Yah, malam ini Winter dan keluarga nya tidak jadi ke rumah Karina, berakhir Karina marah dan Papa nya Karina ngga merestui hubungan anak nya sama Winter.
Kesel? Tentu lah!
Apalagi tau kalau ini cuman prank.
Bercanda.
Malam ini tepat habis maghrib, keluarga Winter langsung berangkat menuju kediaman ArumㅡKarina. Winter gelisah. Dia bingung bagaimana menghadapi si Gadis Sandal Jepit itu setelah sekian lama. Mana posisinya dia pacar Winter sekarang.
"Ma, mama udah chat Tante Joy kan?" Tanya Winter.
Mama Irene yang sedang bermain hp itu menoleh lalu mengangguk. "Udah, aman. Tenang aja."
Papa Seul yang sedang menyetir di depan menoleh sekilas ke arah Winter. "Kenapa kamu ngga mau jujur aja kalau kamu itu kenal Karina dari kecil?"
Winter menggeleng. "Ngga boleh dulu Pa. Waktu nya ngga pas."
Minju yang duduk di samping Winter ikut menyahuti. "Lagian meskipun Kak Karina tau, dia ngga bakal gampar Kak Winter pake sandal jepit lagi kok."
Winter memasang wajah kesal ke arah Minju. Bener-bener ya anak ini. Pengen Winter banting aja rasanya.
"Lebih bagus kamu bilang aja Win. Makin kenal makin lancar hubungan kalian." Saran Papa Seul.
Winter tetap menggeleng. "Udahlah Pa, nurut sama Winter. "
Mama Irene menggeplak kepala Winter dari depan. "Ya harusnya kamu yang nurut sama orang tua!"
Winter meringis. "Ampun Ma!"
Winter kembali menatap jalan. Dia masih memikirkan kejadian hari ini. Dunia memang sempit. Bisa-bisanya Winter jatuh cinta pada gadis yang dulu pernah menjadi teman masa kecil nya.
"Kayaknya... janji Syla buat Arum bau-bau jadi kenyataan."
Mobil Papa Seul sudah sampai di depan kediaman rumah Karina. Dengan hati yang berdebar-debar, Winter turun bersama kedua orang tua nya, tidak lupa Minju.
"Wuih gede pula sekarang rumah nya Cagur!" kagum Seul.
"Hush! Ngga boleh manggil kayak gitu lagi, inget umur!" ingat Mama Rene.
Papa Seul cuman bisa meringis lalu membantu Mama Rene membawa barang-barang untuk keluarga Karina.
Mereka melangkah masuk ke gerbang lalu dengan cepat berada di depan pintu rumah kediaman keluarga Karina. Papa Seul menekan bel sekali lalu menunggu.
Tin tong! Suara sepatu kuda~
Cklek
"Hehe, halo om, tante."
Karina muncul dari pintu dengan menawan nya. Dari Papa Seul sampai Minju yang paling kecil, melongo melihat kecantikan Karina.
Dalam hati Mama Rene, ini bener anak nangisan yang dulu sering ke rumah? Bening bener dah.
"Silahkan masuk semuanya."
"Eh, iya nak. Makasih ya!"
Akhirnya mereka bertiga masuk, minus Winter yang masih di luar. Beneran, jantung nya sudah berdetak kencang tidak karuan sejak tadi, malah nambah detakannya gara-gara lihat Karina cantik banget.
Karina yang melihat Winter belum masuk langsung memegang pundak nya. "Hei? Kok ngga masuk?"
"Hah? Oh? Oh iya lupa. Hehehe!"
Karina menatap Winter dengan curiga. "Kenapa? Belum makan?"
"Iya belum. Mau makan Karina."
"Hah?" bingung Karina karena Winter malah nggunem sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/344976510-288-k586542.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Give Me a Reason ; Winrina
Fanfictionintinya Karina pengen tau alesan kenapa dia harus nerima Winter jadi pacar nya. warning : g x g harap pandai memilih konten bacaan.