30. F E A R

77 7 0
                                    

"Bagaimana dengan rencana selanjutnya? Kapan kita akan melakukannya?" Suara tersebut terdengar sayup-sayup akibat kebisingan yang terjadi di sekitarnya.

Musik yang berdentum keras dan suara bising dari para pengunjung yang tengah meliukkan tubuh di atas dance floor, membuat suasana di dalam After Taste Club terasa semakin meriah.

Tidak jauh dari dance floor, terdapat jejeran meja dan sofa yang biasa digunakan oleh para pengunjung untuk duduk dan menyesap minuman bersama dengan teman maupun rekan.

Seperti yang tengah dilakukan oleh sekumpulan pria yang tengah mengisi sofa di sudut ruangan, empat pria itu tampak tengah membicarakan hal yang sangat serius, sangat kontras akan suasana di sekitar mereka.

"Aku berhasil masuk ke dalam data base choice Corp serta Yoon's company, dan membuat sebuah saham fiktif dengan aliran dana yang cukup besar, dalam satu minggu ke depan kedua perusahaan itu akan kehilangan beberapa aset penting yang bernilai ratusan juta won" ujar Seungkwan yang tampak tengah mengutak-atik sesuatu pada layar ponsel miliknya.

Selain memiliki suara emas, pria Boo itu juga memiliki otak yang begitu cerdas, dia begitu piawai dalam memainkan perangkat elektronik, meng-hack dan memanipulasi data.

"Tetapi sepertinya pihak Choice's Corp telah menyadari kehadiran saham fiktif itu, orang-orangku di sana mengatakan jika mereka mulai melakukan penyelidikan, terlebih Kim Mingyu dan Lee Seokmin ikut turun tangan kali ini, sebaiknya kau lebih berhati-hati, Boo" Vernon akhirnya angkat suara setelah menyesap minuman berwarna biru pekat dari gelasnya.

Vernon adalah tipe orang yang memiliki begitu banyak rahasia di dalam hidupnya, bahkan dengan para sahabatnya ini saja, pria itu tidak menceritakan seratus persen mengenai dirinya dan kehidupannya.

"Cih, sudah ku duga, Lee Seokmin. Kita tidak boleh menganggap enteng dia, kita tidak tahu apa yang ada di dalam pikirannya saat ini, dia adalah sosok yang berbahaya" kali ini Chan yang menyahut, ia terkekeh sinis dan kemudian meraih gelas miliknya yang berisikan cairan berwarna merah gelap.

Sedangkan Joshua hanya duduk dengan tenang seraya mendengarkan percakapan ketiga sahabatnya, sorot matanya menatap tajam ke arah depan, ke arah sekumpulan manusia yang tengah menari dengan heboh di atas dance floor. Bukan, lebih tepatnya kepada seorang gadis yang tampak tengah kebingungan, menatap sekitarnya dengan takut-takut.

"Apa yang dia lakukan di sini?" Desis Joshua dengan tatapan yang semakin tajam, terdapat kemarahan yang ditahan di dalam nada suaranya.

Klangg ...

Joshua meletakkan gelasnya dengan kasar ke atas meja dan kemudian bangkit dari duduknya, membuat ketiga pria lain yang berada di satu meja dengan dirinya menatap pria itu bingung.

"Ada apa Hyung? Shua Hyung?!" Panggil Seungkwan, kala Joshua melangkah menjauh, tidak menghiraukan panggilannya.

"Aku akan menyusulnya, kalian tunggu lah di sini sebentar" Chan bergegas mengikuti Joshua yang tampak berjalan lurus, tidak mengindahkan makian orang-orang yang dia tabrak.

Grepp ...

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Joshua, begitu ia berhasil meraih tangan gadis yang sedari tadi menarik perhatiannya.

"Arkhh ...! Oh? Prof Hong? Kau membuatku terkejut!" Seru Shena seraya mengusap dadanya, dia pikir tadi salah satu pria cabul di sini yang mencekal pergelangan tangannya.

"Apa yang kau lakukan di tempat seperti ini?!" Nada suara Joshua naik satu oktaf, meski pun tidak sebesar suara musik yang berdentum di dalam ruangan ini, tetapi cukup untuk membuat beberapa pasang mata mengalihkan tatapan ke arah mereka.

SVT 95L : FEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang