DEVINO 21

2.8K 125 5
                                    

🐰

V

ino sekarang berada di dalam mobil, memandang bagaimana sibuknya jalanan kota saat ini, ya setelah permainan basket tadi Davian memutuskan untuk mengajak Vino ke Mall hitung-hitung refreshing dari tugas-tugas kantornya.

"Baiklah kita sudah sampai, kau mau sesuatu?"tanya Davian

"ice cream"pandangan Vino langsung jatuh pada penjual Ice cream yang sudah terlihat saat baru memasuki area lantai satu Mall.

"No, kau baru sembuh"

"Satu saja"

"Huftt baiklah tunggu di sini jangan ke mana-mana"ucap Davian yang di angguki oleh Vino.

Beberapa menit kemudian Davian datang dengan membawa sebuah Ice Cream coklat di tangannya.

"Kau mau yang lain?"ucap Davian

"Tidak perlu"

Mereka hanya duduk diam memandangi pengunjung mall yang berlalu lalang entah ingin membeli sesuatu atau hanya sekedar melihat saja.

"Kurasa kita harus pulang sekarang aku ada meeting mendadak"ucap Devian sedangkan Vino hanya mengangguk saja.

"Lain kali kita pergi lebih lama, kita ajak yang lain juga"

🐰


Di sisi lain Vano saat ini tengah memandang ke arah keluarganya yang tengah berkumpul diruang keluarga.

"Vano kemari sayang sedang apa kamu di sana"ucap sang Mommy

Vano berjalan ke arah keluarganya kemudian mulai duduk di singgle sofa yang terdapat di ruang keluarga tersebut.

Diam-diam matanya memandang sinis ke ara keluarganya, bagaimana tidak, sejak kepergian adiknya Vino tak ada satupun yang mencarinya, atau menanyakannya, bahkan mereka malah terlihat lebih bahagia daripada sebelumnya.

"Bagaimana sekolahmu sayang"ucap sang Oma

"Baik, gak ada yang berubah"ucap Vano santai

"Ah, apakah anak sialan itu masih mengganggumu"ucap sang Mommy.

"Ah sudahlah sayang anak itu pasti tidak akan bisa mengganggu Vano, lagipula kita sudah mengusirnya bisa apa dia, paling juga lintang Lantung di jalanan"ucap sang Daddy kepada sang istri.

"Ah benar harusnya kita tidak membiarkannya kabur"ucap sang Mommy

"Sudahlah kenapa kalian membahas hal itu lebih baik kita membahas hal lain yang lebih penting"ucap sang Oma yang di timpali dengan kekehan dari Sang Daddy.

"Ibu benar"

Tanpa mereka tahu Vano tengah mengepalkan tangannya mendengar hal tersebut, bahkan ia yang bukan Vino saja merasa sakit hati atas ucapan keluarganya tersebut apalagi jika Vino yang mendengarnya.


🐰




Di sisi lain Vino kini tengah menonton televisi dengan tenang di temani angkasa yang baru saja pulang dari sekolahnya, sedangkan Davian sudah pergi ke kantor karena ada meeting penting.

"Vin, Lo mau ikut gue gak?"

"Kemana?"

"Main sama temen"

DEVINO || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang