08. All bloom and fall eventually

860 48 0
                                    

Ketika semua yang mekar 'kan gugur pada akhirnya; sebuah proses. 

CW//nipple play, kissing.


*****

Dua lelaki itu masing-masing memasang muka serius mereka. Yang satu melontarkan pertanyaan kepada yang lain, membuat yang ditanya harus memutar otak untuk menjawab pertanyaan itu. Keduanya sudah bergelut dengan pertanyaan serupa sejak satu jam yang lalu. Pagi hari dari dua anak kedokteran ini, sudah diawali dengan membahas kasus-kasus penyakit neuropsikiatri(saraf dan kejiwaan).

"Oke, pertanyaan selanjutnya. Pasien laki-laki 65 tahun datang diantar ke poliklinik oleh keluarganya dengan keluhan lemah badan sebelah kiri mendadak."

"Lemah badan sebelah kiri, hemiparesis sinistra.... Ahh! Kasus stroke ya ini?" Tanya yang lebih muda. --hemiparesis: kelemahan pada satu sisi badan; sinistra: kiri--

Yang lain mengendikkan bahunya, tidak ingin membocorkan jawaban kepada temannya. "Mungkin? Hasil pemeriksaan fisik didapatkan: keadaan umum tampak sakit sedang, tinggi/berat badan 168 centi meter/78 kilo gram, tekanan darah 190 per 100 mmHg, nadi 87 kali per menit, respiratory rate 22 kali per menit, suhu tubuh 36,8 derajat celcius."

"Sakit sedang, 168 cm, 78 kg, TD 190/100 meningkat udah hipertensi, nadi 87 normal, RR 22 meningkat, suhu 36,8 masih normal." Gumam Vernon, sambil mencatat beberapa point dari kasus yang disebutkan oleh temannya. "Oke, lanjut."

"Perintahnya: Lakukan anamnesis(wawancara dokter ke pasien), lakukan pemeriksaan fisik yang sesuai pada pasien, ajukan pemeriksaan penunjang minta hasilnya pada penguji lalu jelaskan interpretasi hasilnya, tentukan diagnosis dan diagnosis banding." Sambung yang lebih tua.

"Oke, bentar gue catet dulu perintahnya.... Anamnesis, PF, PP, Dx sama Dd... bener ga, Gyu?"--(PF=pemeriksaan fisik, PP=pemeriksaan penunjang, Dx=diagnosis, Dd=diagnosis banding)-- 

Vernon menunggu jawaban dari Mingyu, namun tidak ada balasan dari temannya itu.

Pandangan Mingyu seakan terkunci ke arah ruang depan, mungkin pikirannya juga sudah tidak tertuju pada kertas yang dipegangnya. 

"Mingyu!" Vernon memanggil dengan volume lebih keras, sambil menepuk pundak Mingyu.

"Aahh--iya Non." Mingyu terkesiap, tersadar dari lamunannya.

"Are you okay? Lo lagi mikirin sesuatu? Dari tadi lo ga fokus, liat ke arah pintu depan terus...." Ujar Vernon sambil menerka-nerka alasan yang membuat sahabatnya itu termenung. Mungkin karena orang yang baru saja pergi, membuat Mingyu sudah merindu. "Lo udah kangen sama pacar lo yang baru balik?" Mingyu tidak memberikan reaksi, mungkin tebakan Vernon salah. Ah, ia tahu! "Ataauuu lo lagi nungguin Minghao?" Sambung Vernon lagi. Dan tebakannya kali ini benar. 

Mingyu menoleh ke arah Vernon, seperti kaget atas tebakan dari orang di sebelahnya itu. "Minghao ga pulang dari Jum'at, trus dari semalem gue chat kaga dibales."

"Mungkin dia lagi sibuk sama penelitiannya...." Ujar Vernon sambil menyiapkan alat untuk pemeriksaan neurologi. Vernon sudah puas bisa menebak bahwa Mingyu lebih rindu pada Minghao daripada pacarnya sendiri. Padahal seperti yang Vernon tahu, Mingyu dan sang pacar selama ini menjalin hubungan jarak jauh alias LDR-an. Yaaa mungkin Mingyu lebih.... Ah sudahlah, Vernon tidak ingin berpikir terlalu jauh.

"Ta-tapi dia selalu bales chat gue, meskipun dia lagi sibuk--" Ucap Mingyu lirih, ia menyadari ada yang berbeda dari Minghao yang biasa. 

Apakah terjadi sesuatu pada Minghao?

Bad Habit - Cheolhao / GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang