9

32 6 0
                                    

Tarjei dan Henrik menikah secara agama  tanpa di besar besarkan oleh keluarga karena Tarjei yang meminta, cukup keluarga saja dan bocah laki-laki itu menjadi pengiring Tarjei.

Perut besar Tarjei sangat mencolok karena tuksedo nya yang di rancang sedemikian rupa menyesuaikan kehamilan nya, Tarjei duduk di pangkuan Henrik dan ia masih malu malu bermesraan depan keluarga hingga wajahnya bersemu merah.

Mereka melihat Henrik dan Tarjei sangat bahagia apalagi mereka akan segera menikah, dalam beberapa hari ke depan mereka akan segera melakukan baby shower.

Tarjei yang lelah lebih dulu masuk bersama Henrik namun satu keponakan terkecil terus menempel dengan Tarjei membuat Henrik menekuk wajahnya.

"Ini hari kita, aku tidak mau ada tuyul yang mengganggu kita berdua apalagi ia bermanja dengan mu yang jelas bukan orang tuanya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini hari kita, aku tidak mau ada tuyul yang mengganggu kita berdua apalagi ia bermanja dengan mu yang jelas bukan orang tuanya"

"Namanya juga anak anak Henrik, kau cemburu pada anak anak dan ia sepupumu sendiri"

"Bagaimana aku tidak cemburu, ia bilang mau mengambil mu dari ku dan saat ia besar ia juga mau menikah dengan mu pokoknya aku tidak suka kalian terlalu dekat"

Tarjei tertawa pelan mendengar nya.

"Kau jangan khawatir, aku hanya akan mencintai mu dan menikah dengan mu saja"

Hari hari pernikahan Tarjei sangat menyenangkan bahkan mertuanya nya sangat memanjakan nya dan meminta mereka tidak beda rumah setelah calon bayi kembar mereka lahir, Tarjei malah senang namun Henrik agar keberatan.

Tarjei membantu ibunya menyiapkan oleh oleh untuk baby shower yang akan dihadiri emak emak dalam keluarga, Tarjei agak was was mengenai ini karena ia tidak siap mendengar celotehan pedas mengenai dirinya.

"Mama jujur aku agak takut"

"Jangan takut, ada mama dan jika ucapan mereka macam macam untuk menyakiti menantu mama maka mama akan dengan senang hati menendang mereka keluar"

Tarjei tersenyum mendengar mama nya Henrik yang kalau sudah marah semua langsung kicep.

"Jangan ma, kasihan mereka keluarga mama kan dan juga ayah"

Mama Henrik sangat bangga dengan menantu nya ini.

Tarjei yang beberapa hari kemudian mengalami mulas dan bahkan ia terus berteriak kesakitan hingga tanpa sadar menjambak rambut Henrik yang panjang (🤣) namun Henrik hany bisa pasrah, mereka segera membawa Tarjei ke rumah sakit karena Tarjei akan m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tarjei yang beberapa hari kemudian mengalami mulas dan bahkan ia terus berteriak kesakitan hingga tanpa sadar menjambak rambut Henrik yang panjang (🤣) namun Henrik hany bisa pasrah, mereka segera membawa Tarjei ke rumah sakit karena Tarjei akan melahirkan dan Henrik ikutan masuk juga akhirnya.

Tidak sempat lagi untuk anestesi jadi Tarjei menahan sakit dan panas bahkan ia serasa di cabik saat melahirkan, tangan nya terus menarik rambut Henrik membuat Henrik ikutan sakit membuat para suster dan dokter yang membantu persalinan hanya bisa senyum senyum melihat.

Baru sati bayi penderitaan rambut Henrik masih berlanjut setelah beberapa menit dari bayi pertama namun ini lebih mudah dan singkat hingga bayi kedua lahir, Tarjei senang sekali melihat kedua bayi sepasang laki-laki dan perempuan di atas tubuhnya hingga Tarjei melupakan kelelahan nya bahkan Henrik terlalu bahagia botak juga rela demi ketiganya.

Kedua orang tua Henrik bahkan menangis bahagia melihat kedua cucu mereka yang sudah lahir apalagi mereka sangat menggemaskan dan sehat, Tarjei di hujani ciuman oleh mama nya Henrik namun kelelahan dan kisah pedihnya terbayar sepadan dengan kedua anak nya serta suami dan kedua mertuanya yang membuat nya bahagia jadi Tarjei siap untuk masa depan bersama mereka yang menyayangi nya.

End

Victim (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang