#past
"Ampun yah aku tidak ambil uang itu"
Satu persatu pukulan mendarat ke tubuh kecil dan kurus yang terus memeluk kali ayah nya, berharap ayahnya mau memaafkan nya.
"Dasar pembohong dan pencuri, ayah malu punya anak seperti ini"
Satu tendangan membuat nya berhenti menangis karena rada sakit dan terlepas dari saat ayah nya menyeret nya dan melemparkan kan tubuh nya, ia meringkuk dan hendak kabur dengan kekuatan yang tersisa namun sia sia.
"Jangan yah itu sakit, pukul saja aku"
Ayah nya yang berwajah bengis itu sudah tidak mengenakan pakaian apapun, ia meronta dan berteriak namun seolah semua orang tidak peduli sampai ia tidak sadarkan diri saat ayah nya memasukkan milik nya di holehole bocah kecil itu.
#Now.
Henrik akhirnya lega ia bisa pindah ke kampus idamannya dan baru saja masuk kuliah di hari pertama semuanya dengan ramah menyambut nya, Henrik langsung memiliki teman yang banyak jadi ia tidak akan merasa bosan dengan kehidupan kampusnya.
Namun ada yang mengganggu Henrik ada seorang pemuda dengan wajah murung dan memisahkan diri dari yang lain, teman teman nya bahkan melarang nya mendekati pemuda itu, entah apa alasan nya teman teman baru nya tidak mengatakan apapun.
Langkah pemuda itu sedikit pincang seperti nya kakinya sedang sakit karena terlihat ia meringis hingga saat temannya pergi ia berlari menghampiri pemuda itu, siapa tahu ia bisa berteman dengan nya juga dasar ia nya aja kelewat friendly.
"Hi kau tidak apa apa, aku Henrik"
Pemuda itu menoleh dan Henrik kaget melihat jelas ada lebam di pipi nya dan wajah nya juga sembab.
"Ya Tuhan siapa yang melakukan ini padamu?"
Pemuda itu tidak menyahut dan langsung melangkah pergi, Henrik baru saja mau menyusul ia sudah di tarik teman teman nya untuk makan siang di kantin sambil nyantai sampai bel pulang berbunyi karena mata kuliah terakhir kosong.
"Kalian meminta ku menjauhinya memang apa alasan nya, bahkan tidak seorang pun dari kalian mengatakan nya padaku"
Mereka saling pandang lalu memang Henrik yang penasaran.
"Pokoknya jika kau tidak mau mendapat masalah, jauhi saja dan ayahnya tidak akan segan segan menyakiti siapapun yang mencoba berteman dengan nya entah kenapa ayah nya begitu posesif"
"Begitu, trus kenapa keadaan nya seperti itu? Aku melihat kalau ia lebam lebam, ia tidak menjawab ucapan ku"
"Itu bukan hal baru, ia sering di pukuli ayah nya dan ada isu mengatakan kalau ia sudah di lecehkan berkali-kali kali oleh ayah nya dan ia sudah hamil namun dipaksa gugurkan oleh ayahnya"
Henrik terkejut mendengar nya dan ia merinding seketika.
"Ya Tuhan, aku harap itu hanya isu. Jujur aku kasihan padanya, aku berniat mau berteman dengan nya"
"Jangan, kami tidak mau kau mendapat masalah karena ia dan kami juga kasihan tapi selain itu ia juga tidak mau berteman dengan siapapun"
"Ya ia bersikap cuek padaku, siapa namanya?"
"Tarjei"
Sahut yang lain dan Henrik manggut-manggut, setelah sore Henrik memisahkan diri dengan teman teman nya karena ia belum selesai membereskan barang barang.
"Mama aku sudah pulang"
Wanita lembut dan cantik itu tersenyum menyambut nya.
"Gimana kuliah nya sayang?"
"Keren ma, tapi ada kisah sedih di kampus itu"
"Kisah sedih, mama nggak ngerti"
"Namanya Tarjei dan teman teman baru ku meminta ku menjauh dari nya sampai aku hanya alasan nya, ternyata ia di jauhi karena ancaman ayahnya agar menjauh dari Tarjei dan ia sering dipukul oleh ayahnya. Ada isu juga mengatakan, kalau ayah nya sudah melecehkan nya bahkan... Aku tidak tahu bagaimana mengatakan ini ma"
Wanita paruh baya itu meletakkan pisau nya dan meminta asisten rumah tangga menggantikan posisi nya, ia mendekati putranya.
"Ya Tuhan sayang katakan saja"
"Ia hamil beberapa kali hingga dan ayah nya memaksa untuk menggugurkan nya, itu menyakitkan pasti untuk nya belum lagi pukulan yang ia terima"
"Itu bukan tindakan seorang ayah"
"Hari ini ia ke kampus dengan kaki yang sakit dan aku lihat lebam yang ia sembunyikan di balik hoodie nya ma"
"Mama tidak menyangka di zaman sekarang ini, masih ada saja orang tua seburuk itu dan nak jangan takut berteman dengan siapapun ya"
Henrik tersenyum dan memang ia tidak akan menyerah atau takut pada cerita teman teman nya, Henrik ingin mengenal Tarjei lebih jauh.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Victim (End)
Randomgimana rasanya jadinya korban pelecehan dan bagaimana sikap orang orang sekitar nya