Kompetisi dengan Waktu

4.7K 18 0
                                    

Ping Pong (荣耀乒乓) mpreg!AU, mpreg!Xu Tan, sex scene, dubcon, graphic birth scene

Ping Pong (荣耀乒乓) mpreg!AU, mpreg!Xu Tan, sex scene, dubcon, graphic birth scene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∘ ∘ ∘

Sang lawan main bergumam, “Hmm, yang jelas bikin gua makin ngga tahan kalo lu gini terus.” Pada posisi menungging, penis Yu Kenan yang keras menggantung berkedut bebas mendengar desahan Xu Tan. “Boleh ga gua lanjut?” tanyanya sambil mengusap bibir lubang kenikmatan Xu Tan yang juga terasa berkedut di ujung jari-jarinya.

Pertanyaan Yu Kenan dijawab dengan anggukan pelan oleh Xu Tan. Kondisi dua orang yang tengah mabuk itu pun tentu tidak dapat dibilang rasional atau dipikirkan dengan matang. Xu Tan membuka kakinya lebar, memperlihatkan lubang miliknya yang merah dan berkedut. Ia kemudian membuka bongkahan pantatnya dan menggoda Yu Kenan yang wajahnya sudah terlihat dikuasai oleh hawa nafsu. “Lanjut aja,” tambah Xu Tan lagi meyakinkan sang kawan, “gua juga udah gak tahan.” Hampir ia menyentuh penisnya lagi jika tangannya tidak ditepis oleh Yu Kenan.

“Jangan, biar gua puasin lu malem ini.” Yu Kenan menggesekkan pelan kepala penisnya tepat di bibir lubang Xu Tan, sedikit menekannya berulang untuk melemaskan otot-otot kencang itu. Ia meludah tepat ke arah lubang Xu Tan, menjadikan cairan itu pelumas ala kadarnya sebelum kemudian mendorong pinggulnya perlahan, memaksa penisnya terbenam ke dalam lubang kenikmatan Xu Tan. “Fuck, sempit juga lu.”

“Ssshh pelan-pelan, sakit ini. Punya lu gede banget, sialan,” umpat Xu Tan merasakan benda keras milik Yu Kenan mulai masuk dan membuat sesak lubangnya. Ia meringis, meremas seprai untuk melampiaskan sakit. Ia juga memberi isyarat pada Yu Kenan agar tidak langsung bergerak sebab lubangnya perlu merasa terbiasa dengan ukuran penis lelaki itu di dalam.

∘ ∘ ∘

Xu Tan memilih untuk mengabaikan bentakan Yu Kenan. Begitu pria hamil itu berhasil melepas celana serta pakaian dalam yang dikenakan, ia mengusap perutnya kasar, sedikitnya berharap nyeri dari kontraksinya akan mereda dengan usapan tersebut. Namun, hasilnya nihil. Ia merasakan sakit bukan main di bagian perut, juga dorongan yang kuat untuk mengejan. Xu Tan berbaring begitu saja di lantai, membuat gestur dengan tangan yang dimaksudkan untuk memberi isyarat pada Yu Kenan agar menutup pintu masuk tempat khusus klub tenis meja itu rapat-rapat.

Beruntung bagi Xu Tan, Yu Kenan dapat memahami maksudnya secara tepat. Ia dengan sigap berlari ke arah pintu, memastikannya terkunci dari dalam sebelum kemudian kembali ke sisi Xu Tan. “Tenang, ya. Tarik napas yang panjang, pegang tangan gua,” ujarnya.

Instruksi itu langsung diikuti dengan baik oleh Xu Tan. Lelaki hamil itu menarik napas panjang, berusaha rileks sambil meraih tangan Yu Kenan dan menggenggamnya kuat-kuat. Ia tidak dapat menjelaskan perasaannya pada laki-laki itu, tetapi bagaimanapun, anak yang berada di dalam perut Xu Tan merupakan hasil dari benih Yu Kenan. “AAAARGHHH!” erangnya saat kontraksi yang intens muncul seakan memaksa tubuhnya mengejan. Dapat ia rasakan pergerakan bayi yang perlahan terdorong ke bawah, ke arah jalur lahir. Genggaman tangannya pada tangan Yu Kenan makin kuat, membuat pria yang menghamilinya meringis nyeri. Ketuban mengalir dari lubang Xu Tan membasahi lantai tempatnya berbaring. Perlahan nan pasti, si jabang bayi bergerak turun mendekati lubang lahir Xu Tan yang tubuh- nya sudah basah oleh keringat. “EUNNNGGGGHHHH!”

∘ ∘ ∘

Jumlah kata: 7.500+
Harga: IDR 90k
Link pembelian: lynk.id/noughtees/oK8jvAX

More StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang