Sang Penjaga Kubur

5.8K 93 1
                                    

Sekarang ini Adit dan ayahnya sedang dalam perjalanan menuju sebuah kampung halaman tempat ibunya Adit berasal. Atau bisa di sebut, mereka akan ke rumah kakek Adit sekaligus ayah mertua Farhan. Farhan mengendarai mobilnya dan Adit duduk di kursi depan di sebelah ayahnya. Sejak berangkat tadi, wajah Adit tidak pernah berubah, hanya murung dan menunjukkan kekesalannya.

Ini semua bermula setelah Adit dan Bram yang bertengkar karena memperebutkan hak untuk meniduri Farhan. Bram yang tidak suka Adit berbuat kasar kepada Farhan, dan Adit yang hanya ingin menguasai ayahnya dan menjadikannya budak slave pribadi untuknya sendiri.

Mereka berdua bertengkar hingga hampir saja baku hantam, beruntung Farhan berhasil melerai mereka tepat waktu. Setelah itu, Adit di suruh ke kamarnya dan Bram berbicara dengan Farhan. Bram menyarankan jika Adit di kirim saja ke rumah kakeknya, berhubung ini adalah hari libur untuk mahasiswa.

Setelah berdebat cukup panjang, akhirnya Farhan menyetujui ide Bram untuk mengirim Adit ke rumah kakeknya selama tiga bulan. Awalnya Adit sangat menolak, ia berpikir itu hanya tipu muslihat Bram untuk menyingkirkan Adit. Dan untuk menyakinkan anaknya itu, Farhan beralasan bahwa pamannya yang ada di kampung menelepon Adit untuk berkunjung di desa.

Walaupun Adit tetep menolak pada awalnya, ia langsung berubah pikiran saat ayahnya menjajikan akan membelikannya mobil baru saat kelulusan nanti. Adit merasa itu tawaran yang bagus. Walaupun Bram berhasil menyingkirkan dirinya selama tiga bulan, Adit masih memiliki banyak waktu untuk merebut ayahnya kembali setelah liburan berakhir.

"Ini masih jauh lagi yah?" Tanya Adit lesu karena di landa kebosanan. Sejak satu setengah jam yang lalu, ayahnya terus mengemudi melewati jalanan yang hanya di tumbuhi oleh pohon yang lebat.

"Rumah kakek mu kan ada di pelosok Dit, ya masih jauh lagi. Sekitar satu jam lagi lah." Ujar Farhan sambil fokus mengemudi. Ia kemudian melihat anak semata wayangnya itu yang tengah asik bermain hp.

"Sabar dulu yaa..." Farhan lalu kembali fokus ke jalanan.

Adit yang sejak tadi hanya menonto YouTube saja merasa sangat bosan. Tidak ada hiburan sama sekali untuk Adit, berdua dengan ayahnya sangat membosankan. Awlanya tadi, Bram memaksa untuk ikut mengantar Adit ke Desa. Adit yang tahu maksud licik Bram, tidak membiarkan itu terjadi. Adit tidak ingin Bram berduan dengan ayahnya sehingga dirinya akan menjadi obat nyamuk.

Tapi, hanya berdua dengan ayahnya juga sama membosankannya. Ayahnya hanya memutar lagu lawas yang sama sekali Adit tidak tahu. Dan selebihnya ayahnya hanya fokus mengendarai mobilnya dengan kecepaan sedang tanpa mengajak Adit bicara. Jadilah Adit yang terus-terusan menghabiskan kuotanya untuk menonton YouTube.

Karena sudah bosan dengan YouTube, Adit langsung beralih ke Twitter siapa tahu ada berita terbaru yang Adit lewatkan. Setelah aplikasi burung biru itu terbuka, homepage twitternya langsung menampilkan seorang pria berotot yang sedang telanjang. Adit lalu membuka gambar itu dan melihat fotonya lebih detail lagi.

Foto pria itu hanya menampilkan tubuh bawahnya saja dan tanpa kepala. Adit jadi tidak tahu seperti apa rupa pria yang sexy itu, bahkan Adit menjadi sedikit sange saat melihat tubuh dan kontolnya. Saat Adit melihat otot lengannya, ia melihat sesuatu yang familiar.

Langsung saja Adit zoom gambarnya dan melihat tato pria itu. Tato itu bergambarkan siluet hitam dan bentuknya mirip dengan kuda. Adit pernah melihatnya di suatu tempat. Saat ia ingat-ingat lagi, ternyata Adit pernah melihat tato itu di lengan kiri ayahnya.

Adit langsung menatap ayahnya yang sedang mengemudi, dan langsung membuka lengan kemeja pendek ayahnya. Dan benar saja, ada tato siluet kuda di lengan depan ayahnya. Bahkan kalau Adit lihat lebih teliti lagi, tubuh pria di twitter itu juga mirip tubuh ayahnya.

Sang Penjaga KuburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang