Sang Penjaga Kubur

5.3K 77 1
                                    

Farhan merasakan ada cairan hangat yang mengalir keluar dari kontol Adit. Rasanya sangat hangat dan nikmat begitu air kencing anaknya itu langsung mengalir jatuh ke perutnya. Sayang sekali bagi Farhan, ia tidak bisa merasakan air kencing ayahnya itu dengan lidahnya. Akan tetapi, demi kenikmatan anaknya itu, Farhan siap melakukan apapun.

"Ahh udah habis yahh ahhh enak banget kencing di mulut ayahhhh..." Ujar Adit sambil melemaskan tubuhnya. Dan kontolnya yang masih di sepong oleh ayahnya membuat Adit sange kembali.

Adit lalu meraih pantat ayahnya yang mulus dan langsung menamparnya berulang kali. Pantat ayahnya yang montok itu membuat Adit gemas hingga ingin sekali Adit mencicipi pantat ayahnya itu.

"Ayahh Adit mau jilatin pantat ayah yaa ahhhh nanti ayah dudukin wajah Adit ajaa..." Adit lalu membenarkan posisinya tiduran di kursi belakang mobil dan menunggu ayahnya yang akan menduduki wajahnya dengan pantat yang montok itu.

"Tapi sayang, ayah berat lho..." Tubuh Farhan lebih besar dari Adit tapi tidak lebih tinggi. Farhan kawatir jika Adit membenamkan wajahnya di pantat semoknya, nanti Adit tidak bisa bernapas.

"Gapapa yahh Adit pengen hirup aroma pantat ayah sambil jilatin lubang ayah. Adit gemes banget sama pantat montok ayah."

Farhan lalu menurut dan mulai berdiri di atas wajah anaknya itu. Dari bawah, Adit bisa melihat lubang anus ayahnya yang kembang kempis menunggu untuk Adit hisap. Adit yang sudah tidak sabar, langsung menarik pantat ayahnya dan pantat sintal itu langsung jatuh menimpa wajah Adit.

"Ahhhh..." Desah Adit dari dalam belahan pantat Farhan.

Adit bisa menghirup aroma pantat ayahnya yang wangi dan memabukkan. Adit lalu meludadi pantat ayahnya dan mengusap-usapkan wajahnya agar air liurnya tercampur dengan pantat ayahnya dan juga wajahnya.

Setelah itu, Adit langsung menuju lubang anus ayahnya yang kembang kempis sangat gemas. Adit membuka pantat ayahnya selebar mungkin lalu langsung memperlihatkan lubang pantat yang kecil dan sempit.

"Lubang ayah udah sering di sodomi tapi kok bisa masih sempit yah?" Tanya Adit tiba-tiba. Farhan yang masih fokus menjilati kontol dan peler Adit lalu menjawab pertanyaan Adit itu.

"Ayah pake ramuan Dit. Biar lubang ayah sempit terus." Jawabnya singkat lalu lanjut menjilati kontol anak kandungnya itu.

Adit langsung saja membenamkan hidung mancungnya kedalam anus ayahnya itu dan menghirup dalam dalam baunya. Sungguh, bau menyengat kejantanan dari ayahnya membuat Adit semakin sange. Ia menghirup sebanyak mungkin di dalam anus ayahnya dan setelah itu giliran lidahnya yang beraksi.

Lidah panjang Adit langsung ia masukan ke dalam lubang anus ayahnya dan ia gunakan untuk menjilati bagian dalam anus ayahnya. Farhan yang merasakan lidah anaknya yang masuk ke lubangnya merasa sangat geli sekaligus keenakan. Adit memiliki lidah yang sangat panjang seperti istrinya. Jadi lidah itu sangat nikmat jika digunakan untuk rimming.

"Adit sayanghhh lidah kamu ditt ahhh enak banget iyaa ahhh jilatin terus yaa sayang ahhh..." Farhan mendesah keenakan.

Selama lima menit nonstop Adit menjilati seluruh pantat ayahnya itu hingga ia juga menggigitnya. Terlihat beberapa bekas gigi Adit yang tertinggal di pantat mulus ayahnya. Adit yang sudah puas melumuri lubang ayahnya dan juga wajahnya yang sudah basah karena air liurnya sendiri, langsug meminta ayahnya untuk bersiap. Adit sudah tidak tahan lagi untuk menyodomi lubang sempit ayahnya ini.

"Ayahh Adit mau entot ayah yaaa. Kontol Adit udah pengen banget masuk lubang ayahh..." Farhan yang mendengar itu lalu langsung bangkit dan mempersiapkan diri.

Sekarang giliran Farhan yang ada di bawah. Ia langsung tiduran terlentang di kursi belakang mobil dan mengangkat tinggi-tinggi kakinya. Dengan kedua tangannya, Farhan membuka belahan pantatnya sehingga menunjukkan lubang anusnya yang sudah siap diisi oleh kontol anak kandungnya.

Sang Penjaga KuburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang