Chapter - [08]

88 59 69
                                    


𝙼𝚊𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛
𝚅𝚘𝚝𝚎 𝚊𝚗𝚍 𝙲𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝

𝙼𝚊𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛               𝚅𝚘𝚝𝚎 𝚊𝚗𝚍 𝙲𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•┈••⊰✿ৡৢ˚❁•🐈•❁˚ৡ✿⊱••┈•

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠

Di dalam sebuah gubuk di tengah hutan, dua orang laki-laki tengah terikat di sebuah kursi kayu. Tangan dan kaki mereka terikat dengan kuat, membuat mereka berdua tidak bisa bergerak sedikitpun. Gubuk itu hanya terangi obor di bagian luar dan dalam.

"LEPASIN GUA BERDUA, BANGS*T!!" ucap salah satu laki-laki yang terikat.

Akan tetapi orang di sebrang sana tidak merespon apapun. Orang itu hanya diam, sambil tersenyum.

"LO DENGAR, GAK!?" ucap laki-laki yang satunya lagi.

"Gua bakalan lepasin lo berdua, tapi nanti. Kalo gua udah puas seneng-seneng sama lo berdua," ucap seorang pemuda yang duduk di atas tempat tidur yang terbuat dari bambu dan tidak jauh dari mereka.

Pemuda itu berjalan ke arah dua orang laki-laki yang terikat di kursi itu. Pemuda itu mengeluarkan sebelah pisau kecil dari balik sakit jaketnya. Membuat dua orang laki-laki itu gemetaran karna ketakutan.

"LO MAU APA!?" tanya laki-laki itu.

"Seneng-seneng, kenapa?" ucap pemuda itu dengan santai.

Pemuda itu berjalan perlahan ke arah dua orang laki-laki yang terikat di kursi tersebut. Pemuda itu mendekat ke salah satunya, lalu menggoreskan pisaunya cukup dalam ke wajar laki-laki itu.

"Arghhhh" erang laki-laki itu menahan sakit.

Dengan sekejap darah segar keluar dari wajah laki-laki itu. Tidak sampai di situ saja, pemuda itu menggoreskan pisaunya lagi ke lengan laki-laki itu. Membuat laki-laki itu kembali menyerang kesakitan. Pemudah itu juga melakukan hal yang sama dengan laki-laki yang satunya lagi.

Setelah puas dengan aksi gores-menggores, pemuda itu mengambil bambu yang sudah dia tajamkan.

Jlebb....

Pemuda itu menusukkan bambunya keperut dua laki-laki yang terikat itu secara bergiliran. Penusukkanya berulang kali hingga perut kedua laki-laki itu hancur tidak pembentuk. Kedua laki-laki itu akhirnya mati.

Belum puas dengan itu semua, pemuda itu kembali mengambil pisaunya. Lalu memotong tubuh dua laki-laki itu, mencongkel kedua matanya.

"Makanya lo berdua jangan lakuin hal yang gak bener. Kan jadi gini hasilnya" ucap pemuda itu dengan senyum setan diwajahnya.

"Gua udah puas seneng-seneng sama lo berdua, sekarang gua mau balik duluan. Lo berdua jangan lupa pulang, kasian Ibu Bapak lo berdua nungguin dirumah." ucap pemuda itu lalu pergi meninggalkan gubuk itu.

REHAN (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang