Cw: angst/mcd/deep trauma
Enjoy
Dua tahun telah berlalu. Semenjak peristiwa itu terjadi, taehyung benar-benar menutup diri. Kehidupan yang ia miliki kini kosong, tak ada lagi kebahagiaan yang menyelimuti. Hancur, ia terpuruk dalam keputusasaan. Rasa bersalah selalu menghantui dirinya.
Hanya kesedihan yang menemaninya. Tak ada lagi gelak tawa yang terukir indah di wajah. Perasaan hampa terlihat setiap kali dirinya teringat akan peristiwa itu.Air mata tiba-tiba menetes di pipi taehyung dikala ia membuka album kenangan miliknya. Album hitam bergambar sepasang merpati putih yang melambangkan kesetiaan itu, ia buka satu persatu. Lembar demi lembar dilihatnya foto-foto itu kembali. Ingatan akan masa lalu seolah terputar bak piringan hitam tua yang masih berfungsi dengan baik walau telah usang.
Dipandangi wajah seseorang itu, terdapat senyum kebahagiaan yang terukir di wajahnya. Mereka berdua tampak bahagia bersama, banyak kenangan indah telah diabadikan dalam album tersebut. Teringat, kasih dan sayang yang dilimpahkan kepada dirinya. Perasaan getir kembali menyelimuti taehyung, ia sama sekali tidak bisa menghentikan derasnya air mata yang mengalir di pipi. Taehyung meringkuk sedih di atas tempat tidur. Sampai seseorang datang menghampirinya.
"Tae, sayang.. mama boleh masuk?"
Tanpa menunggu persetujuan dari taehyung, ibunya berjalan mendekati taehyung dan kemudian beliau duduk di tepi ranjang itu."nak.. udah ya nangisnya, mama tau betul kok perasaan kamu seperti apa.. mama pun juga sangat sedih dengan apa yang terjadi dua tahun lalu."
Perempuan itu mengusap halus surai rambut anaknya."sekarang kita turun ya.. papa kamu udah nunggu di bawah. katanya mau ziarah ke pantai" bujuk wanita cantik itu.
"andai aja dulu aku nggak izinin dia pergi. pasti dia masih hidup ma.."
"nak.."
"semua ini salah tae! tae ngga becus buat ambil keputusan! gara-gara tae orang yang paling tae sayangi meninggal ma! tae emang bukan pacar yang baik, tae orang jahat! tae seharusnya dipenjara! kenapa dulu nggak tae aja yang naik pesawat itu sih ma??!" Air mata sudah tidak bisa terbendung lagi, sampai-sampai membasahi selimut yang taehyung kenakan.
"stttt nak, sayanggg.. tae nggak boleh ngomong gitu, ini semua bukan salah tae. Jeongguk pergi bukan karna salah kamu, ini semua udah takdir dari Tuhan sayang, dan kita juga harus ikhlas menerima semuanya. mama nggak bisa kalau melihat kamu terus-terusan sedih seperti ini nak.. mama sayang sama kamu. mama ngga mau kamu kenapa-kenapa. udah ya.. jangan ngomong yang seperti itu lagi, mama nggak mau terpuruk dua kali karena kehilangan orang yang paling mama sayang"
Ibunda taehyung pun juga tidak bisa menahan tangisnya. Dipeluk erat tubuh anaknya itu. Ia mencoba untuk menenangkan taehyung yang masih menangis tersedu-sedu. Dia kasihan melihat anaknya yang selama dua tahun terakhir ini selalu terpuruk dalam kesedihan.
Jatuhnya pesawat yang ditumpangi oleh jeongguk kekasih anaknya itu, menciptakan luka yang mendalam bagi diri taehyung. Dia ingin anaknya kembali ceria, dia rindu taehyung yang dulu, yang selalu terukir manis kebahagiaan dan keceriaan di wajahnya. Akan tetapi, sepertinya hal itu hanya akan menjadi harapan dan angan-angan saja. Putra semata wayangnya itu telah berubah, kebahagiaan dan keceriaan telah terenggut dari wajah manis taehyung.Tepat pada hari ini, dua tahun yang lalu telah terjadi peristiwa yang sangat mengerikan. Peristiwa yang mampu membalikan kehidupan taehyung menjadi seratus delapan puluh derajat bedanya. Pesawat yang bertujuan jakarta-bali itu terjatuh ke laut akibat cuaca buruk. banyak korban jiwa yang berjatuhan, salah satunya adalah jeon jeongguk kekasihnya. Ia pergi ke luar kota untuk menyelesaikan suatu pekerjaan di sana. Jeongguk berjanji kepada taehyung, bahwa dia tidak akan lama, bahkan dirinya mengatakan setelah pulang dari luar kota, dirinya akan segera melamar taehyung.
Tapi nasib naas telah menimpa jeongguk. Dia sudah tidak akan bisa kembali pulang dan memenuhi semua janji yang telah diucapkannya. Bahkan sampai saat ini, jasadnya saja tidak pernah ditemukan.Di sinilah taehyung berada, duduk termenung sambil mengusap air mata yang terus menetes. Menghadap indahnya pantai yang airnya telah merenggut nyawa dari orang terkasih taehyung.
Keheningan mengapungkan kenangan, mengembalikan cinta yang hilang, menunggu janji yang tak bisa terulang, yang terucap oleh bibir sang kekasih dan hanya bisa berharap, semoga keajaiban akan terjadi padanya.
Terbesit pemikiran, bagaimana jika jeongguk datang kembali? Bagaimana jika ternyata dia belum tiada? Adakah jalan yang bisa mengantarkan mereka kembali bersama?
Taehyung sangat merindukan jeongguk lebih dari apapun. Keindahan dan ketulusan cinta jeon jeongguk, tidak akan ada yang bisa menggantikannya. Dirinya akan terus mencintai jeongguk sampai kapanpun. Bahkan sampai matipun dia akan tetap mencintainya.
Jeongguk dan segala kenangan yang telah mereka buat bersama, akan selalu ada di relung hati taehyung yang paling dalam.The End
Note:
Maaf banget ya kalo misalnya ngga nyambung dan kurang sedih, soalnya baru pertama kali aku buat cerita genre angst:(The song that inspired the story
And