Ditengah gelapnya malam terlihat dua insan sedang berbicara. Dari nada bicara mereka sepertinya sebuah pembicaraan yang serius.
"Korbankan rakyatmu atan penerus tahta Kerajaan Cesyana selanjutnya?" tanya pria itu.
"Tidak keduanya."
Pria itu menghela nafas kasar. Dia mengangkat tangan dengan maksud memanggil salah satu prajuritnya.
Prajurit itu berlutut di hadapannya memberi hormat, "Saya menghadap Cahaya Biru Perkasa dari Viurdis, Raja (...). Tugas apa yang akan engkau berikan Yang Mulia?"
"Bawa wanita ini ke Kerajaan kita" perintah pria itu.
"Laksanakan, Yang Mulia." Prajurit itu dan beserta prajurit lainnya membawa paksa wanita itu.
Wanita itu memaksa berhenti ketika berada di hadapan pria itu, "Ajarlah tata krama pada prajuritmu ini dan jangan kau ganggu rakyat ataupun anakku sedikit pun." Setelah itu, wanita itu membiarkan dirinya di bawa oleh para prajurit itu.
"Saya tidak berjanji," gumam pria itu.
"Dimana Ksatria Emas berada?" tanya pria itu pada beberapa prajuritnya yang masih bersamanya.
"Beliau sedang mencari jejak hilangnya Pangeran (...) dan Putri (...), Yang Mulia," jawab salah satu prajurit.
"Kau yang menjawab, kemarilah."
Prajurit itu langsung melangkah maju lalu berlutut memberi hormat pada pria itu, "Saya menghadap Cahaya Biru Perkasa dari Viurdis, Raja (...)."
"Temukan Pangeran (...) dan Putri (...) dalam keadaan hidup. Sampaikan perintahku ini pada Ksatria Emas."
"Laksanakan, Yang Mulia." Setelah itu, prajurit itu pergi dari hadapannya.
~~~~~
Sudah beberapa hari Avyanna dan teman-temannya mengerjakan tugas kelompok di kantin. Hari ini adalah hari terakhir karena tugasnya hampir selesai. Tapi di hari terakhir ini Avyanna terlihat tidak fokus. Tubuhnya ada bersama teman-temannya tetapi pikirannya berkeliaran kesana kemari.
Avyanna memikirkan mimpinya, lagi. Mimpinya kali ini berbeda, tapi jika di ingat-ingat wanita dan pria itu sama seperti mimpi yang sebelumnya. Avyanna jadi tidak yakin menyebut mimpinya ini hanya sekedar bunga tidur. Tapi, dari mimpinya kali ini Avyanna mendapatkan sedikit petunjuk yang mungkin berguna.
"Berarti pria dan wanita waktu itu adalah Raja dan Permaisuri dari Cesyana, sedangkan pria yang satu lagi adalah Raja dari Viurdis. Sepertinya peperangan kedua Kerajaan ini terjadi karena suatu konflik atau bisa juga karena merebutkan wanita itu. " Tanpa sadar Avyanna bergumam cukup keras. Buktinya, saat ini teman-temannya menengok ke arah Avyanna.
"Avy, lo lagi mikirin apa?" tanya Sella sembari menggoyangkan pelan tangan Avyanna.
Sekedar informasi bagi yang ingin tahu, teman-temannya Avyanna memang sudah tahu bahwa Avyanna mempunyai kebiasaan berbicara sendiri. Jadi, mereka tidak terlalu terkejut.
"Eh? Gue ga mikirin apa-apa. " Avyanna tersadar dari lamunannya.
"Bohong, tadi kita denger apa yang lo ngomong loh," ucap Via dan di ikuti anggukan Sella dan Dira.
"Oh? Kedengeran ya." Avyanna menyengir dan enggan menceritakan apa yang di pikirkannya saat ini.
"Gue lagi kepikiran lanjutan series yang gue tonton tadi malem," bohong Avyanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
| Avyαnnα |
FantasyAvyanna sering kali mendapatkan mimpi yang sama. Bahkan Avyanna sampai ingat semua kejadian di mimpi itu. Mimpi itu adalah dunia sihir. Avyanna pernah berpikir bagaimana kalau dia hidup di dunia seperti yang ada di mimpinya itu ya? Pasti akan sangat...