Welcome back readers ulat. Happy satnite 🌻, Author ulat mau update lagi kalo banyak yang vote andcomment, banyak kali siders soalnya huhu. Abis baca jangan lupa komen ya! Apa aja, momen yang kalian suka, expectation kalian or terserah lah apa aja. Yang selalu commentbig thanks for all of u, I really appreciate it,i love u to the moon and back❤️✈️
✈️✈️✈️
Seperti yang sudah direncanakan Paul dan Nabila, malam ini mereka akan bertemu untuk membicarakan hal penting yang menjadikan mereka berjarak sehingga memicu rasa overthinking Nabila. Nabila masih kesal dan terbersit keengganan untuk berangkat. Namun sepertinya tidak ada salahnya untuk mendengarkan penjelasan dari Paul.
Kini Nabila sedang bersiap-siap dengan polesan natural di wajah yang dasarnya sudah ayu. Hanya cushion, eyeliner, mascara, dan sentuhan lipstick berwarna nude membuat tampilan Nabila menjadi lebih fresh. Selesai dengan urusan per-make upannya Nabila kemudian memilih-milih baju yang nyaman tapi tetap bagus untuk dikenakan. Namun kegiatan itu terpaksa harus terjeda karena suara getaran dari ponselnya.
Kak Paul : ready to go?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nabila melihat pantulan dirinya di cermin. Semuanya terlihat sudah sempurna. Ia memutuskan mengenakan outfit nuansa earth dengan blazer mocca, celana yang memiliki model seperti rok warna putih susu, ditambah hijab yang senada dengan warna outer.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Nabila's outfit)
Kak Paul : saya di depan
Tepat 15 menit yang dikatakan Paul dalam chat, pria itu telah sampai di depan rumah Nabila, diikuti dengan suara samar-samar ketukan pintu yang seperti meraung untuk segera dibuka. Beruntungnya Rony sedang ada di lantai bawah sehingga Paul tidak perlu menunggu lama untuk dipersilakan masuk.
"Nab, ada si bule" teriakan bersuara serak khas yang bisa dipastikan adalah Rony, kakak Nabila itu terdengar nyaring hingga kamar Nabila. Hal itu membuat Nabila kesal dengan kakaknya yang tidak bisa memanggilnya lembut dan tanpa kata sebutan menyebalkan yang bisa saja membuat Paul tersinggung jika mendengarnya. Lihat, nyatanya dia masih peduli dengan Paul.