Eps.5 - Bertemu Kembali

1.1K 142 47
                                    

Episode 05

𝐕𝐎𝐓𝐄, 𝐊𝐎𝐌𝐄𝐍𝐓𝐀𝐑, 𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐃𝐀𝐍 𝐒𝐇𝐀𝐑𝐄 𝐊𝐄 𝐓𝐄𝐌𝐀𝐍-𝐓𝐄𝐌𝐀𝐍 𝐊𝐀𝐋𝐈𝐀𝐍 ‼️

***

Sementara Nabila yang sebenarnya sudah mandi semenjak tadi, kini sedang merasa bosan berada di dalam kamar tanpa melakukan aktivitas apa pun selain scroll Instagram dan juga Tik-Tok. Mendadak, Nabila jadi ingin meluangkan waktu untuk hal yang lebih berfaedah. Terlintas di pikiran Nabila untuk mencuci baju yang sempat ia pakai hari ini. Baru tersadar, Nabila lupa bajunya masih tertinggal di dalam kamar mandi sementara mesin cuci berada di lantai bawah.

Tanpa berpikir panjang lagi, Nabila lekas keluar kamar seraya bersenandung pelan. Begitu sampai di depan kamar mandi, Nabila segera membuka pintu dengan gerakan santai. Satu detik berjalan lambat... begitu pintu membuka lebar, Nabila terperanjat dan mulutnya sontak menganga lebar.

Bagaimana tidak? Mata suci Nabila menangkap sosok seorang cowok yang sedang bertelanjang dada, hanya seuntai handuk yang melingkar di pinggang saja.

"Aaaaaaarggghh!!" Nabila segera menjerit dan menutup wajah menggunakan telapak tangan.

"Aaaarhh!" Cowok berkulit putih itu juga kaget, spontan ikut berteriak kencang. Ia menutupi kedua dadanya memakai kedua tangan.

Nabila kembali menutup pintu kamar mandi dengan cara dibanting. Seraya beristighfar berkali-kali, Nabila berlari ke arah tangga, menuju lantai satu.

Bunyi derap langkah kaki Nabila mengagetkan beberapa penghuni kos yang lain. Melihat wajah Nabila yang memerah dan terlihat panik, Salma dan Novia yang sedang ngobrol santai di ruang tengah segera merangkul Nabila agar segera duduk di sofa panjang.

Nabila mengatur napas yang tersengal. Salma dan Novia yang duduk di kanan kiri Nabila menatapnya penuh tanda tanya.

"Nabila, kamu barusan yang menjerit?" tanya Neyl yang baru saja keluar kamar sambil mengikat rambut panjangnya.

Rahman dan Alfredo lekas ikut bergabung, ingin tahu apa yang telah terjadi dengan penghuni kos baru itu. Serta Syarla yang baru saja keluar kamar mandi dengan penampilan handuk yang melilit rambut.

Nabila belum mampu bersuara saking shock dan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia saksikan.

"Nab?" Salma mengusap pundak Nabila.

Nabila memejamkan mata sesaat, berusaha menghapus bayang-bayang cowok yang baru saja ia lihat.

"Oke, tarik napas dalam-dalam..." Novia mulai menginstruksi. Dengan polos, Nabila nurut apa yang dibilang Novia. "Keluarkan perlahan... yap! Terus... tarik napas lagi... keluarkan... Iya sedikit lagi, kepalanya udah keliatan, bund..."

Salma segera menjambak rambut Novia. "Woy! Lo pikir Nabila mau lahiran?"

"Eh sori, sori. Maklum gue pernah bercita-cita kepengen jadi bidan." Novia meringis.

"Nggak ada yang nanya keles!" sahut Alfredo dengan muka judes.

"Yee... gue mah inisiatif ya, nggak perlu ditanya udah terbuka. Kalau lo nggak suka, sini maju!"jawab Novia seraya memelototi Alfredo.

"Hilih apa-apaan? Lo pikir gue takut sama elo?" Alfredo bersidekap dada.

Novia beranjak berdiri, berkacak pinggang. "Oke, fighting ayo!"

"Jangan mentang-mentang lo lebih tua, terus elo-"

"WOY! STOP BACOT KALIAN!" seru Rahman sembari menjauhkan Alfredo dari jangkauan Novia.

Beauty And The Big BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang