Jungkook sibuk dengan tugasnya dan ada umi di sebelahnya sedang memegang sepiring makanan, Abi yang melihatnya gemas sendiri, istrinya selalu menganggap teman anaknya ini anak kecil.
"Jungkook makan dulu yang benar, dari siang fokus terus sama laptop, nanti sakit kamu, nak." Ucap Abi, Jungkook malah manyun dan hanya mengangguk buat gemas kedua orang paruh baya itu.
"Maaf abi tapi, Jungkook kena marah dosen abi, jadi Jungkook harus selesai tugas dulu baru mam." Ujarnya pelan, tapi masih dengan bibirnya yang maju, umi gemas melihatnya, anak ini tidak berubah sejak dulu, kepribadiannya sangat menggemaskan dan lembut.
"Umi suapi ya? Kamu fokus aja, ok?" Ucap Umi lembut, Jungkook tersenyum malu-malu mau menolak tapi sudah umi sodorkan makanan di atas sendok dengan senang Jungkook menerimanya dan bergumam terima kasih.
Jungkook mengungsi di rumah Taehyung setelah tadi di marahi dosen karna tugasnya kurang komplit, jadi Jungkook harus mengerjakan di rumah Taehyung karna lebih dekat dengan kampus dan ada printer. Setelah ini Jungkook harus kembali ke kampus untuk mengumpulkan tugasnya, mangkanya tidak sempat makan siang.
Suapan demi suapan Jungkook terima dan ketika sudah habis, Umi bergegas ke dapur dan membawakan kue brownies juga buah stoberi dan pisang, membuat Jungkook tersenyum lebar.
"Umi sengaja stok, kesukaan kamu, biar betah di rumah ini ya. Kan kamu anak Umi juga" Jungkook agaknya tercengang dengan ucapan Umi tapi setelahnya tersenyum lebar membuat hidungnya mengkerut lucu, dan menerima piring yang Umi berikan.
"Jungkook pasti betah di sini, Umi sama Abi baik banget ke Jungkook, sayang umi sama abi banyak-banyak" serunya gemas, membuat abi terkekeh gemas, berdiri mengusak rambut Jungkook dan berjalan keluar.
"Dari dulu sampe sekarang gemesnya ga hilang ya kamu, dah abi mau solat Ashar dulu, kamu hati-hati nanti balik ke kampusnya ya, nginep sini aja nanti abi telpon Taehyung." Ucap abi sambil memakai sendal dan Umi yang mencium tangannya
Jungkook menganggukkan kepalanya dan melambaikan tangannya pada abi, umi mengusap kepala Jungkook lembut meminta habiskan makanannya dan masuk ke ruang tengah. Jungkook tersenyum dan hati nya menghangat, suasana seperti ini apa akan hilang jika mereka tahu apa yang sudah Jungkook dan Taehyung lakukan?
Jungkook menggulung lengan bajunya dan mengambil tugasnya, merapikannya, lalu pandangannya melihat ke arah pergelangan tangannya, ada memar samar. Semalam Taehyung mengikatnya dan kejadian itu masih terbayang di kepalanya. Perkara teman saat ospek merangkul bahunya, dan Taehyung tepat di hadapannya. Salah paham yang berujung pertengkaran dan ya, kesepakatan secara tidak tertulis Jungkook harus menurut dan se pasrah itu untuk tidak menolak apa yang di lakukan Taehyung padanya.
Maka dari itu tugasnya tidak selesai sepenuhnya, Jungkook menurunkan lagi lengan bajunya dan bergegas ke kampus.
"Umi, Jungkook berangkat dulu ya. Nanti langsung pulang ke sini lagi, Assalamualaikum." Ucapnya, dan di sahuti 'Waalikumsalam, Hati-hati nak, umi udah wudhu gausah saliman'.
Jungkook menyalakan motor Taehyung dan melaju dengan kecepatan sedangnya, berdoa dalam hati semoga pak Hyunsuk belum pulang.
...
Jungkook melihat Taehyung sedang berkumpul dengan teman-teman basketnya, Jungkook berhasil mengumpulkan tugas untung pak Hyunsuk belum pulang walau beliau meminta di belikan rokok tapi tugas Jungkook aman.
Jungkook duduk di koridor kelas dan mendial nomor Taehyung, yang ia lihat dengan matanya kalau Taehyung langsung mengangkat panggilannya. Membuat senyumnya mengembang.
"Hai, lagi kumpul basket ya?" Ucap Jungkook
"Waalaikumsalam, hayo lupa, iya sebentar lagi pulang ini. Dimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
honet | taekook
Fanfiction'secara sadar begitu berbeda dan juga sama dalam hal kasat mata, bukan berarti penghalang untuk bersama. tapi takdir tidak bisa di ubah' bxb taehyung dom jungkook bot