Hanker Sore

8 0 0
                                    

Di lain sisi, ketika menuju apartement keheningan tercipta di atas motor diantara gian dan shara, Tiba tiba saja motor yang mereka kendarai mogok, " kak kenapa motornya?" kata Shara. "Ra motornya mogok nih, lo turun dulu ya, nggak apa apa kan?" . " nggak apa apa kak, apa gue bantu dorong kak?." ." Lo kuat dorong nggak, sampai kita ketemu bengkel ?". "In sya allah kuat kak.". Akhirnya mereka menemukan bengkel motor. " Pak, bisa benerin motor nya nggak, kayaknya gusi atau aki nya yang bermasalah deh?" " bisa dek, bentar ya, saya selesai in motor ini dulu ya, habis itu baru punya adek ya." " ok pak.". Gian menghampiri Shara yang sedang duduk. " Ra, lo laper nggak?" "nggak kak, masih kenyang kok." Terdengar suara perut Shara. " Tuh kan, perut lo laper tuh, gue beli makanan dulu di minimarket depan ya." " ok kak". Gian berlalu ke minimarket depan bengkel. Dari arah belakang ada yang menepuk Pundak Shara, " Ra, ini bener lo?" " eh baim, iya ini gue, lo darimana ?" "tadi gue dengar kakak lo masuk rumah sakit, gue mau nyusul lo, eh malah ketemu disini, lo lagi sama siapa?" . " gue tadi sama kak gian, tapi kak gian lagi ke minimarket." . 2 jam kemudian , mereka sampai di apartement untuk mengambil pakaian dan keperluan yang mereka butuhkan. Di rumah sakit, terlihat Ali dan Rey sedang adu mulut, " lo belum puas Rey, lo lihat sekarang kakak kesayangan lo lagi berbaring di Kasur tak berdaya. Mau sampai kapan lo lakuin ini, belum sadar juga orang yang lo cari ada didepan mata, di depan mata rey." Bentak Ali. " gue nggak sengaja tembak kak Illy, lo tahu siapa yang mau gue celakain bang.". "Shara bang, gue mau celakain dia bukan kakak gue.". " Gila lo Rey, terserah kalo lo mau hancurin Zia, tapi satu hal yang lo harus tau, lo akan nyesel lakuin ini ke Zia. Gue pastiin lo akan nyesel se umur hidup lo." " Gue nyesel ngelakuin itu ke Shara, nggak bakal bang. Heran gue kenapa lo belain dia?, gue yang adek lo bukan dia." Bentak Rey. "haahaaha, nggak bakal bang. Bahkan kalo bisa tangan gue sendiri yang hancurin dia." " terserah Rey gue capek sama lo.". terdengar suara Langkah kaki, ternyata itu gian, shara, dan baim yang baru saja tiba dirumah sakit. Tanpa Ali dan Rey sadari Gian mendengar berdebatan mereka, Gian memberi kode Ali untuk mensudahi bertengkaran mereka ini. Di belakang mereka terlihat Shara dan Baim berjalan beriringan. Rey menyadari kehadiran Shara dan Baim, terbesit dalam hatinya ada rasa tidak suka melihat keduanya berjalan beriringan. " sabar ya Ra, gue yakin kakak lo baik baik aja.". " woy lu berdua cepetan jalan udah kayak keong aja sih." " sabar Bro. ini udah paling cepat." Sambil merangkul Shara. Sedangkan didalam ruangan UGD kepanikan terjadi karena tiba tiba monitor jantung Prilly terhenti. Dokter keluar dari ruangan itu dan mengatakan pada semuanya bahwa Prilly dinyatakan Koma. Semua orang Shock mendengar vonis dokter ini, bahkan Shara hampir pingsan bila Baim tak merangkulnya. " Kak Illy nggak mungkin ninggalin gue kan im." Baim memeluk Shara begitu erat. Ali jika tidak di rangkul oleh gian, sudah mengamuk. "Bi, kamu jangan tinggalin aku, ayo bi kamu bangun ya." . Rey melihat dan mendengar semua yang terjadi, hatinya terasa tercubit , ada rasa penyesalan yang hinggap di hatinya. Tanpa mereka sadari disisi lain alam bawah sadar Prilly membawanya ke suatu tempat, tempat yang tidak pernah dia kunjungi. 

Seperti Darah Tak Merindukan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang