01. At The First Sight

624 60 9
                                    

Disclaimer!

• Narasi harap dibaca juga, agar paham alur dan karakter tiap tokoh.
• Abaikan time stamp
• Komentar sesuai alur cerita, jangan bawa cerita lain.

Cerita ini diketik 6504 kata.

Happy Reading!

***

Hari ini, Ael kedapatan undangan reuni akbar bersama teman-teman SMA-nya. Tidak terlalu akrab dengan teman satu angkatan, membuat Ael sulit untuk berbaur. Ia hanya dekat dengan Leon dan juga salah satu teman sekelasnya yang bernama Jauzan Narendra atau kerap kali Ael sebut dengan Ojan.

Namun, Leon sudah pasti tidak datang karena Leon adalah adik kelasnya sedangkan Ojan sudah pasti laki-laki tengil dan cerewet itu datang.

Bahkan, terlalu banyaknya orang seangkatan, membuat Ael sulit mengenali teman-temannya. Pundaknya langsung disambar oleh seseorang yang baru saja ia pikirkan barusan.

Jauzan.

Tepat sekali. Laki-laki itu segera bersalaman ala mereka dengan Ael. “Gilssss, gak nyangka kanebo kering kerontang kayak lo mau dateng ke acara reuni angkatan, El.”

“Kalo bukan lo yang nyuruh, gue sih ogah,” balasnya sambil menyesap rokok yang baru saja ia pantik.

Ojan merangkul bahu Ael dengan santai, “Lo apa gak mau tepe tepe? Mayan buat gandengan seminggu mah, El.”

“Gue lagi gak nyari.”

“Yah elah, El. Apalagi sekarang rumornya lo mau debut jadi basis The Origin’s, cewek mana yang gak mau nyantol sama lo gue tanya?”

“Baru rumor, Jan,” kata Ael.

“Halah, gue sih percaya ya, kalo lo bakalan sukses nantinya. Pegang omongan gue, El.”

Ael menggeleng samar, “Aamiin, gue pegang omongan lo.”

Namun, secara tiba-tiba Ojan menepuk keningnya seperti lupa akan sesuatu. “Anjing, gue lupa, kalo hari ini gue bawa anak bawang.”

“Anak bawang?” ulang Ael.

Ojan mengangguk lalu menyuruh Ael jangan kemana-mana dan menunggunya selagi ia mencari si ‘anak bawang’ tersebut. Ojan langsung menunjukkan cengiran khasnya ketika melihat perempuan yang ia ajak itu sedang memasang wajah marahnya.

“Gue cariin juga, aturan gue iket aja tadi biar gak ketinggalan,” kata Ojan sambil tertawa.

Perempuan berambut panjang selengan itu mencibirkan bibirnya. “Tau gitu gue gak akan mau ikut ya, sialan. Ini karena gue di kosan sendirian aja, jadi gue terpaksa ikut lo.”

“Cup cup anak setan, jangan sedih. Gue tau lo tuh paling gak bisa gue tinggal, ya, kan?”

“Najis,” gerutu perempuan itu.

Ojan langsung dengan santai merangkulnya dan mengajaknya untuk ke tempat Ael tadi berdiri tak jauh dari panggung yang ada di lapangan SMA Perwira.

“El! Udah ketemu anak bawangnya!”

Tepat pada saat itu, Ael menoleh ke belakang sambil menghisap rokoknya dan tatapannya bertemu dengan sosok perempuan yang kini tengah Ojan rangkul dengan santai.

“Kenalin, El, ini Maudy temen satu kosan gue sekaligus temen satu kelas di kampus. Mod, kenalin ini Ael, temen SMA gue. Dulu panggilannya si kanebo kering,” kata Ojan yang kembali menistakan Ael di hadapan sosok perempuan bernama Maudy tersebut.

GavraelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang