HOMO

5

Beberapa alur cerita dari cerita HOMO ini terdapat adegan 21+ jadi aku harap yang baca emang udah cukup umur ya.

Kalau belum bisa baca ceritaku yang lain masih ada beberapa cerita yang pas buat kalian.

Jangan lupa supportnya

••••

Lisa masih duduk terdiam didepan seorang namja yang saat ini terlihat cukup sedih mendengar pernyataan Lisa mengenai pernikahannya.

"Maafkan aku..."
"Jadi hal ini yang ingin kamu katakan? Sesuatu yang tidak bisa kamu bicarakan padaku waktu itu..?"-Jimin

"Bukan itu Jimin...
Aku akan mengatakannya nanti.."
"Kapan? setelah kamu menikah?"

Lisa hanya terdiam mendengar perkataan Jimin.

"Tapi tetap saja, kamu tidak apa-apa?.."
"Kenapa?"

"Aku mendengar masalah kejadian kemarin dirumahmu..."
"Ak-aku baik-baik saja..Tapi.."

Lisa terlihat ragu untuk melanjutkan perkataannya pada Jimin.

"Ada apa?"
"Aku kehilangan uang yang kamu berikan padaku..
mereka mengambilnya secara paksa"

"Lalu ayahmu??"
"Tenang saja Ayahku sudah dioperasi dan berjalan dengan baik.."

"Berkat calon suamimu ya?"
"Aissh kamu ini...
baiklah iya aku menikah karena uangnya kau puas?"

"Kamu jangan marah, bukannya seharusnya aku yang marah sekarang ini?"
"baiklah-baiklah aku akan mengantakan yang sebenarnya...Tapi sebelum itu ini..."

Lisa menyodorkan sebuah amplop kearah Jimjn.

"Ini uangku sisa waktu itu bekerja bersamamu di club waktu itu sisanya aku bayar nanti"
"Sudah kubilang tidak perlu.."

"Tolonglah jangan menolak ini..."
".......baiklah... "

Jimin akhirnya mengambil amplop coklat yang dari tadi dipegang di tangan Lisa.

"Lalu apa yang membuatmu harus menikah dengannya"
"Aku membutuhkan uang..."

"Jadi memang karena uang?.."
"Bukan hanya itu Ayahku, dia akan menanggung pengobatan ayahku dan perawatan untuk nantinya dan juga aku...."

Jimin mengehla nafas dan melihat kearah langit.

"Dunia sangat tidak adil seperti ini, andaikan aku yang mempunyai banyak uang.."
"Kangan jangan ngomong kaya gitu, kamu pantas memiliki orang yang baik untuk disampingmu"

"Tapi aku pengennya kamu Lisa!!..."
"Jimin!!... jangan membuatku sedih..."

"Pada pernikahan ini....
sebenarnya bukan hanya pernikahan.."
"Apa maksudmu aku nggak ngerti"

"Aku mempunyai tugas dipernikahan ini"
"Tugas?"

"Sebebarnya calon suamiku Homo "
"H-homo??"

"Aku ditugaskan untuk menyembuhkan penyakitnya, itulah yang sebenarnya terjadi dibalik pernikahan yang akan terjadi ini.."
"Jadi begitu..."

"Kamu harus menemukan gadis yang baik Jimin"
"Kenapa kamu terus ngomong gitu sih?

Jimin hanya memainkan sedotan yang ada diminumannya sebelum melanjutkan pembicaraan mereka.

"Apa setelah pernikahanmu nanti kita akan bisa saling bertemu seperti ini Lisa..?"
"Tentu aku akan jamin itu.."
"Baiklah.."

Jimin tersenyum mendengar jawaban Lisa paling tidak itu bisa sedikit menenangkannya.