bab 6 - Gramedia

41 35 12
                                    

»»——⍟——««

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»——⍟——««

Paris Van Java nama yang tertera di atas situ, mall yang cukup besar dan bagus itu. Sebenarnya Starla cukup malas jika harus ke mall yang sebesar ini bukan karena malas bertemu orang orang Starla hanya takut ia khilaf mengambil barang barang yang bagus.

Di depan gerbang masuk terlihat Jema yang sedang duduk sembari memainkan handphone nya. Starla pun menghampiri Jema supaya ia tidak menunggu lama.

"Jem,sorry ya gue lama tadi gue naik gojek soalnya"

"Lah tumben ga bawa motor lo"

"Iya nih mogok gila, untung aja mogoknya di basement. Eh udah yuk ah masuk malah jadi cerita" Ucap starla sambil menarik tangan Sahabatnya itu.

"Eh bentar dong, temen cowo gue belum nyampe" Ucap Jema sambil memandangi sekelilingnya. Lalu Jema reflek memanggil teman cowonya itu.

"Hei woy" Jema melambai lambaikan tangannya berharap Deo melihat ke arahnya, karena kepo siapa yang datang Starla berbalik melihat siapa orang itu dan ternyata, kalian bisa tebak siapa?

Deo datang dengan Langit berjalan menuju kearah Starla dan Jema. Lagi dan lagi bertemu dengannya, benar benar rasanya Starla ingin sekali pergi dari sini secepatnya.

"Lo ngapain ege ngajak Langit"

"Deo yang ngajak, gue sih tadinya cuma ngajak Deo. Maap yak hehe" Ucap Jema dengan senyuman kecil.

"Eh ada Starla, ketemu mulu kita jodoh kali yak?" Ucap Langit dengan perkataan menggoda. Malas berdebat dengannya, Starla menarik tangan Jema untuk segera masuk ke mall itu. Meninggalkan Deo dan Langit di belakangnya.

--------------------------------------------------------------

Tempat pertama yang mereka kunjungi adalah gramedia, ya karena itu merupakan tempat tujuan awal mereka. Cukup lama mereka berkeliling di tempat itu, hingga akhirnya ada satu buku yang membuat Starla tertarik membelinya. Tapi bukan hanya satu buku melainkan 2 buku. Starla merasa gundah harus memilih buku mana, Starla memang bisa membeli keduanya tapi Starla memegang prinsip kalo bisa satu kenapa harus dua?

Cukup lama Starla memilih mana buku yang ingin dia beli, hingga akhirnya Starla melepas buku berjudul "to infinity and beyond" dan memilih buku berjudul "bersamamu" walau berat melepasnya, demi duit jajan yang tidak habis Starla harus merelakannya. Dari kejauhan terlihat Langit yang sedang mengamati Starla, hingga ketika Starla pergi untuk membayar buku tersebut Langit datang dan mengambil buku itu. Menunggu Starla membayar, lalu gantian Langit yang membayar buku itu.

"Eh Langit masih liat liat?" tanya Jema ketika melihat Langit yang tidak ada di sekitar.

"Mungkin, tapi ga biasanya sih dia beli buku" ucap Deo.

"Eh sorry lama, gue harus beli buku" sambil menunjukkan kantong belajaannya yang berisik buku itu.

"Tumben, bukannya lo ga suka baca?" tanya Deo dengan heran. "adek gue biasa, udah yuk kemana lagi ini?" Tanya Langit kepada yang lain.

"gue lagi mau sushi nih, gimana setuju ga?" tanya Deo, yang di balas anggukan semangat yang lain. Mereka pun berkeliling untuk menemui restoran sushi terdekat. Ketika sudah bertemu restoran sushi yang di inginkan, mereka masuk satu satu ke dalam restoran itu.

"Selamat datang ka, untuk berapa orang ya?" Tanya resepsionis itu. "untuk empat orang ada ka?"

"Aduh maaf banget ka untuk meja empat orang sudah penuh, tinggal meja untuk 2 orang itu juga sisa 2 sih? bagaimana mau ka?" Tanya resepsionis itu. "boleh deh ka, eh Jem gue sam-"

"Lo sama gue ya" belum sempat Starla berbicara Langit menarik tangan Starla supaya mereka dapat duduk berdua.
"Langit gue ga mau sama lo ya!" ucap Starla dengan nada yang kesal.

"Sssttt udah diem mereka tuh mau pdkt anjir, hari ini Deo mau nembak Jema makanya lo jangan ganggu mereka"

Mendengar apa yang di katakan Langit membuat Starla terpaksa menyetujui apa yang di katakan Langit. Satu jam setengah mereka di restoran itu, mungkin menurut kalian mereka saling mengobrol? salah besar yang mereka lakukan hanya berdiam melihat sekitar sambil memakan sushi yang mereka pesan.

"Udah yuk pergi" ucap Langit mengajak Starla. "eh Jema sama Deo?"
"Udah yuk biarin" Langit berjalan terlebih dahulu lalu di ikuti oleh Starla dari belakang. Starla cepat cepat membuka aplikasi gojek miliknya itu, naas handphone milik starla lowbet. Aduh petaka banget.

"Bareng aja kita" seakan akan tau apa yang terjadi pada Starla, Langit mengajaknya itu pulang bersama. Mau tidak mau Starla menerima ajakan Langit walau ia harus menurunkan sedit gengsinya itu.

Di basement, Langit menaiki motor ninjanya itu lalu memberikan helm itu kepada Starla. Setelah memakai helm itu Starla menaiki motor Langit.

"Pegangan, takut jatuh" mendengar ucapan Langit lantas Starla memegang pundak Langit dan motor pun berjalan keluar dari basement itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Star At The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang