4

29 7 0
                                    

Henrik gelisah hingga kedua orang tua nya datang setelah ayahnya menjemput ibu nya untuk menjenguk Tarjei yang kritis dan ia di rawat di ruang ICU yang hanya boleh di kunjungi oleh satu orang saja, ibu Henrik masuk lebih dulu dan ia sendiri terkejut dan ini lebih buruk dari yang ia bayangkan.

Ayah Henrik terdiam dan terpaku, ia tidak habis pikir bagaimana orang tua memperlakukan anaknya dengan seburuk ini, Tarjei bukan anak yang nakal hingga ia di perlakuan seperti ini.

"Ayah teman mu sudah tertangkap ditambah dengan bukti bukti di vila maka hukuman nya semakin berat, ayah Tarjei juga akan ditangkap"

Henrik mulai berpikir, dimana Tarjei akan tinggal saat ia sudah pulih.

Tarjei yang siuman hanya diam memandang Henrik namun Tarjei hanya siuman sebentar dan kembali ia terlelap karena ia merasa sangat lelah entahlah Tarjei ingin menyerah rasanya, Henrik sendiri duduk dekat tempat tidur memandang Tarjei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tarjei yang siuman hanya diam memandang Henrik namun Tarjei hanya siuman sebentar dan kembali ia terlelap karena ia merasa sangat lelah entahlah Tarjei ingin menyerah rasanya, Henrik sendiri duduk dekat tempat tidur memandang Tarjei.

"Aku meminta pada mu jangan menyerah Tarjei, ada orang orang yang peduli menunggu mu pulih"

Henrik memejamkan matanya dan menarik nafas panjang  Henrik memegang tangan Tarjei.

"Aku mencintaimu Tarjei"

Lanjut Henrik dan tentu saja Tarjei tidak mendengar apa yang dikatakan Henrik, Henrik akan selalu ada untuk Tarjei mengingat ia sangat mencintai dan akan menemani Tarjei.

Keesokan nya teman teman Tarjei dan Henrik datang namun reaksi Tarjei hanya datar dan tidak berkata apapun membuat mereka sedih, Tarjei seolah hidup di dunia nya sendiri karena tatapan nya kosong entah apa yang ia pikirkan.

"Mama?"

"Mama membawa makanan enak untuk Tarjei, mama sudah bicara dengan dokter apa yang boleh dan tidak boleh dimakan apalagi makanan rumah sakit pasti tidak enak"

Henrik mengangguk setuju dan teman teman Tarjei dan Henrik pulang, Tarjei seperti mayat hidup dan makan saja hanya sedikit.

"Mama ada apa?"

"Mama hanya tidak mengerti apa yang ayahnya lakukan, hingga ia seperti ini"

Henrik juga memikirkan hal yang sama, ia merasa bersyukur memiliki orang tua yang baik.

"Tahukah kau Tarjei mamaku lebih memanjakan kau daripada aku, aku jadi cemburu padamu tapi aku senang melihat nya karena percayalah kau orang pertama yang menjadi kesayangan nya selain keluarga sendiri"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tahukah kau Tarjei mamaku lebih memanjakan kau daripada aku, aku jadi cemburu padamu tapi aku senang melihat nya karena percayalah kau orang pertama yang menjadi kesayangan nya selain keluarga sendiri"

Tentu saja Tarjei hanya diam bahkan seperti nya ia sedang melamun.

"Tarjei aku tahu apa yang sudah kau lalui sangat berat, sekarang kau sudah bebas Tarjei"

"Aku hanya ingin mengakhiri hidup ku, aku merasa jijik pada diriku sendiri.... Aku merasa sangat kotor, kau tidak tahu seperti apa rasanya hidup seperti di neraka Henrik"

"Tidak akan aku biarkan itu terjadi Tarjei, aku mencintaimu Tarjei"

Tarjei terdiam tidak percaya dengan apa yang ia dengar namun Tarjei langsung berubah menjadi datar lagi, ia mana mungkin percaya orang akan jatuh cinta dengan nya dan tetap cinta setelah tahu apa yang ia alami.

"Henrik aku tidak percaya dengan cinta"

Ucap Tarjei dingin dan tidak memandang wajah Henrik.

"Tidak apa apa Tarjei kau mengerti, aku akhirnya merasa lega sudah mengatakan nya padamu dan kau tidak perlu membalas perasaan ku"

"Jangan terlalu baik padaku, aku tidak akan sanggup membalas kebaikan kalian"

Hati hati Henrik memegang tangan Tarjei.

"Kami tidak akan menyerah Tarjei"

Tarjei diam dan tampak bahunya bergetar.

Tarjei terbangun karena sentuhan dan usapan lembut di rambut nya, ia membuka mata dan ternyata itu adalah ibunya Henrik yang tersenyum lembut padanya namun seperti nya Henrik sedang keluar saat ia sedang tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tarjei terbangun karena sentuhan dan usapan lembut di rambut nya, ia membuka mata dan ternyata itu adalah ibunya Henrik yang tersenyum lembut padanya namun seperti nya Henrik sedang keluar saat ia sedang tidur.

"Henrik sedang ada urusan sebentar, ia akan segera kembali"

Tarjei hanya mengangguk pelan dengan senyum yang ia paksakan, ibu Henrik tahu karena Henrik sudah cerita percakapan nya dengan Tarjei.

"Nak setelah kau pulih tinggallah bersama kami, kau mau kan? Kami sangat berharap kau menerima nya, kau tidak mungkin tinggal sendiri saja dan kau bisa kembali kuliah lagi karena kami sudah mengurus nya"

"Terima kasih nyonya, aku sudah banyak menyusahkan kalian dan Henrik. saya tak bisa membalas nya, meskipun seumur hidup mengucapkan terima kasih tetap tidak akan cukup"

"Panggil mama seperti Henrik dan panggil ayah pada ayahnya Henrik hmmm, dengan menjadi anak yang baik itu sudah cukup bagi kami. Henrik sudah cerita perasaan nya padamu, kami tidak masalah. Apa yang sudah terjadi jadikan sebagai pembelajaran, itu sudah berlalu"

Tetap saja Tarjei merasa hina untuk berdampingan dengan Henrik dan keluarga nya yang baik.

Tbc

Victim (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang