CHAPTER 3

666 59 4
                                    

o0o

Sejak hari di mana Naruto berkunjung ke rumah Sasuke, Sakura sama sekali tak berani untuk bertatap muka dengan Sasuke di rumah. Rasa takutnya pada Sasuke semakin menjadi-jadi.

Melihat Sakura berusaha menghindarinya sampai sedemikian rupa, entah mengapa membuat Sasuke kesal. Mungkin sudah jadi adat Sasuke melihat tingkah Sakura entah apa itu, pasti akan membuat dirinya kesal. Tapi, rasa kesal kali ini agak berbeda. Rasa kesal ini begitu menyakitkan. Bahkan Sasuke sendiri entah mengapa begitu merasa kehilangan.

Sakura tetap melanjutkan hubungannya dengan Naruto. Naruto sendiri sudah bilang kalau ia akan melindungi Sakura apapun yang terjadi. Sakura juga sudah menceritakan hal yang sebenarnya pada Naruto. Sekarang, mereka berdua telah diliputi rasa percaya dan rasa saling melindungi.

Melihat keakraban Sakura dan Naruto yang semakin hari semakin jadi, membuat Sasuke panik. Ada sebutir rasa takut akan perkataan Naruto yang dulu akan menjadi kenyataan. Rasa takut kalau suatu saat nanti Naruto benar-benar akan membawa Sakura keluar dari rumah Uchiha. Rasa takut kalau Naruto… suatu saat akan benar-benar memisahkan ia dengan Sakura.

Sasuke sendiri bingung mengapa ada pula perasaan seperti itu menaungi hatinya. Yang Sasuke yakini, ia tidak ingin Sakura pergi karena Sasuke pasti tidak bisa melihat penderitaan gadis itu lagi. Membuat Sakura menderita memang sudah jadi makanan sehari-hari Sasuke.

-o0o-

Seminggu lagi Sasuke akan genap berusia tujuh belas tahun. Untuk merayakannya, dibuatlah pesta semeriah mungkin oleh Fugaku dan Mikoto. Pesta ini lebih meriah dibandingkan pesta bertahun-tahun silam.

Sakura secara pribadi, akan tetap memberikan Sasuke kado. Walaupun Sakura takut pada Sasuke, tapi Sakura menyayangi Sasuke sebagai kakaknya. Sakura pun mengutarakan maksudnya kali ini pada Naruto untuk menemaninya membeli kado, bukan lagi Itachi karena Sakura tahu kalau Itachi begitu sibuk.

Naruto yang mendengar itu, tak habis pikir dengan jalan pikiran Sakura. "Kenapa kau begitu baik pada iblis macam dia! Dia sudah membuatmu menderita tahu!"

Bukannya membenarkan, Sakura malah tersenyum. Dengan tenang ia membalas, "Begitu begitu, Sasuke tetap kakakku. Aku akan selalu menyayanginya walau ia tak pernah menyayangiku."

Naruto benar-benar tak tahu mengapa Sakura bisa berpikir begitu. Yang jelas, saat itu ia begitu kelabakan ketika memeluk Sakura sambil menangis. Dalam hati, ia begitu menyayangkan Sakura yang begitu baik ini bisa diperlakukan secara kejam oleh Sasuke.

Akhirnya ditetapkan, Naruto akan menemani Sakura mencari kado buat Sasuke. Sekalian juga pada hari itu Naruto akan membelikan Sakura gaun untuk dipakai di pesta ulang tahun Sasuke.

Pada awalnya, Sakura menolak gaun yang kelihatan mahal itu. Namun Naruto tetap bersikeras. Pria itu bilang kalau Sakura menolak pemberiannya, berarti Sakura tak sayang padanya. Sakura pun akhirnya mau menerima gaun dengan Naruto dengan mata berkaca-kaca menahan haru dan senang.

-o0o-

Hari yang ditunggu pun datang. Tanggal dua puluh tiga Juli, tepat di hari itu Sasuke berulang tahun yang ketujuh belas. Pesta ulang tahun benar-benar meriah. Di pesta itu, satu sekolah diundang untuk merayakannya. Tak lupa rekan bisnis Fugaku yang kali ini banyak yang berasal dari luar negeri. Teman arisan Mikoto pun bertambah dan banyak yang datang bersama anak-anak mereka.

Di hari itu, Sakura merasakan pengulangan hari terjadi. Di mana dengan gugup ia menaruh kadonya yang sederhana di atas tumpukan-tumpukan kado yang begitu mewah. Saat ini Sakura tersenyum tipis. Ia tengah bernostalgia. Ada juga perasaan bahagia melihat Sasuke yang kini tengah berada di tengah pesta.

SESAL oleh Hoshi Yamashita (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang