8. Bertemu Kembali

1.4K 210 22
                                    

Update sesempet author tpi targetnya si tetep 100+votes 🖤

✈️✈️✈️

Setiap manusia pasti memiliki titik jenuh, tidak mengenal kasta, umur, suku apalagi profesi. Pun dengan public figure. Padatnya aktivitas terutama manggung tak jarang membuat Nabila jenuh dengan pekerjaannya itu.

Pelarian dari aktivitas menjenuhkan biasanya Nabila lakukan untuk mengikis rasa bosan. Me time adalah hal yang sering ia pilih untuk me-refresh pikiran, dan mall menjadi garda terdepan sebagai pilihan utama. Shopping tentu bukan lagi hal yang dapat dielak kaum hawa, Nabila dengan senang hati menghabiskan berjam-jam lamanya untuk melakukan kegiatan itu.

Display mannequin pakaian dari brand asal Spanyol-Zara menarik perhatian Nabila untuk memasuki toko itu. Tangannya begitu lihai memilih pakaian-pakaian yang sekiranya ia suka dan bagus untuk di mix and match. Nabila memang termasuk orang yang sangat memperhatikan fashion dalam berbusana sehingga kemanapun ia pergi bahkan hanya untuk pergi hangout dan me time seperti ini harus tetap menjunjung konsep ootd.

Rampung dengan berbelanja baju, Nabila memutuskan untuk berkeliling mencari hal lain yang mungkin saja akan menarik perhatiannya. Langkah kakinya berjalan santai sambil menenteng paper bag coklat di satu tangan.

Kaki Nabila mendadak berhenti. Tepat di hadapanya, seseorang bertubuh tegap baru saja keluar dari tempat perbelanjaan furniture rumah. Pria berpostur tubuh yang Nabila hafal sedang berjalan dengan menggandeng jemari wanita yang lebih mungil di sebelahnya.

Berusaha berperang dengan batinnya untuk mengelak pemandangan tak mengenakkan di depannya, Nabila berupaya mengatur nafasnya. Meyakinkan diri sendiri bahwa apa yang ia lihat bukan sosok yang ia kenali. Bentuk upaya Nabila menghentikan perasaan overthinkingnya.

Turun ke lantai yang lebih rendah, Nabila tetap mengekori pergerakan dua insan ini. Niatnya untuk me time sepertinya lebih bisa disebut freelance mata-mata. Sesekali tawa kecil muncul dari keduanya yang tidak bisa Nabila pastikan apa penyebabnya. Namun, yang dapat ia pastikan, suara tawa salah satunya menyadarkannya akan pria tersebut memang pria yang ia maksud. Paul.

Keterkejutannya belum usai, justru semakin bertambah saat Paul dan perempuan di sebelahnya memasuki salah satu toko jewelry milik salah satu artis kenamaan tanah air. Kesimpulan mana yang harus Nabila pilih saat dua orang berbeda jenis mengunjungi store furniture dan berlanjut mencari perhiasan.

Rasa nyeri dalam dada Nabila tiba-tiba timbul. Teriakan ingin sekali ia loloskan namun tercekat di tenggorokan. Pergerakan badannya kini terbatas, rasa kaku menjalar ke seluruh tubuhnya. Hingga seseorang terdengar memanggil namanya dengan keras.

"Nab, Nabilaa!" Gedoran pintu cukup kencang terdengar semakin mendesak menusuk gendang telinga Nabila. 'ck mimpi buruk' decakan muncul dari bibirnya lalu melangkah gontai dengan mata setengah terpejam ke arah sumber suara.

"kebo banget jadi cewe, bang Rajib nyariin. Kakak yang digangguin, cepetan sana telpon balik" pintu baru terbuka sebagian namun omelan dari Rony, sang kakak sudah berentet bak kereta cepat. Kakaknya itu bahkan tidak berniat mendengar balasan dari Nabila. Badan tegapnya langsung berbalik kembali ke arah kamar pribadinya.

Nabila mendekati ponsel miliknya di dekat nakas. 10 panggilan tak terjawab menjadi kalimat awal yang tercetak di notifikasi. Sepertinya ia lupa menonaktifkan mode hening dalam ponsel pintarnya itu. Benda itu kembali berdering. Yap, orang yang baru saja mengganggu Rony sekarang kembali menelpon Nabila.

"Assalamualaikum bang Rajib, maaf tadi gak denger" terang Nabila menjelaskan

" Nab buruan, kak Zizi udah ngomel hari ini fitting baju buat event nanti malem"

Sky and HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang