Sang Penjaga Kubur

7.7K 124 3
                                    

Setelah semalaman Adit bersetubuh dengan ayahnya, ia tidur lebih dulu karena kantuk yang terus menyerang. Dirinya belum sanggup menyamai tenaga ayahnya untuk ngentot semalam penuh.

Adit yang tidur lebih dulu ditinggal oleh Farhan dan juga Bram untuk melanjutkan perngentotan mereka berdua.

Farhan dan Bram melakukan hal itu selaman penuh. Bahkan hingga pagi ini, mereka masih ngentot dan itu dilakukan di teras depan rumah.

Farhan sangat suka sensasi sex di outdoor. Apalagi di pagi hari, sinar matahari bisa membuat mereka semakin bersemangat untuk terus melanjutkan morning sex mereka.

Posisinya tidak jauh berbeda. Farhan yang menungging dan membenamkan kepalanya di tumpukan sempak dan akos kaki kotor, lalu Bram dengan kontol jumbonya terus menyodomi lubang Farhan yang sangat becek karena selaman sudah di isi oleh pejuh dan juga air kencing.

"Bram sayang ahhh lebih kenceng lagi ahhh kontol kamu masukin lebih dalam lagi ahh..."

Farhan terus mendesah dan menggoyangkan pantatnya yang montok untuk membantu Bram agar kontolnya bisa masuk semakin dalam di perutnya.

Bram juga tidak tinggal diam, ia mengikat ujung kontolnya dengan cock ring agar kontol jumbonya itu terus tegak berdiri guna menyodomi Farhan. Dengan dibantu oleh obat perangsang super kuat, mereka berdua masih bisa ngentot hingga siang nanti.

Entah mereka sadar atau tidak, jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, dan itu artinya sudah banyak tetangganya yang bangun dan beraktivitas.

Dari celah pagarnya, sesekali Farhan bisa melihat tetangganya yang berlalu-lalang melewati halaman depan rumahnya.

Sekaan tidak peduli jika ketahuan, mereka berdua terus ngentot di teras sambil menikmati pagi yang cerah.

Berbeda dengan Adit, anak itu masih tertidur di kamarnya hingga alaram di hpnya berbunyi. Mahasiswa muda itu lalu terbangun dan menyadari kalau dirinya masih telanjang dengan kontol yang ngaceng, seperti kebanyakan kontol pria di pagi hari.

Adit mulai mengumpulkan kembali nyawanya untuk memproses apa yang terjadi semalam tadi. Adit mulai mengingatnya, semalaman penuh ia telah menyetubuhi ayahnya sendiri.

Adit berulang kali terus menyodomi lubang ayahnya hingga ia kelelahan dan tertidur. Bahkan ia juga ingat semalam ia dan om Bram menyodomi ayahnya bersamaan. Ke dua kontol mereka di gunakan untuk menyodomi lubang Farhan.

Itu kali pertama Adit melihat ayahnya sebinal itu. Benar-benar seperti pelacur yang pernah Adit tiduri.

Dengan tubuh yang masih telanjang dan kontol yang ngaceng, Adit lalu berjalan keluar kamarnya dan melihat kondisi rumah yang masih sama. Berantakan oleh pekaian kotor.

Adit lalu berjalan keluar tanpa ada rasa malu sama sekali karena dirinya tak perlu berlagak sok sopan di depan ayahnya yang sudah jadi pelacur.

Adit lalu menuju dapur dan membuka kulkas. Di kulkas banyak sekali terdapat susu, alkohol, dan buah pisang. Adit lalu mengambil satu botol alkohol dan meminumnya. Adit sudah terbiasa mabuk, jadi ia tak masalah minum alkohol. Akan tetapi Adit tidak pernah menunjukannya di depan keluarganya karena Adit masih menghormati mereka.

Tapi setelah ibunya koma dan ayahnya berubah menjadi pelacur, Adit tak segan-segan melakukan semua kebiasaan di kehidupan kuliahnya. Setelah meneguk setengah bir itu, Adit lalu mencari keberadaan ayahnya.

Di dalam rumah tidak ada, berarti mereka ada di luar. Adit lalu berjalan keluar dan matanya sangat silau saat melihat sinar matahari yang terik, ternyata sudah jam 7.30 saat Adit melihat jam dinding.

Dan pemandangan prtama yang Adit lihat adalah, ayahnya yang sedang di setubuhi oleh om Bram di depan gerbang.

Mereka menggunakan pakaian kotor sebagai alas untuk bersetubuh di depan gerbang itu, agar tubuh mereka tidak sakit terkena paving.

Sang Penjaga KuburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang