03. Not fine

1.3K 56 0
                                    

CW// profanity, kisseu, nipple play, bl0wj0b, fingering, intercrural/thigh s3x.

Enjoy the ride :)


*****

Minghao merasa keseimbangan tubuhnya mulai hilang. Alkohol yang beredar dalam darahnya, membuatnya melayang. Juga pelepasan yang baru saja dialaminya, menyeruakkan dopamin di dalam otaknya. Nafasnya masih terengah, namun yang lebih tua sudah mendesaknya dengan sebuah pertanyaan, "Lo mau lanjut atau stop disini aja?" 

Minghao menaikkan satu sudut bibirnya, menggigit bibir bawahnya, lagi. Tidak buruk. Mungkin dengan melakukan-nya bersama Seungcheol, ia bisa melupakan semua rasa sedihnya, "Don't stop, lanjut Cheol...." 

Dengan begitu Minghao meyakinkan Cheol untuk melanjutkan aksinya. Cheol segera mengelap tangan basahnya dengan tissue dan lanjut mengecap bibir Minghao. Kini tangannya mulai meraba ke dalam kaos Minghao, mencari-cari bagian sensitif milik Minghao. Dua tonjolan kecil di bawah kaos itu, sudah ereksi dan mengeras. Cheol menyentuhnya pelan, membuat sang empu bergidik karena ulahnya. Ia menjepit nipple mungil itu dengan dua jarinya, lalu memilinnya bersamaan. 

"Mmmmhhh..." lenguh Minghao, saat bibirnya masih terkunci dengan bibir yang lebih tua. Suaranya teredam dalam cumbu yang semakin dalam. Saliva keduanya bahkan telah teraduk menjadi satu. Mesra, meski sebenarnya keduanya baru mengenal.

Cheol tersenyum senang, dimple manis terlukis di sudut senyumnya. Telinganya ingin mendengar lebih, lebih banyak lenguh dan desah dari Minghao. Dari cubit-cubit lembut, Cheol menambah tekanan pada jari-jarinya.

Sakit, ujung nipple Minghao mulai terasa nyeri, tapi juga sangat merangsang. Ia tidak pernah menyangka nipplenya begitu sensitif. Di tengah itu semua, Minghao benar-benar kehilangan kekuatan kakinya. Ia merosot jatuh ke lantai. Minghao hampir keluar lagi karena permainan tangan dari yang lebih tua. 

Cheol langsung mengangkat tubuh Minghao dan membawa Minghao ke kasur miliknya. Menidurkan si manis, terlentang di kasurnya. Sementara dirinya, tentu di atas, mengungkung mangsanya agar tidak melarikan diri. Gila memang. Tapi ingat, ia juga minum cukup banyak alkohol tadi. Mungkin itu semua karena alkohol yang diminumnya.

Cheol menyibak kaos milik Minghao yang dari tadi mengganggunya, dan akhirnya menemukan nipple mungil yang tadi ia mainkan. Nampak memerah dan membesar. Segera Cheol memainkan lidahnya pada permukaan benda merah ranum itu. Ia gigit lembut juga sesap tak henti. Nafasnya semakin menderu, menerpa kulit dada yang lebih muda.

"Aaahhh...." Lagu yang selalu keluar dari mulut Minghao, diimbangi dengan suara kecap dari Cheol yang sedang menikmati kepunyaan Minghao. Satu tangan Minghao meremas rambut Cheol dan satunya sudah menarik sprei kasur sampai berantakan. Kepalanya mendongak, menekan bantal akibat semua stimulasi dari Cheol.

"Cheol-aaAAHH!"

Sungguh, Minghao sebentar lagi akan keluar.

Namun sesaat sebelum Minghao mencapai pelepasannya, Cheol mengarahkan kecupannya ke bawah.

HAH.... Minghao menegok ke arah Cheol, melihat apa yang akan dilakukan oleh pria dominan itu. Pria itu sungguh jago mempermainkan dirinya, ia tak jadi keluar.

Cheol melihat kejantanan Minghao sudah berdiri tegak lagi. Ia segera melucuti celana Minghao lalu membuangnya ke sembarang arah. Kini Cheol bisa melihat jelas tattoo yang ada di paha Minghao. 

Sebuah tattoo berbentuk ular yang melingkar membentuk angka delapan, dengan kepala melahap ekornya sendiri. 

"Jadi ni tattoo yang waktu itu...."

Bad Habit - Cheolhao / GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang