"K-Kenan!" Pekik Ilham saat melihat kondisi Kenan, seperti orang sekarat
"Shss k-kenapa lu kesini sialan." Lirih Kenan sambil mati matian menahan rasa sakit di tubuh nya ini
Ilham agak terkejut, wajah Kenan sungguh seram. Surai hitam pekat, bola mata hitam yg memandang tajam dan jangan lupakan bekas luka kecil yg ada di pipi nya. Bukan nya jelek tapi Kenan malah terlihat tampan
"C-casey mau nolongin Kenan." Gugup Ilham saat bola mata hitam pekat itu menatap nya tajam
Padahal biasanya Ilham yg berlaku seperti itu tapi sekarang semenjak terjebak di tubuh ini, Ilham sama sekali tidak bisa mendominasi seseorang
Kenan yg tidur tengkurap dengan kaos bagian punggung sobek karena tadi dia habis di cambuk pun berdecih pelan
"Lu seneng kan ngeliat gue luka gini?" Ilham menggeleng pelan "enggak kok, Casey gak kayak gitu."
"Berisik, pergi lu dari sini!" Bentak Kenan yg membuat mata Ilham berkaca kaca, padahal seharusnya untuk berbicara saja Kenan susah tapi kenapa masih bisa membentak nya
"Hiks maaf Casey gak tau kalo Kenan bakal di pukul, maafin Casey hiks maaf." Kenan mengalihkan pandangan nya saat melihat bocah perebut itu menangis
"Berhenti nangis, kuping gue sakit!" Sarkas Kenan dengan cepat Ilham menghapus air mata nya
"Casey bawa ke kamar buat di obatin ya?" Kenan tidak menjawab dia hanya diam
"Please." Mohon Ilham dengan mata berkaca kaca setelah
"Hm." Dengan senyuman Ilham mulai memapah Kenan pelan pelan, walau cukup susah karena perbedaan tinggi mereka
"Pelan sial!" Ilham meringis pelan "m-maaf." Kenan hanya diam lalu dia mulai melangkah pelan pelan
Ilham dengan pelan mendudukkan Kenan di ranjang nya saat sampai di kamar nya "tunggu bentar ya, Casey ambil P3K dulu."
Ilham segera berlari menuju ke meja belajar nya mengambil kotak P3K setelah nya dia berlari lagi menuju ke arah Kenan
"Maaf ya kalo sakit." Ujar Ilham setelah nya dia mengoleskan kapas berisi alkohol itu untuk membersihkan luka Kenan yg berada di wajah
Kenan meringis pelan yg membuat Ilham berhenti "m-maaf Casey bis-"
"Lanjut aja." Ilham mengangguk lalu dia melanjutkan mengobati wajah Kenan
Dari jarak sedekat ini Kenan bisa melihat bola mata coklat yg indah milik Casey, hidung bangir nya dan juga bibir tipis berwarna merah muda itu
Jangan lupakan wangi melon yg menyebar dari rambut berwarna coklat dan tubuh mulus itu, bahkan wajah Casey saja seperti tidak memiliki pori pori karena sangking mulus nya
"K-kenan baringan ya, biar enak ngobatin punggung nya." Kenan mengangguk kaku, sial dia terlalu mengagumi paras yg di miliki oleh Casey
Dan kenapa paras nya itu sungguh indah?! Jika dia tidak ingat Casey berdada rata mungkin dia akan mengira bahwa Casey itu perempuan
"Kaos nya aku robek ya." kenan mengangguk, Ilham pun dengan pelan mengunting kaos itu agar tidak melukai kulit Kenan yg terluka
"Udah selesai!" Pekik Ilham senang saat selesai mengobati seluruh luka yg ada di tubuh Kenan tadi
Kenan berdiri dan berniat pergi menuju ke kamar nya "sini aja kamar Kenan kan di lantai 3 pasti jauh."
"Gak!" Ilham terus saja membujuk Kenan agara tidur di kamar nya, dia takut kalau badan Kenan akan panas dan tidak ada siapa siapa di samping nya
Kenan pasrah lalu membaringkan tubuh nya di ranjang Ilham, lalu dia mulai menutup mata nya perlahan lahan. Tenaga nya cukup terkuras habis untuk hari ini
Saat melihat mata tajam itu menutup Ilham pun bernafas lega, dia mengelus dengan sayang surai hitam milik anak tidak bersalah itu yg membuat sang empu semakin nyaman
"Maafin Casey ya, kalo tau bakal gini Casey gak bakal mau diadopsi waktu itu. Padahal Kenan anak baik tapi kenapa papa sama abang lain benci sama Kenan."
"Tapi tenang aja sekarang Kenan gak sendiri, disini ada Casey. Casey sayang banget sama Kenan walaupun Kenan gak suka sama Casey."
"Mimpi indah abang kesayangan Casey." Setelah nya Ilham pun tidur tepat di sebelah Kenan, sebenarnya Ilham juga tak tau kenapa dia mengatakan hal itu. Mulut nya seolah olah bergerak sendiri untuk mengatakan hal itu
Kenan membuka mata nya yg sedari tadi berkaca kaca lalu menengok ke samping yg terlihat ada Ilham yg tertidur, mulut Kenan membentuk senyuman kecil senyuman yg tidak pernah dia tunjukan kepada siapa pun
"Mama, Ken gak sendiri sekarang." Ujar Kenan lalu setetes air mata nya jatuh
Dia tidak sendiri sekarang dan Ilham adalah orang kedua yg mengelus rambutnya, yg pertama ada bibi pelayan pengasuh dia sedari bayi tapi sayang bibi pelayan itu meninggal saat Kenan berumur 10 tahun
Dan setelah bibi pelayan itu meninggal tidak ada lagi yg menjaga atau mengajak bicara diri nya, di rumah para pelayan menatap remeh diri nya. Disekolah dia di bully habis habisan karena teman teman nya mengira kalau diri nya itu adalah anak haram
Papa dan kedua abang nya pun tidak mempedulikan diri nya, mereka hanya memberi uang untuk sekolah. Mereka tidak peduli entah Kenan di perlakukan semena mena oleh pelayan atau pun di bully di sekolah
Anak berumur 10 tahun itu makin terabaikan saat kedatangan Casey, anak adopsi itu membuat Kenan iri karena Casey yg nota bene anak adopsi saja diperlakukan seperti anak kandung. Sementara diri nya?
Oleh karena itu Kenan mencoba mencelakai Casey, dia membully Casey saat disekolah dan menyakiti Casey saat dirumah
Walaupun dia sudah mengancam Casey agar tutup mulut tetapi tetap saja papa dan kedua abang nya tau bahwa diri nya pelakunya
"Gue harap lu gak ngecewain." Monolog Kenan, jujur saja hati nya sudah mati rasa karena tiap hari selalu merasakan sesak
Tapi dia menaruh setitik harapan kepada Casey, semoga saja karakter utama kita ini tidak mengecewakan Kenan karena kita tidak tau apa yg terjadi apabila Kenan sakit hati lagi
Bunuh diri mungkin?
Atau pun membunuh Casey?
Kita tidak pernah tau...
••••••
Balik lagii!!!
Jaga kesehatan terus yaa, jan lupa makan terus jangan begadang
Free 🇵🇸🇵🇸🇵🇸
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi protagonis pria (TERBIT)
Подростковая литератураNote: beberapa part dihapus untuk kepentingan penerbit, link pembelian ada di bio WARNING MENGANDUNG UNSUR YAOI, BL INTINYA YG GAK SUKA MINGGIR Ilham Pratama seorang lelaki berumur 18 tahun yg sebentar lagi lulus, dia adalah lelaki tampan, tinggi...