🔞Mature content! MDNI!🔞
Ini semua hanya kebiasaan buruk, kenapa begitu sulit untuk menghilangkannya?
Cerita tentang rasa yang bertepuk sebelah tangan, walau ada orang lain yang 'menemani' setiap malam...
Cheolhao // Gyuhao
Hanya fiksi semata, tida...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minghao menatap dengan tidak fokus ke depan. Diam termenung dan tak lagi menyetuh buburnya. Ia benar-benar kehilangan nafsu makan karena banyak hal terlintas di pikirannya saat ini.
Harus kemana ia setelah ini? Minghao tak mau kembali ke kosan, karena ia masih tak ingin bertemu dengan Mingyu ataupun Wonwoo. Ia bahkan tidak tahu dimana keberadaan motornya saat ini. Masih di tempat yang sama dengan semalam, atau dimana?
"Udah Hao, ga usah dipaksa kalo ga abis." Tiba-tiba Cheol datang, mengambil mangkok bubur dari Minghao. Bubur di mangkok masih tersisa sedikit, Cheol berniat untuk membereskannya.
"Ini mau gue abisin--" Minghao dengan cepat menarik kembali mangkok itu dari Cheol. Lekas ia menghabiskan bubur itu.
"Kalo udah abis, itu ada baju. Pake aja buat ganti." Ucap Cheol sambil menunjuk pakaian yang terlipat rapih di atas kasur.
"Ehhmm thanks, Cheol. Tapi motor gue sekarang ada dimana? Gue mau ambil motor gue."
"Nanti sore aja ngambilnya. Motor lu ada di temen gue."
"Temen lo siapa? Bang Han? Apa temen lo yang laen?"
"Udah di temen gue pokoknya, lu tenang aja." Cheol kukuh tak mau memberitahu keberadaan motor dari lelaki dengan muka cemberut di depannya itu.
Minghao dibuat sebal dengan jawaban santai dari Cheol, "terus kalo ga ada ni motor, sekarang gue pulangnya gimana?!"
"Gue anterin lo pulang, terus nanti gue jemput buat ambil motor lo." Cheol makin suka melihat ekspresi kesal dari Minghao.
"Ribet banget lu!" Minghao menyerah dan segera pergi berganti pakaian.
Minghao selesai berganti baju dan mengenakan pakaian milik Cheol. Pakaian itu sedikit kebesaran untuk badan rampingnya, tapi tidak mengapa, masih lebih baik daripada harus memakai pakaian kotornya.
"Udah ganti? Mau gue anter kemana?" Sejenak Cheol memandangi Minghao yang mengenakan pakaian miliknya.
"Anterin gue ke kampus aja, Cheol."
"Ok."
Akhirnya Minghao meminta Cheol mengantarnya ke kampus, walau sebenarnya tidak ada kuliah di hari itu. Minghao tak ingin kembali ke kosan, lebih baik ke kampus untuk melanjutkan penelitian, pikirnya.
Minghao dan Cheol kini sudah berada di parkiran fakultas teknik. Cheol memarkirkan mobilnya di pojok parkiran yang nampak kosong. Tidak banyak orang di kampus karena hari itu adalah hari sabtu.
"Kalo lo udah selesai, chat aja gue. Nanti gue jemput, gue anterin ke tempetnya Jeonghan buat ngambil motor lo." Ucap Cheol pada Minghao yang tengah sibuk melepas sabuk pengaman.
