Five (5)

16 8 0
                                    

"...Suami istri itu harus bisa melengkapi, susah dan senang dilalui bersama-sama."
-

-
-
-

"Assalamualaikum." Sepasang suami istri membuka pintu kamar dan meletakkan barang bawaan ke tempat asalnya.

"Mas, penjualan kali ini lumayan, ya, Mas?"

"Alhamdulillah rezeki, berkah dari Allah. Kamu mandi duluan biar aku yang beresin ini semuanya, tinggal beberapa lagi nih," ucapnya.

"Iyah, Mas." Mengambil handuk seraya berjalan ke kamar mandi.

Lima belas menit kemudian, Harum menyudahi kegiatannya, ia melihat suaminya sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur. Harum menghampiri juga memberikan handuk pada suaminya dan ia menuju meja rias untuk mengaplikasikan beberapa skincare yang menjadi rutinitas malam maupun siang harinya, sedangkan suaminya menuju kamar mandi.

"Udah cantik, masih pake skincare malam-malam, hmm?" tanya Pratama.

Harum melihat suaminya yang sudah menggunakan kaos oblong hitam rapih dari pantulan cermin. "Ini tuh rutinitas, Mas. Mau malam atau siang itu harus pake, nggak boleh sampe ada yang terlewati, biar mukanya bersih terus glowing."

"Iyah, sayang." Pratama berjalan seraya mengambil handphonenya yang berada di atas meja dan menduduki tepian kasur.

Setelah selesai mengaplikasikan, Harum menghampiri suaminya. Melihat hal itu Pratama menaruh handphonenya kembali ke atas meja.

"Sini, duduk dekat Mas," suruh Pratama.

Harum menuruti perkataan suaminya, ia duduk dekat suaminya di atas kasur sambil meluruskan kakinya.

"Pasti capek, yah? Bolak-balik layani customer?" tanya Pratama.

Harum melihat suaminya dan berkata. "Sedikit, Mas. Tapi nanti juga hilang capeknya."

"Mas pijitin kaki kamu, ya?" tanyanya kembali.

Harum menganggukkan kepalanya pertanda setuju. Pratama mengganti posisi duduknya agar lebih nyaman saat memijat kaki istrinya, sedangkan Harum mengambil remote untuk menyalakan tv.

"Enak banget, author juga mau dong!"

"Jangan ganggu deh, Thor. Lagi berduaan sama istri, hus-hus."

Ekspresi author :(

"Mas, banyak banget di tv suami istri selingkuh, ada yang dibunuh, anak-anaknya malah disuruh kerja padahal masih di bawah umur. Tega banget, ya, Mas!"

"Iya, sayang. Mungkin mereka ada suatu persoalan rumah tangga yang membuat mereka melakukan hal sekejam itu karena hawa nafsunya. Seharusnya bisa diobrolin baik-baik dengan kepala dingin, kalo ada anak di bawah umur ketika suami istri berantem itu lebih baik di bawa masuk atau disuruh main, biar mental anak nggak terganggu. Dan jangan melampiaskan kekesalan kepada anak apalagi harus kerja itu salah, kecuali memang sudah memasuki umur dan ada niatan dalam dirinya. Suami istri itu harus bisa melengkapi, susah dan senang dilalui bersama-sama."

Harum mendengarkan ucapan dari suaminya. Betapa bangganya ia, suaminya ini bisa berpikiran dewasa mengenai kasus seperti itu. Karena sedari tadi beritanya memberikan informasi demikian dari penjuru Indonesia yang membuat Harum bosan dan beralih ke saluran tv berikutnya.

"Mas gantian, ya. Biar aku yang pijitin, Mas?" tawar Harum.

"Nggak usah, Mas nggak terlalu capek kok. Kita liat tv aja," tolak Pratama.

Harum menganggukkan kepalanya, ia dengan suami fokus menonton tv drama action China yang aktor utamanya adalah Jackie Chan dan beberapa peran pendukung lainnya.

Saat sedang serius terdengar suara ketokan pintu, suami istri itu saling pandang dan harum memutuskan untuk melihat siapakah itu.


Kira-kira siapa ya? Yuk! komen!

Aku minta maaf kalo part sekarang bawa berita tentang kasus kayak gitu soalnya banyak banget, hampir di berbagai Chanel tv kasusnya pembunuhan. tapi jujur aku di sini cuma mau menyampaikan niat baik aja kok gak ada yang lain seperti yang Pratama bilang hehehe.
Jadi bijaklah dalam membaca ya, see you again, Babay.

I want to change for the better Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang