Regaz Castor, pemuda dengan jaket kulit bertuliskan Stovera tersebut melangkahkan kakinya dengan santai menuju kelas. Ia baru saja tiba di sekolah, padahal seluruh siswa telah berbaris untuk memulai kegiatan upacara.
Ia berdecih ketika atensi seluruh siswi tertuju padanya dengan berteriak kencang membuat suasana ricuh. Memiliki tubuh tinggi nan atletis, wajah tampan serta memiliki kekayaan yang berlipah membuat cowok ini digemari oleh kaum wanita.
Regaz berjalan malas menaiki tangga menuju kelasnya, untuk meletakkan ransel yang Ia bawa. Entah setan apa yang merasukinya, hingga Ia mau memasuki kelas, yang biasanya tak ingin sedikitpun Ia datangi. Bahkan Ia bersikap acuh, jika Ia memiliki kewajiban untuk mengemban pendidikan. Pemuda itu terlalu terlena akan kekayaan dan kesenangan masa remaja nya ini.
Bruk!
Baru saja melangkahkan kaki memasuki kelas, Ia mendapati seorang gadis menabrak tubuhnya. Matanya terpejam beberapa detik, merasakan benda kenyal menempel pada dada bidangnya.
Rahangnya mengeras, melihat gadis tersebut sama sekali tak berniat mundur dari hadapannya. Malah, gadis itu semakin menundukkan kepalanya.
Regaz mendorong bahu gadis tersebut, memberikan jarak diantara mereka berdua. "Nyaman, nyender di tubuh gue hm?"
Hening.
Sama sekali tak ada jawaban yang ia dapatankan, membuat pemuda itu geram. "Jawab goblok!"
"M-maaf."
Dapat Regaz lihat bahu gadis tersebut bergetar.
"Ck!" Regaz berdecih, kemudian mengangkat dagu gadis itu, mensejajarkan pandangannya.
Regaz menatap lamat wajah gadis tersebut. Bulu mata lentik, alis yang rapi, hidung mancung juga pipi yang sedikit chubby, membuat penampilan gadis itu sangat menggemaskan. Hingga pandangan Regaz turun pada bibir gadis tersebut, tipis dan berwarna merah muda yang sedikit pucat.
Suara gadis itu kembali terdengar, "M-maaf" ujarnya dengan bibir yang bergetar ketakutan, serta mata bulatnya yang membendung air mata.
•••
Regaz memperhatikan penampilan gadis itu dengan seksama, sembari menghembuskan asap rokoknya ke udara. Pemuda itu tengah duduk dan menyender ke batang pohon, segera mengeluarkan ponselnya, dan memotret gadis itu.
Baju yang kebesaran, serta rok yang berada di bawah lutut, membuat tubuhnya menjadi tenggelam. Mata pemuda itu menatap lekat dada milik gadis tersebut. Pikirannya menjadi melayang, mengingat benda kenyal itu sempat menempel pada dadanya.
Regaz kembali memasukkan ponsel miliknya ke dalam saku celana abu-abu, lalu mencampakkan rokoknya begitu saja. Kemudian beranjak berdiri menghampiri gadis itu. "Woi cupu!" teriak Regaz memanggil gadis tadi yang tengah menyapu daun kering.
Mereka berdua mendapati hukuman membersihkan taman sekolah, karena kedapatan oleh OSIS yang sedang berpatroli mereka berdua-an di kelas, saat upacara sedang berlangsung.
Regaz berjalan mendekat, "Siapa nama lo?" tanya Regaz, saat Ia telah berada di hadapan gadis itu.
Gadis itu tidak merespon, Ia terus melanjutkan menyapu, mengabaikan Regaz yang berdiri di hadapannya.
Brukk!
Sapu yang berada digenggaman gadis itu ditendang, hingga terlepas. "BISU LO!"
"Ma-maaf." cicit gadis itu menunduk.
Regaz muak, dari tadi yang keluar dari mulut gadis itu hanya kata maaf. Telinga cowok itu panas dibuatnya.
Regaz membungkukkan badan mensejajarkan tinggi mereka. Tangannya ter-ulur menunjuk name tag milik gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAZ
Romance[ 18 + ] "Padat, kenyal, dan berisi." Regaz Castor, menduduki jabatan sebagai ketua Stovera. Memiliki pemikiran yang licik dan mahir mengatur strategi membuat nama Stovera yang berada di bawah pimpinan nya menjadi semakin berkibar. Walaupun begitu...