Chapter 2

5 0 0
                                    

"Namaku Jinho." Katanya sambil sedikit menganggukan kepalanya dan matanya melihat Ara.

"Ara." Balas Ara sambil tersenyum tipis.

"Jadi cerita apa yang membawa kamu ke kota kecil di pulai Jeju ini?"

"He?" Ara tidak mengerti apa maksud Jinho.

"Iya, apa yang membuat kamu ke kota ini? Dan menginap di cottage ini?"

"Oh, tidak ada. Aku hanya mau coba bagaimana rasanya hidup di kota kecil selama sebulan."

"Pertama-tama semua memang menjawab seperti itu." Jawab Jinho disertai senyum penuh artinya.

Apakah semua yang datang ke tempat ini selalu punya masalah? Ara jadi bingung apa yang harus dia katakan.

"Ohya?" Ara hanya menjawab sekilas dan mengalihkan pandangannya jauh ke laut dibawah sana.

*****************************************

Sudah jam 8 malam dan matahari sudah tenggelam di musim panas ini, sebelum benar-benar gelap Ara memutuskan kembali ke penginapan.

Ara berdiri dan juga Jinho. Kemudian Jinho berjalan didepannya seakan-akan memimpin perjalanan mereka turun dari bukit.

"Jalannya sempit dan sudah mulai gelap, hati-hati saat turun, ya." Jinho mengulurkan tangannya untuk Ara pegang saat turun.

Sekali lagi, Ara ragu apa iya dia harus menerima bantuan Jinho? Turun begini saja masa susah sih? Ara yang terbiasa sendiri dan melakukan semua sendiri merasa sangat aneh saat seseorang membantunya.

Terima! Jangan sok bisa sendiri!

Ara meyakinkan dirinya sendiri dan menerima uluran tangan Jinho.

Telapak tangannya terasa kasar dan kuat. Saat memegangnya Ara menyukai perasaan aman yang diberikan tangan Jinho.

Ara melihat kebawah saat menapaki jalanan turun bukit. Sesekali Jinho memelankan langkahnya untuk menyamakan dengan Ara.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampi di dataran yang landai. Ara melepaskan tangannya,

"Terima kasih." Kata Ara dan Jinho tersenyum.

Mereka berjalan terus melewati deretan pohon besar dan hari semakin gelap. Hanya ada sedikit cahaya dari beberapa lampu yang di pasang disitu tapi karena redup, jalanan tetap gelap.

Ara berjalan pelan-pelan, selain karena kakinya pendek, Ara tidak bisa melihat dengan jelas jalannya.

"Pelan-pel," belum selesai Jinho berkata Ara berteriak dari belakangnya.

"Aw!!! Aaaahhh!! Aaahhh!!" Ara terjatuh karena tidak melihat lubang didepannya.

"Ara! Kamu gak apa-apa??" Jinho berlari membantu Ara.

"Aaaahhh." Teriak Ara sambil memegang kakinya.

"Kenapa? Mana yang sakit??" Jinho panik karena suara Ara kesakitan.

"Ini, ini." Kata Ara sambil memegang pergelangan kaki sebelah kanannya.

Jinho memegangnya dan Ara berteriak kencang, "pergelanganya terkilir, kamu bisa berdiri gak?" kata Jinho sambil memegang tangan Ara.

Ara mencoba berdiri, dengan bertumpu pada kaki kirinya, tapi gagal dan Ara kehilangan keseimbangan.

Melihatnya Jinho langsung sigap menangkap Ara, dan tanpa sengaja Ara memeluk Jinho.

"Kamu gak bisa jalan kalau begini," Jinho membungkuk dan menarik Ara untuk naik kepunggungnya.

Karena terjadi begitu cepat, Ara tidak bisa menolaknya karena tanpa dia sadar dia sudah berada di punggung Jinho.

First Time With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang