TC - CHAPTER 09

792 95 8
                                    

"Tungguin, Za

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tungguin, Za. Tinggal pake kerudung"

"Iya-iya"

"Yuk," ajak Afifah seraya menuntun tangan Azalia.

Setelah selesai mengaji tadi pagi. Kini Azalia dan Afifah akan melaksanakan piket di ndalem. Sebenarnya mereka tidak hanya berdua, tapi juga dengan Alifa— teman nya juga, namun beda kamar. Tapi sayangnya, Alifa sedang sakit. jadi mereka hanya berdua saja.

Saat ini. Mereka sudah sampai di ndalem. Setelah Ammah Aisyah mempersiapkan mereka masuk, dengan segera mereka melaksanakan piket nya.

"Aku bagian beresin dapur aja, kamu di ruang tamu nya ya," titah Afifah

"Oke, Fah"

Azalia berjalan menuju ruang tamu. Ia membersihkan sisa-sisa gelas, piring, dan benda lain yang berserakan di atas meja. Kemudian ia memberikan nya kepada Afifah yang tengah mencuci piring di dapur.

Setelah selesai membersihkan area meja. Azalia mengambil sapu, kemudian menyapu nya dengan sangat telaten, sehingga tidak ada satu sudut pun yang tertinggal.

Selesai menyapu, Azalia mengambil sebuah kain pel, lalu mulai mengepel lantai yang sedikit kotor itu.

Saat tengah asik mengepel, tangan nya terhenti tatkala mendengar suara bel dari arah luar. mungkin itu tamu?

"AZA, AMMAH MINTA TOLONG BUKAIN PINTU NYA YA, AMMAH MAU KE AIR DULU," titah Ammah Aisyah sedikit berteriak

"Na'am Ammah"

Tanpa berbasa-basi, Azalia berjalan menuju pintu, kemudian membukanya.

Ceklek!

"Iya, dengan siap—" Azalia mendadak diam di tempat tanpa melanjutkan ucapannya saat mengetahui yang mengetuk pintu barusan adalah seorang laki-laki.

"Ammah mana?" tanya laki-laki itu tanpa basa-basi

"Ah, i-itu. Ammah lagi di—"

"Ya ampun, Fatih. Kok tumben jam segini udah pulang?" Ammah Aisyah tiba-tiba datang menghampiri keduanya

Fatih Fahreza. Putra sulung dari Abah Hasan dan Ammah Aisyah. Azalia merasa namanya tak asing lagi. Ia juga melihat Ammah Aisyah yang menyambut nya hangat. Apa ini, Gus yang selalu di bicarakan oleh sahabatnya itu? pikirnya.

"Aza" Lamunan Azalia seketika buyar tatkala Ammah Aisyah memanggil nya

"E-eh iya. Kenapa, Ammah?" tanya Azalia gelagapan.

Ammah Aisyah bisa merasakan jika Azalia ini sedang merasa gugup. Mengetahui hal itu, tentu membuat Ammah Aisyah terkekeh kecil. Bahkan di dalam lubuk hati nya, Ammah Aisyah merasa sedikit senang?

"Entah kenapa, Ammah sangat senang ketika melihat kalian berdua. Ammah juga sangat berharap kalian bisa bersama. Semoga Allah menakdirkan mereka berdua. Dan semoga, Azalia adalah wanita yang tepat. Yang bisa menyembuhkan masa lalu nya Fatih," batin Ammah Aisyah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 12 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Azalia ( inilah hakikat cinta )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang