08. Tuan Putri

1K 139 15
                                    

Pagi ini, keberangkatan ditunda. Mereka mulai merencanakan invasi secepatnya dengan Duke Rovein, dan Marquis Collen serta Countess Stevia sebagai starter. Mereka ditempatkan di tiga tempat yang berbeda.

Sementara misi mengambil batu bintang jatuh, diberikan kepada Gilbert dan kru miliknya. Meski dengan sedikit argumen dengan Ibunya, tetapi akhirnya ia diperbolehkan. Asalkan, dia mengajak Hubert Rudolph bersamanya. Hubert memiliki aliran yang menenangkan, dan dia masih memiliki garis keturunan dengan keluarga Collen yang merupakan keluarga yang diberkahi dewa.

Malam itu, setelah mereka mengatakan segalanya padanya, itu hampir membuat kepalanya sakit. Berterimakasih kepada Duke Rovein dan Marquis Collen yang menjaga pintu depan agar tidak ada yang mendengarkan.

Duke Rovein menghela nafas berat. Saat ini faksi bangsawan sudah terpecah belah. Faksi Duke Alpheus mendukung Jeanette yang diduga sebagai putri kaisar terdahulu dengan seorang Lady dari Baron Judith.

Sementara fraksi tuan putri dan kaisar yang berada dibawah Duke Rovein saling melontarkan tuduhan tak bermoral terhadap Jeanette Margarita.

Tentu saja bangsawan di pihak Jeanette mendukung Jeanette mati-matian dalam mendapatkan peran di dalam istana. Ia mendengar ini dari Count Rudolph beberapa saat yang lalu. Dimana bangsawan menggiring opini kepada jajaran pengurus istana, bahwa Jeanette lebih berhak atas takhta dimasa depan.

Anastacius memiliki darah bangsawan 100% tanpa campuran apapun. Dan dia menikah dengan seorang Lady yang merupakan seorang bangsawan. Tentu saja, secara garis besar Jeanette bisa menang dalam pertarungan mahkota.

Akan tetapi, tuan putri yang mendapatkan dukungan penuh kaisar dan juga dirinya sendiri, penyihir menara, dan ksatria Felix Rovein, membuat sisinya lebih berat. Meski dia terlahir tidak 100% bangsawan.

Ditambah lagi seorang putra dari Countess Stevia yang diduga bermalam dengan kaisar terdahulu dan kaisar saat ini. Anak yang berhasil meraih prestasi dimanapun dan merupakan putra dari prajurit terkuat yang Obelia miliki.

Astaga, kepalanya sakit.

" Anda tidak perlu berpikir terlalu dalam, yang mulia Duke."

Duke Rovein melihat ke arah Marquis Collen. Pria itu memiliki ekspresi tabah di wajahnya, membuatnya terlihat menyakitkan. Bagaimana tidak, ketika kau sudah menjalin hubungan selama lima tahun, sudah menyiapkan segalanya, dan bahkan, hampir mencapai jenjang pernikahan. Tetapi, tiba-tiba satu kesalahan menghancurkan semuanya.

" Kaulah yang seharusnya menggunakan kalimat itu. Countess Stevia masih mencintaimu Edwin. Dia benar-benar mencintaimu lebih dari apapun. Bahkan tidak menikah hingga saat ini. Dari tatapan matanya, dia mencintaimu."

Edwin Collen menatap ke langit-langit. Matanya terasa panas. Dia ingin mengatakan bahwa ini tidak adil, dia ingin marah dan membenci Ellen, tetapi, rasa cintanya pada Ellen menutup semuanya. Menekan kebencian dan amarahnya terlalu dalam.

" Putranya juga putraku. Dia selalu memanggilku ayah dan menganggap aku sebagai ayah kandungnya. Bagaimana ketika dia mengetahui kebenarannya, apakah dia masih memanggilku seorang ayah?"

Duke Rovein tidak menjawab apapun. Benar, mungkin saja, fraksi ketiga akan terbentuk dari Marquis Collen dan kuil suci, yang mendukung pangeran yang baru.

***

Pagi ini, Ellen mengganti seragamnya dengan yang baru. Dia mencuci rambutnya dan memberikan aroma garam laut.

Tepat setelah makan pagi sang kaisar, maka akan diadakan pertemuan seluruh bangsawan. Dan dia sudah datang terlalu cepat dan membiarkan Gilbert pergi bersama Edwin. Anak itu sangat merindukan Edwin dan bahkan tidak melihat kearahnya setelah malam kemarin, dia langsung memeluk Edwin dan meminta pulang ke kediaman Marquis di ibukota.

Im I Prince?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang