah ia anggap adik, Raffael namanya.

“Di mana—”

“Masih ngorok.” Jawab Raffael, memotong Tian tidak sopan. Mengangguk lalu berpamitan untuk pergi, meninggalkan si mungil yang bergerutu di posisi seraya memeluk ipad mahal yang berisikan seluruh rangkaian kegiatan sang tuan muda Garckialla.

Hari ini masih terbilang pagi, pukul empat lewat dua puluh dua menit, namun Raffael sudah bersiap dengan setelan khas seorang asisten pribadi kepercayaan tuan muda Garckialla, Jevoarklo Garckialla lengkapnya.

Tuan mudanya itu berusia setahun lebih muda dari Raffael, duduk di semester akhir perkuliahan dengan juruan bisnis dan manajemen, berawal dari pertemuan keduanya tiga tahun lalu di kampus dan berakhir Jevoarklo yang terus menerus memaksa Raffael menjadi asistennya. Awalnya Raffael enggan, karena terlampau malas berinteraksi dengan keluarga terpandang itu, namun sifat keras kepala Garckialla menurun pada Jevoarklo.

Sehingga Raffael menyerah, menerima permintaan tuan muda yang di kenal dingin namun aslinya manja untuk menjadi asisten nya.

Jujur, Raffael menyesal menerima pekerjaan ini. Sebab, bukan hanya waktunya saja yang di berikan seluruhnya untuk sang tuan muda melainkan juga otak dan energi. Setiap harinya Raffael sudah bersiap pada pukul empat pagi, dengan waktu tidur sesuai Jevoarklo tertidur.

Dan demi jeleknya wajah Tian, semalam tuan mudanya itu tidur jam dua malam akibat mengerjakan tugas yang di biarkan menumpuk selama dua minggu, membuat Raffael memukul kepala Jevoarklo dengan keras lalu berujung mengeluarkan kepintarannya untuk membantu Jevoarklo.

ipad kembali di pandang, melihat jadwal Jevoarklo sehari penuh ini. Tidak ada jadwal masuk ke kampus, hanya berisikan jadwal bertemu beberapa kolega bisnis, makan siang bareng klien seraya melakukan meeting dan terakhir datang ke restaurant mahal untuk menemui seseorang.

Yang tak sengaja Raffael dengar perbincangan antara Jevoarklo dengan ayahnya, bahwa pertemuan makan malam ini merupakan bentuk perjodohan yang di jalani oleh Jevoarklo bersama gadis yang telah di seleksi begitu ketat oleh keluarga Garckialla.

REVENGE : Love above betrayal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang