Bab. Teman hidup Januar

458 21 3
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi semenjak 25 menit yang lalu, sementara Zea masih betah berada di toilet perempuan.

Untuk apa? menghindari orang orang lah, untuk apa lagi.

"Sialan, kalau si Januar gak nyamperin gue tadi, hidup gue gak bakal jadi kaya gini!" Zea menyenderkan tubuhnya kearah dinding toilet, tangannya bergerak cepat membalas chat teman nya.

Lilina:
Udah gak terlalu rame, mending cepetan pulang sebelum gerbang ditutup!

Zea tersenyum saat melihat notifikasi dari Lilina, tangannya langsung menggendong tas ransel berwarna coklat tua itu, lalu bergegas keluar dari toilet.

"Zea Dematra Adzelon" Panggilan itu membuat langkah kaki Zea terhenti.

Tubuh kecil Zea dibalik paksa oleh seseorang dibelakang nya.

"Balik bareng gue" Januardio Galtero. Pria sialan dan brengsek itu telah menghancurkan kehidupan disekolah 2kali.

Siap siap besok Zea harus berangkat pagi hari untuk menghindari tatapan para siswa siswi disekolah.

___

"IBUN!!! KENAPA IBUN BIARIN JANUAR NGANTERIN BEKEL ZEA!!"

Saat Januar ingin mengantarkan Zea pulang tadi tentu saja Zea menolak keras, sangat keras!

walaupun siswa dan siswi tidak banyak, tetapi tetap saja banyak yang masih menunggu di dekat gerbang sekolah.

"Aduh suara mu kecilkan Zea, kamu nih kaya dihutan!" Ucap Helena

Bagaimana tidak marah, saat Zea menolak ajakan Januar, pria itu malah menggendong Zea layaknya sebuah karung, lalu membawanya kearah parkiran motor.

Yang diperbuat Januar itu pasti berdampak untuk Zea, apa lagi teriakan terkejut beberapa siswa siswi yang masih berkumpul di depan gerbang. Tak lupa, sorakan teman teman Januar di parkiran.

"huhu, ibun, aku gak mau bareng januar lagi" Zea merengek keada Helena, membuat Helena heran.

"Kenapa gitu" Tanya Helena yang masih santai.

"IBUN! JANUAR ITU INCERAN CEWE CEWE DISEKOLAH! ZEA BISA MATI DI CEKEK KALO KETAWAN DEKET JANUAR!?" Ucapan Zea dibalas kekehan sang bunda.

"Padahal dulu kamu lengket banget sama dia" Zea mengendus.

"TAPI ITU DULU IBUNNN!!" Rengek Zea

"Lagian kalian cocok kok, kata Lilina kamu juga primadona sekolah, setara lah sama Januar" Helena mengedipkan mata kirinya untuk menggoda putrinya yang sedang marah itu.

"AKK IBUNN MAH JAHATT" Zea berteriak frustasi lalu berlari kearah kamar nya.

"Jangan lupa mandi dek!" Ucap Helena

"IYA IBUNNN!"

___

Januar melemparkan jaket hitam nya yang ia pakai pada hari itu, Pegal yang ia rasakan. Pukulan Zea tak main main.

"Padahal dulu lo sering cium in pipi gue" Januar menatap bingkai yang berisikan dua anak kecil yang tengah bermain di taman bermain, dengan anak perempuan yang mencium pipi anak laki laki itu.

TRING!!

Januar mengalihkan pandangan kepada handphone miliknya, jarinya bergerak pelan untuk mengangkat panggilan.

"Halo"

"JANUARRR KESINI CEPETAN, SI HEYDEN UDAH KALAH LIMA KALI DARI SI SENAN!"

Love Attack - JarzeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang