kabut

3 1 0
                                    

Suara Jungkook total habis, ia hanya bisa melenguh dan melenguh setelah kemarin begadang terbangun jam sepuluh pagi, langsung di suguhi pemandangan bahu kekar Taehyung. Membangunkan pria itu untuk mengambilkan minum dan tentunya makan, kini keduanya berada di kamar mandi.

Karena lelah Taehyung belum sempat membersihkan tubuh Jungkook, jadi jam satu siang ini mereka bercumbu di bawah shower setelah tadi mengotori Bath Up.

"Tae! Demi Tuhan.. pelan.." ucap jungkook suaranya sangat serak dan hampir tidak terdengar, membuat Taehyung menurut.

"Sore nanti udah pulang, minggu depan kkn. Nanti susah ketemu, buat stok 40 hari jaga-jaga kita susah ketemu." Ujarnya sambil menahan tubuh Jungkook supaya tidak terjatuh, Jungkook yang mendengarnya hanya menggeleng tidak terima.

"Sakit... Aku Tae.." ujarnya sambil menangis, tapi karna air dari shower Taehyung tidak menyadarinya.

Taehyung benar-benar tidak berhenti, sampai ponselnya berbunyi dan dengan sangat berat hati ia berhenti bergerak, dengan masih menggendong Jungkook ia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu telepon dari Mama nya Jungkook.

Jungkook yang menangis di bekap mulutnya oleh Taehyung, lelaki itu mengisyaratkan untuk Jungkook diam tapi tidak di gubris.

"Halo, assalamualaikum ma?" Ucap Taehyung, "iya ma, Taehyung lagi makan ma." Jungkook mendorong dada Taehyung, ingin turun tapi ia tidak kuat.

"Jungkook lagi di luar ma, tadi ada tukang jagung bakar lewat. Iya ma, hp Jungkook di silent kayaknya ma. Nanti Taehyung bilangin, iya ma." Taehyung melirik Jungkook yang mencoba membuka mulutnya, tapi Taehyung makin membekapnya.

"Siap ma, Assalamualaikum."  Ponsel di matikan dan di letakan asal di wastafel, lalu menurunkan Jungkook pelan.

Kaki Jungkook bergetar ia sulit berdiri, karena posisi tadi membuat kakinya lemas. Taehyung yang sadar mengangkat lagi tubuh Jungkook dengan posisi tadi, dan mengambil handuk lalu mendudukkan Jungkook di wastafel perlahan.

"Maaf ya cantik, tadi nangis ya? Maaf ya sayang." Ucapnya ternyata sadar kalau Jungkook menangis, ia mengeringkan tubuh Jungkook dan mengusap rambutnya pelan, lalu membubuhi ciuman kupu-kupu di seluruh wajah sembab Jungkook.

"Aku laper lagi." Ucap Jungkook serak, Taehyung mengangguk dan bergegas merapihkan Jungkook memakaikan minyak kayu putih sekujur badannya dan memakaikan pakaiannya, lalu ia mandi lagi supaya di perjalanan ia bisa solat.

Jungkook yang sedang makan sambil menunggu Taehyung sengaja bersua foto dan memfoto makanan buatannya dan memotret sudut-sudut vila, seandainya mereka berlibur agak lama, Jungkook lumayan betah di sini. Walaupun sejak datang hanya bergumul dengan Taehyung, tapi suasana vila ini membuatnya sangat nyaman.

"Udah mam nya sayang?" Jungkook menggeleng pelan, "Abis ini mampir apotek ya kita beli obat buat tenggorokan kamu, terus mampir beli brownies sama bolu susu ok?"

Jungkook hanya mengangguk dan makan dengan tenang, ia sebenarnya marah dengan Taehyung tapi karena after care dari Taehyung juga cara mengurusnya membuatnya tidak mau terlalu marah.

Berhenti di apotek, Jungkook melipir ke sebelah, toko mainan. Saat Jungkook akan membayar sudah di sela Taehyung yang membayar mau protes tapi ingat kalau suaranya hilang, ia hanya bersungut dan melipat kedua tangannya kesal.

Penjaga toko yang melihatnya tertawa gemas "Adeknya ngambek mas, boleh saya kasih susu kotak?" Tawarnya sambil menyodorkan susu kotak rasa coklat.

Taehyung tersenyum ramah "Boleh kak, terima kasih ya." Ucapnya.

"Iya, terima kasih kembali. Silahkan datang kembali" ucapnya ramah, Jungkook yang menerima Susu coklat dengan berbinar melambaikan tangannya pada penjaga toko dan berlalu keluar bersama Taehyung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

honet | taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang