05. Kanandra

45 25 0
                                    

Karina merendam dirinya di buth up. Air hangat yang menenggelamkan tubuh Karina sebatas dada membuat merasa rileks. Saat ingin menenggelamkan separuh wajahnya, Karina mengernyit karena tiba-tiba bagian rahangnya terasa nyeri.

Air matanya menetes, ia memikirkan kejadian yang tadi. Kenapa Rakha menyakitinya? Bukankah selama ini Karina selalu memberi kasih sayangnya pada lelaki itu? Kenapa yang ia terima malah rasa kecewa dan sakit di hati maupun fisiknya.

Cukup lama Karina membersihan dirinya. Kini gadis itu beranjak dari buth up lalu mengeringkan tubuh dan rambutnya. Karina mendekatkan wajahnya pada cermin, menatap wajahnya. Dia menyentuh rahangnya yang membengkak.

Setelahnya ia membuka lemari baju dan memilih baju untuk ia kenakan sekarang. Ia harus tampil cantik karena malam ini Rakha akan mengajaknya jalan-jalan.

Karina menatap dirinya lagi di cermin, gaun biru yang melekat di tubuhnya membuat gadis itu semakin cantik dan anggun.

"Senyum Rin. Bentar lagi ketemu mamah sama Rakha."

TOK TOK TOK

"Sayang, Rakha udah dibawah nungguin kamu" ujar Dina dari luar kamar Karina.

"Iya mah sebentar" ujar Karina sembari merapikan penampilannya.

Karina membuka pintu kamarnya dan berjalan menuruni anak tangga, Karina dapat melihat jelas Rakha yang sedang duduk sembari memainkan ponselnya.

"Rakha" panggil Karina pada Rakha.

Rakha yang terfokus pada ponselnya kini teralihkan pada Karina yang berdiri didepannya. Lalu ia mengalihkan pandangannya ke pada mamahnya Karina.

"Rakha izin bawa Karina keluar dulu ya mah" ujar Rakha berdiri dari duduknya.

"Iya, kalian berdua hati-hati"

Rakha mengangguk dan menarik pelan tangan Karina membawanya keluar dari rumah Karina, Rakha melepas tautan tangan mereka saat telah sampai disamping mobil Rakha.

"Masuk" titah Rakha.

Karina memasuki mobil Rakha dan disusul oleh cowok itu, dalam perjalanan hanya kesunyian yang ada. Karina menatap jalanan sedangkan Rakha fokus menyetir mobilnya.

"Kita mau kemana, Rakh?" tanya Karina.

Cowok itu masih diam tak menjawab pertanyaannya Karina membuat gadis itu memanyunkan bibirnya.

Mobil Rakha berhenti di sebuah pasar malam. Banyak pengunjung yang datang ke pasar malam. Lalu lelaki itu menarik pelan tangan Karina untuk masuk kedalam pasar malam itu.

Karina menganga tidak percaya apa yang ia lihat, tempat ini sudah lama tidak ia datangi. Wajah Karina sekarang terlihat begitu berbinar sempurna, senyum kini mulai terukir diwajah Karina.

"Lo mau main apa?" tanya Rakha.

"Kamu serius, Rakh?"

"Gue serius" sahut Rakha dengan senyuman.

Karina menarik pelan tangan Rakha dan membawanya ke permainan mesin capit boneka.

"Kamu mau gak main ini" tanya Karina.

Rakha tersenyum mendengar ucapan kekasihnya itu. "Lo mau boneka yang mana?" tanya Rakha yang sudah siap memegang tempat kontrol mesin capit itu.

"Aku mau yang itu" sahut Karina sambil menunjuk boneka beruang.

Rakha mengangguk dan sekarang ia sudah siap memainkan mesin capit itu. Percobaan pertama gagal, namun disaat percobaan kedua. Rakha mendapatkan boneka beruang yang Karina inginkan.

"Wahh kamu hebat, Rakha" ujar Karina antusias saat melihat Rakha mendapatkan boneka beruangnya.

Rakha berjongkok dan mengambil boneka beruang yang ia dapatkan. Setelahnya ia kasih kepada kekasihnya itu.

Karina mengambil boneka beruang dari Rakha. Ia memeluk boneka beruangnya begitu erat.

"Sini gue bawain bonekanya" ujar Rakha sembari melihat Karina yang kesusahan karena membawa boneka beruang yang ia dapatkan.

"Gak usah, Rakh. Aku bisa sendiri" sahut Karina.

Kini, keduanya tersenyum riang. Seakan melupakan masalah yang tadi sore. Karina tidak henti-hentinya tersenyum saat Rakha mengajaknya ke pasar malam.

"Mau main apa lagi, Sayang?" tanya Rakha sembari mengusap rambut Karina.

"Um aku mau mai-"

TRINGG

Ucapan Karina terpotong saat mendengar suara notifikasi bunyi. Ia membuka ponselnya namun tidak ada yang mengirimkannya pesan, lalu ia melihat Rakha yang sedang membuka ponselnya.

Stella
Rakha bisa kerumah aku gak? aku sakit perut lagi pms.

Rakha
Oke gue kesana sekarang.

Setelah membaca pesan dari Stella, Rakha menoleh kearah Karina. Cowok itu melihat Karina yang sedang memainkan boneka beruangnya.

"Stella sakit, gue harus pergi" ujar Rakha.

"Loh terus aku gimana, Rakh? nanti aku pulang sama siapa?" ujar Karina.

"Bisa kan pesen taxi"

Setelah mengatakan itu, Rakha langsung melangkah pergi meninggalkan Karina sendirian.

Karina menatap dalam kepergian Rakha yang kini menjauh. Sekarang ia harus bagaimana? Langit sudah sangat gelap dan sepertinya akan turun hujan, membuatnya menjadi takut.

Tidak ada pilihan lain, akhirnya Karina pergi meninggalkan area pasar malam lalu menuju jalanan untuk mencari taxi.

Tik!

Benar dugaan Karina, bahwa akan ada hujan turun. "Yah hujan" Karina berlari kearah halte disana.

Karina menoleh ke kanan dan ke kiri melihat apakah ada orang lain selain dirinya. Nyatanya tidak, cewek itu hanya sendiri. Tidak ada seorang pun disana membuat dirinya semakin takut.

Sedari tadi taxi yang ia tunggu-tunggu belum ada lewat didepannya, ditambah lagi ponselnya yang lowbat disaat-saat seperti ini.

Samar-samar Karina mendengar suara motor dari arah kanan, dan benar saja ada motor yang sedang melaju pelan kearahnya. Ia semakin takut saat motor itu semakin dekat dengannya.

"Eh sendirian aja"






Nahkan hayooo kira-kira siapa ya yang nyamperin Karina? Ada yang bisa nebak? Komen yaa

Okee aku ingatkan lagi untuk jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya

terimakasih



















Kanandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang