Chapter - [03]

209 155 66
                                    

  𝙼𝚊𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛
                  𝚅𝚘𝚝𝚎 𝚊𝚗𝚍 𝙲𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝

                      𓉳𓉳𓉳

               •┈••⊰✿ৡৢ˚❁•🐈•❁˚ৡ✿⊱••┈•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

               •┈••⊰✿ৡৢ˚❁•🐈•❁˚ৡ✿⊱••┈•

                         𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠

Beberapa bulan berlalu. Kini, Rehan sudah memasuki bangku perkuliahan. Rehan mengambil jurusan Fakultas Ekonomi, karna Rehan akan melanjutkan bisnis papanya. Jadi, Rehan harus benar-benar memahami masalah kantor, walaupun sebenarnya dia suka paham.

Memang tidak mudah bagi kebanyakan orang, tapi menurut Rehan ini sangat mudah. Dulu saat dia berusia 10 tahun, Gavin (papanya), sudah mengajarkan dia untuk berbisnis.

Rehan terus belajar sampai pemahamannya dalam dunia bisnis semakin baik. Gavin yakin, Rehan mampu meneruskan perusahaannya.

"Han?" panggil Kevin.

"Hmm" Rehan hanya menjawab dengan deheman singkat.

Rehan, Kevin dan Ivan memang satu kampus. Mereka mengambil jurusan yang sama dan kelas yang sama pula. Bukan, Rehan yang mengajak mereka, tapi mereka sendiri yang memang ingin ikut.

Kalo kata Kevin : 'Biar sama-sama terus.'

Dasar Kevin.

"Gimana kabar adek lo?" tanya Kevin.

"Baik"

"Adek lo gak pernah ngindam aneh?"

"Pernah"

Bisa di lihat, Rehan semakin dingin dan cuek. Setelah tidak sama-sama dengan Aya.

"Ngidam apa?" tanya Ivan kepo.

Kini mereka tengah berada di Rooftop kampus, menikmati hembusan angin yang sejuk.

"Pelihara hiu megaladon"

"BUSETTT!!" Kevin dan Ivan sama-sama kaget. Mengapa, Aya bisa ngidam seaneh itu?.

"Terus apa lagi?"

"Pengen sup daging t-rex," Rehan menjawab dengan santai.

"ALLAHUAKBAR!!" Kevin dan Ivan kembali kaget.

"Yang bener aja, Han?" tanya Ivan tak percaya.

"Hmm"

"Gua yakin, anaknya Aya sama Varo bakalan aneh nanti," ucap Kevin.

"Sama, Vin"

"Gua mau balik," ucap Rehan lalu pergi.

Kevin dan Ivan mengikuti, karna ada satu mata kuliah lagi hari. Mereka bertiga berjalan menuju kelas, melewati koridor yang terlihat sedikit ramai. Banyak senior maupun junior menatap mereka bertiga.

REHAN (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang