"Kenapa dengan anak ini?" Gumam Alex sembari menatap CCTV yg menampilkan anak bungsu nya dan anak sialan itu.
Alex merasa aneh kenapa Kenan hari ini Tidak berulah? Bukan kah biasanya anak itu akan membully Casey atau pun mencoba mencelakai Casey.
Apakah anak itu mulai menerima Casey?
Tidak, tidak mungkin! Itu hanya salah satu trik Kenan agar mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari diri nya. Pasti ada sesuatu yg direncanakan oleh anak sial itu.
Alex menarik nafas panjang lalu menghembuskan dengan pelan untuk menenangkan diri nya, tak sengaja mata nya menatap ke arah foto mendiang istri nya yg sedang mengandung anak sialan itu.
Tiba tiba memori buruk itu berputar di kepala Alex, memori dimana dia melihat mendiang istri tercinta nya yg sedang berjuang melahirkan anak sialan itu dan berakhir meninggal.
"Sayang..." Lirih Alex sembari menggenggam erat tangan istri nya ini, dia sedang menemani istri nya lahiran yg ketiga kali nya.
"Ayo nyonya! Tolong lebih kuat lagi, kepala bayi sudah mulai terlihat." Ujar seorang dokter perempuan yg tengah membantu istri Alex melahirkan.
Alex mengecup berkali kali tangan istri nya ini, mata nya berkaca kaca saat melihat raut wajah kesakitan sang istri. Walau sudah 2 kali menemani Alex tetap saja takut.
"Ayo sayang kamu pasti bisa." Lirih Alex sambil menghapus keringat yg bercucuran di dahi istrinya.
"Aku gak kuat...." Balas Dinda istri Alex sembari menatap Alex dengan tatapan sayu nya.
"Nyonya tolong jaga kesadaran!" Panik dokter saat melihat pasien yg sedang melahirkan ini mulai menutup mata nya dengan perlahan.
"Nanti sayangi anak ini ya lex?" Alex hanya mengangguk paham.
"No sayang! Jangan tutup mata okey! Kamu pasti bisa." Ujar Alex, Dinda tidak menjawab dia mencoba meraih kesadaran nya sembari mengejan.
"Iya nyonya terus! Anda pasti bisa nyonya!" Air mata Alex semakin deras saat melihat wajah Dinda yg menahan rasa sakit.
Air mata Dinda mulai mengucur deras, tangan nya mencoba memegang pipi Alex. Dia pun tersenyum lembut.
"Maaf sayang aku gak bisa." Alex menggeleng pelan, dia mengecup kelopak mata istri nya itu. "Kau bisa sayang! Tolong jangan tutup mata mu." Lirih Alex.
"Maaf, tolong selamatkan anak ku."
"Nyonya!"
"Sayang!"
Sang dokter dan Alex berteriak bersamaan saat melihat mata Dinda tertutup sempurna. "Tuan tolong segera keluar, kami akan melakukan operasi!" Alex menggeleng.
"T-tidak dok, saya ak-" Ucapan Alex terpotong saat 2 orang suster memaksa nya keluar.
"Maaf tuan, ini keadaan darurat!" Ujar suster itu lalu dengan cepat menutup pintu ruangan saat Alex mulai menerobos masuk.
"AKHHHH." Teriak Alex frustasi dan perlahan tubuh nya meluruh di depan ruangan ini.
Alex menggeleng kan kepala nya pelan, mengapa tiba-tiba memori itu terlintas. Dia sangat ingat kejadian itu.
"Dinda...." Gumam Alex sembari mengelus foto istri nya itu.
Sejujurnya batin Alex akhir-akhir ini merasa tidak nyaman, dia merasa bersalah karena tidak bisa menepati pesan mendiang istri nya itu.
Dimana dia harus bisa menyanyangi Kenan.
Dia sadar bahwa dia itu salah, dia selalu menyalahkan sesuatu hal yg sama sekali bukan perbuatan Kenan. Tapi hati nya selalu menolak akan hal itu.
Entah apa yg akan Alex katakan saat suatu hari nanti saat dia bertemu kembali dengan istri nya, dia sedih karena tak bisa menjaga dengan baik anak yg diperjuangkan setengah mati oleh istrinya itu.
••••••
Kenan mengelus nisan di depan nya ini, dan dengan perlahan-lahan mata nya pun berkaca kaca walau bibir nya mengulas senyuman yg manis.
"Mama, Ken gak sendirian." Ujar Kenan, dia pun memutuskan untuk duduk dan tidak peduli dengan celana nya yg mungkin akan kotor karena duduk tanpa alas.
"Tau gak sih ma! Kata nya Ken itu abang kesayangan Casey, iya ma Casey sayang sama Ken."
"Casey semalem ngobatin punggung Ken yg luka karna di cambuk abang Tian, tapi mama tenang aja Ken gak nangis kek dulu lagi kok waktu dicambuk."
"Tunggu ya ma..." Ujar Kenan sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam paper bag yg tadi dia bawa.
"Tara! Ken bawa kue, hari ini Ken kan ulang tahun mama." Riang Kenan sembari memegang kue kecil yg dia beli tadi sebelum ke kuburan sang mama.
"Kita nyanyi bareng ya ma!"
"Happy birthday Kenan."
"Happy birthday Kenan."
"Happy hiks birthday happy birthday..... Hiks happy birthday Kenan." Kenan tak bisa lagi menahan air mata nya, dengan cepat dia meniup lilin itu lalu segera menaruh kue kecil itu di samping nya.
"Jemput Ken Tuhan."
Hari ini adalah hari ulang tahun nya dan juga hari dimana sang mama meninggal karena melahirkan nya, terkadang Kenan menyalahkan diri nya sendiri.
"Maafin Ken ya ma! Hiks gara-gara Ken mama meninggal, harus nya Ken gak ada di dunia ini!"
"Bener kata papa sama abang kalo Ken itu anak sial harus nya Ken itu gak lahir, kalo mama masih hidup pasti abang Tian sama abang Renjana masih bisa ngerasain kasih sayang dari mama." Air mata Kenan semakin mengucur deras.
Kemarin dia tak sengaja melihat ke arah foto keluarga yg berada di ruang tamu, dimana disitu terdapat kedua abang nya dan papa nya yg masih bisa tersenyum saat masih ada mama nya di dunia ini.
Tapi semenjak Kenan lahir dan mama nya meninggal senyum itu sudah tidak tampak lagi di wajah abang dan papa nya.
Dan senyum itu mulai muncul lagi saat Casey datang, dia senang papa dan abang nya bisa tersenyum lagi walau bukan karena diri nya.
Ya mungkin dia harus menanggung rasa iri sedikit, saat melihat interaksi abang dan papa nya ketika bersama Casey.
Dia sekarang sudah pasrah kok jika abang dan papa nya tidak menyanyangi nya dan lebih memilih Casey, dia tidak akan membully ataupun mencelakai Casey seperti dulu.
Yg penting para abang dan papa nya bisa tersenyum.
••••••
Balik lagi!
Kek nya emg bener" Gak bisa bikin cerita sad dah, gak kerasa sedih sama sekali, malah garing jadinya!
Kenapa ya guys? Kasih saran dong
Padahal gue udh khatamin ratusan cerita angst, tapi tetep aja gak bisa belajar. Air mata gue dong yg ngucur tapi gak ada yg bisa gue pelajarin
Mungkin gue kurang belajar kali ya?
Yaudah lah, jaga kesehatan and jangan begadang
Free 🇵🇸🇵🇸🇵🇸
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi protagonis pria (TERBIT)
Teen FictionNote: beberapa part dihapus untuk kepentingan penerbit, link pembelian ada di bio WARNING MENGANDUNG UNSUR YAOI, BL INTINYA YG GAK SUKA MINGGIR Ilham Pratama seorang lelaki berumur 18 tahun yg sebentar lagi lulus, dia adalah lelaki tampan, tinggi...