Dua hari berselang, selama itu Ouka menikmati waktu liburannya dengan berpergian. Seperti saat ini dirinya tengah berada di salah satu tempat wisata di Yokohama.
'Ah~ liburan memang terbaik'
Sambil berjalan kaki keluar pusat perbelanjaan Yokohama, ya Ouka menghabiskan waktunya hari ini dengan berkeliling mall untuk melihat barang barang yang menyegarkan mata dan membeli beberapa yang menarik perhatiannya. Kini setelah puas membawa 2 tas belanjaan berisi aksesoris, baju, dan hal lainnya, Ouka memutuskan untuk pergi makan di kedai ramen sebelum pulang.
Di dalam kedai ramen itu tidak terlalu ramai, namun tidak kosong juga. Ouka memutuskan untuk masuk dan mengambil bangku pojok belakang yang kebetulan memang kosong, setelah menaruh belanjaannya di samping seorang pelayan datang menghampiri untuk mencatat pesanananya.
"Miso ramen dan ocha, ya"
"Tolong samakan"
Seseorang duduk di hadapannya dan langsung memesan, pelayan tersebut mengangguk sembari mencatat dua pesanan tersebut."Apa ada yang ingin di pesan lagi?"
"Iie, sudah cukup. Terimakasih"
Pria paruh baya itu berkata mendahului Ouka, dia hanya mengangguk karena memang sudah tidak ada yang akan dipesannya lagi."O hisashiburida ne, Dazai-chan"
Mendengar penuturan pria bertopi dengan poni coklat itu membuat Ouka mengangguk setuju."Ha'i, O hisashiburida, Natsume-san"
Mendengar balasan Ouka, pria yang disapa sebagai Natsume itu menampilkan senyum singkat.(A/N: Well Author gak tau kalau balasan itu sopan ato enggak buat elderly, anggap aja Ouka ngomongnya sopan dan formal disini xD)
"Tidak biasanya melihatmu disini, Natsume-san"
Ucapan Ouka menyimpan pertanyaan tersirat, keduanya duduk berhadapan terhalang sebuah meja, saling menatap dan melempar senyum formalitas."Ya, tidak biasa. Ngomong-ngomong bagaimana?"
"Padahal anda dapat menghubungi saya, tapi ya sudahlah. Semuanya berjalan lancar"
"Hm, kalau begitu--"
"Maaf Natsume-san, saat ini saya sedang meliburkan diri. Mungkin bisa kita bahas lain waktu"
Dengan sedikit tidak sopan, Ouka memotong perkataan Natsume. Hal ini membuat pria paruh baya itu melemparkan senyum maklum dan mengangguk."Baiklah"
Balas tersenyum, dalam hati Ouka bersyukur karena percakapan terhenti sampai sana. Namun sepertinya Natsume masih ingin berbincang, terlihat bagaimana dia mengganti topik pembicaraan."Tapi apa kamu sudah menemui kakakmu?"
Mungkin dari sekian banyak orang, Natsume satu-satunya yang mengetahui hubungan antara Ouka dengan kakak kembarnya. Kembali Ouka mengingat kemampuan asli Natsume, tidak mengherankan bila pria itu tahu hampir segalanya."Ya, kami bertemu beberapa kali"
Bukan bohong, nyatanya Ouka bertemu bahkan berbincang dengan sang kakak, Dazai Osamu beberapa kali, tapi hanya perbincangan antara orang asing. Jelas sang kakak entah sadar atau tidak, tidak mengenalinya.'Apa karena aku berbeda?'
Secara sekilas mungkin Ouka hampir tidak mirip, walau fitur wajahnya merupakan versi feminim dari Osamu, garis kedewasaan jelas membedakan mereka, orang harus benar benar melihat dan membandingkan bila ingin melihat persamaan keduanya.
"Bukan pertemuan antar orang asing, Dazai-kun sepertinya belum menyadarimu"
"Ya, untuk sementara aku akan mencoba mempertahankan posisi ini"
'Supaya alur tidak berubah kacau karena kehadiranku'
Kalimat terakhir dia lanjutkan dalam hati, bahkan Natsume sendiri tidak tahu bahwa Ouka merupakan seorang yang reinkarnasi. Fakta yang hanya disimpan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Osamu Twins
FanfictionNarukami Ouka, 23 tahun. Mahasiswa yang baru saja selesai selesai Skripsi dan berleha leha membaca manga favoritenya yang baru saja tamat tiba tiba terbangun di tubuh bayi baru lahir, dengan segala kebingungannya menghadapi yang terjadi, kala menyad...