07. ANTARA FARREL DAN KIEL

62 42 15
                                    


THE DESTRUCTION OF A
MAFAZA

COPYRIGHT® DRSTII
HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG.


SEBELUM MEMULAI TEKAN VOTE TERLEBIH DAHULU, TERIMA KASIH👋

AND
SELAMAT MEMBACA📖






Mafaza mengepalkan tangannya menahan geram, ia masih tak habis pikir dengan sikap Kiel yang ternyata keterlaluan melebihi batas.


Mafaza duduk di kursi tepi taman, sendirian dan hanya ditemani oleh motor milik Kiel.

Sementara pemiliknya, cowok itu pergi meninggalkan Mafaza 20 menit yang lalu.

Benar, sudah hampir setengah jam Kiel meninggalkan Mafaza sendirian di sana, sementara cowok itu belum kembali dari acaranya bersama gadis lain.

Mafaza bangkit dari duduk, udara dingin makin menusuk dan di sekelilingnya gelap. Mafaza takut sebab di sekitarnya masih ada motor berlalu lalang yang membuatnya takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Mafaza pergi menuju arah Kiel pergi tadi, dan benar saja di balik pohon yang menyembunyikan bayangan Kiel yang sedang berada di tengah-tengah taman, cowok itu tengah duduk didampingi seorang gadis dan tampak kedua nya menukar obrolan dan candaan.

Mereka terlihat akrab, dan Mafaza menyimpulkan bahwa rencana Kiel berjalan dengan mulus.

Namun tidak seperti Kiel yang bahagia disana, di tempatnya Mafaza justru menahan geram dan emosi. Bukan cuma marah karena perlakuan Kiel yang bohong, tapi ia juga marah karena merasa rugi ditinggal sendiri menahan hawa dingin dan beberapa kali digigit nyamuk.

Oleh karenanya, Mafaza berbalik dan bergegas pergi untuk kembali ke tempatnya semula. Sambil jalan, dia mengutak-atik HP-nya mencoba memesan ojek online untuk pulang. Untungnya Mafaza dapat satu ojek yang tidak menunggu lama langsung datang, lalu tanpa ragu dia pergi meninggalkan Kiel sendirian di taman. Ah tidak, lebih tepatnya dia pergi meninggalkan Kiel yang sibuk bersama gadis lain tanpa permisi.

Bukan cuma buang-buang waktu, tapi Mafaza kesal karena diperlakukan layaknya orang yang mudah dimanfaatkan hanya untuk kesenangan Kiel pribadi, namun itu merugikan dirinya sendiri.

***

Di sekolah, seperti biasa Mafaza menjalani jam belajarnya dengan tidur di kelas. Gadis itu masih kepikiran soal semalam, rasa kesalnya pada Kiel masih besar dan enggan untuk dia maafkan semisal cowok itu mendatanginya nanti.

Dan benar, di jam istirahat Kiel datang ke kelas Mafaza dan menghampiri Mafaza. Cowok itu datang dengan wajah yang sulit dicerna, padam dan menghampiri Mafaza tanpa senyum seperti biasa.

"Kenapa semalam?" tanya Kiel dengan wajah bersungut kesal tapi tidak bisa membuat Mafaza bereaksi apapun.

Mafaza tetap diam di tempatnya, sibuk pada ponselnya sendiri seolah pertanyaan Kiel hanyalah angin lalu.

"Jawab gue Mafaza, lo kenapa semalem?"

"Nggak papa," balas Mafaza datar.

"Nggak papanya gimana? Kenapa lo tiba-tiba pergi gitu aja tanpa permisi ke gue?"

"Emang harus permisi? Emang lo siapa?" Mafaza masih tidak mau memalingkan wajahnya dari layar ponsel.

MAFAZA (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang