CHAPTER - 07

795 100 9
                                    

Saat ini, Azalia dan kedua sahabatnya sudah berada di masjid untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini, Azalia dan kedua sahabatnya sudah berada di masjid untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah.

Tadi pagi, Azalia sempat terbangun. Ia termenung sejenak, melihat ke sekeliling yang ternyata saat ini ia bukan berada di kamar nya, melainkan ada di pondok pesantren.

Masih terasa seperti mimpi. Karna biasanya Azalia akan di bangunkan oleh ibu nya. Namun sekarang, ia harus terbiasa untuk mandiri.

Setelah selesai sholat berjamaah dan tadarus Al-Qur'an. Azalia dan kedua sahabatnya kembali ke kamar mereka.

Azalia menaruh mukena nya di tempat semula, kemudian mengambil 1 baju abaya, dan segera mengganti pakaian nya di kamar mandi.

Memang biasanya, sesudah sholat subuh itu jadwal mengaji. Jadi tak heran, jika saat mengaji banyak santri yang tertidur.

Setelah selesai mengganti baju nya, Azalia mengambil beberapa kitab, kemudian berjalan beriringan bersama kedua sahabatnya menuju madrasah.

Dikarenakan masih lumayan gelap. Azalia dan kedua sahabatnya dapat melihat para santri putra yang baru saja menyelesaikan sholat nya. Mereka berjalan rapih, menuju asrama putra.

Pandangan yang tak bisa terlewatkan. Karna setiap pagi, santri putra biasanya akan membersihkan masjid terlebih dahulu. Sehingga santri putra selalu bubar paling akhir. Dan dengan seperti ini lah yang akan menjadi pemandangan para santri putri ketika hendak berangkat mengaji. Karna bisa melihat satu persatu santri putra yang baru saja bubar.

Azalia menolehkan kepalanya, melihat kedua sahabatnya yang tengah kegirangan melihat santri putra itu.

"Za, kamu gak tertarik gitu? Liat deh, ganteng-ganteng banget loh," ujar Keyla bersemangat

"Iya ih, Za. Apalagi Gus Fatih. Beh, ganteng nya gak ada lawan" timpal Nabila

Azalia masih merasa kebingungan. Ia melirik ke arah Afifah yang sedang menggelengkan kepalanya, seraya mengidikan bahunya, pertanda bahwa itu memang sudah menjadi kebiasaan mereka.

"Udah, ayo. Udah mulai terang tuh, nanti di tajir," ajak Afifah.

Kedua nya menunduk lesu. Kemudian segera mengikuti langkah Afifah yang berjalan menuju madrasah.

Setelah sampai, Azalia mendudukkan dirinya di sebelah Afifah, sementara Nabila duduk bersama Kelya

"Hari ini, belajar kitab apa, Fah?" tanya Azalia

"Biasanya kitab safinatunnaja," jawab Afifah

"Yang ini kan?" Azalia menunjukkan satu kitab nya, kemudian di balas anggukan oleh Afifah

"Semoga hari ini yang ngajar Gus Fatih, aamiin"

"Iya ya, udah lama Gus Fatih ga ngajar kita"

"Bosen kali, karna ada kamu"

Azalia ( inilah hakikat cinta )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang