Disaat aku sedang membersihkan kamar milik orangtuaku tiba-tiba dihampiri oleh Liona yang penasaran mengapa aku menerima mereka untuk tinggal dirumah ini.
"Liora?"
"Kau sedang apa? mengapa kau membuka lemari ibu?" ucapnya.
"Aku merasa ada yang ibu tinggalkan disini selain pakaian yang sengaja ibu pesan untuk kita"
"Benar, aku juga penasaran tentang itu dan apa yang diucapkan oleh pengantar tadi?" tanya kembali Liona.
"Dia hanya bilang ini adalah pakaian yang sengaja dipesan untuk dipakai oleh kita pada umur kita yang ke 19 tahun dan seperti yang kau tahu beberapa hari lagi kita akan menginjak umur 19 tahun"
"Apa ibu bisa ..." ucapku sembari membuka pintu lemari sebelahnya.
Aku terkejut saat pintu lemari itu telah terbuka lebar karena melihat pakaian yang ada didalamnya masih tersimpan rapih setelah ibu tiada tidak ada lagi yang masuk kedalam kamar ini dan ini kali pertamanya aku memasuki kamar ini.
"Pakaiannya masih sangat rapih. Lihatlah"
"Tunggu Liora ada sesuatu yang terselip disini"
"Surat? dan yang ini ..." ucap Liona.
Ada suatu benda yang membuatku mengingat masa kecilku saat bersama ibuku kala itu.
"Liora jika ibu tiada nanti entah dalam pertempuran atau dibunuh oleh musuh, kau akan dapat mengenang ibu dalam buku catatan ini"
"Ibu, kenapa, ibu, bicala sepelti itu?"
Ha ha...
"Liora kau masih kesulitan dalam pelafalanmu?"
"Mari kita belajar lagi!"
"Ya, ayo aku sangat suka belajal"
Liona tidak ada saat itu karena sedang menginap dirumah nenek dari ayahku dan saat itu hanya ada aku dan ibu dirumah, ibu sangat menyayangi kami bertiga tanpa membuat anak-anaknya lain cemburu.
"Liora? kau menangis?"
"Ya, sepertinya aku sangat merindukan ibu"
"Tentu saja. Pasti kau sangat merindukan ibu karena kau dan ibu sangat dekat bahkan kau sampai meninggalkanku sendirian hanya untuk tidur bersamanya"
Aku hanya tersenyum setelah mendengar ucapan Liona dengan air mata yang masih bergelimang di wajahku.
"Tunggu apa kita boleh membuka surat ini? aku sangat penasaran apa isinya" ucap Liona.
"Biar yang aku membacanya" ucapku.
"Baiklah" jawab Liona.
Aku langsung mengambil surat yang berada tepat diatas buku catatan ibuku dan mulai membacanya. Tanpaku sadari air mataku sekali lagi mengalir deras setelah membaca surat yang ibu simpan di lemarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Thirst || New Stage [PEROMBAKAN]
VampireSeorang gadis kembali ke desanya dan bergabung sebagai pejuang untuk membalas kematian ibunya setelah serangan vampir. Bersama rekannya, gadis itu memulai perjalanan balas dendam.