19

13.8K 1.1K 37
                                    

"Hiks m-maaf." Alex memandang datar anak manis yg kini sedang berdiri di sudut ruang kerja nya, anak itu berdiri dengan tangan yg menjewer telinga nya sendiri dan kaki yg diangkat sebelah.

Ilham menatap Alex dengan mata berkaca-kaca, kaki nya sekarang sangat pegal Sudah 10 menit dia berdiri seperti ini. Ditambah dengan tatapan mengejek Kenan dan Tian.

"Ketawa aja!" Seketika tawa yg sedari di tahan Kenan dan Tian pun langsung meledak, ya walaupun Tian hanya terkekeh kecil.

Berbeda dengan Kenan yg sekarang sudah guling-guling di lantai dengan tangan memegang perut, "ahaha maka nya jangan bandel." Ucap Kenan di sela-sela tawa nya.

"Pftt- lihatlah wajah nya." Gumam Tian sembari merekam wajah Ilham yg berantakan dengan air mata yg mengalir di pipi chubby nya.

Ilham yg menyadari kalau diri nya direkam pun kembali berteriak, "JANGAN DIREKAM! HUAA." Alex hanya memandang datar perbuatan dari anak sulung nya itu.

"Tian berhenti, lihatlah baby." Tian pun menyimpan ponsel nya sembari cekikikan, "iya papa."

"Adek."

"Siap papa hehe." Jawab Kenan sembari berdiri lalu merapikan baju nya yg lumayan kusut karena tadi berguling-guling di lantai marmer itu.

Alex menghapus air mata Ilham dengan lembut lalu dia mengecup kedua mata yg sudah bengkak karena menangis itu, "cape?" Ilham mengangguk sembari menyedot ingus nya.

"Jadi, besok mau pergi malem-malem lagi?" Ilham seketika menggeleng dengan brutal, walaupun di hati dia berkata 'iya' mana berani Ilham berkata seperti itu di depan Alex langsung.

"Mau nonton balapan lagi?"

"Ndak, m-maaf papa. Casey ndak nakal lagi kok." Lirih Ilham sembari menunduk, sok imut ceritanya.

Alex mengangguk sembari tersenyum, lalu dia menggendong Ilham ala koala dan dia bawa menuju ke kamar Ilham sendiri. Diri nya juga diikuti oleh buntut nya yg lain.

"Siapin baju baby ya Tian, terus Ken ikut papa mandiin baby." Ilham langsung berusaha turun saat mendengar dia akan dimandikan oleh Alex dan Kenan.

"Gak mau papa, Casey mau mandi sendiri." Alex menahan tubuh Ilham yg memberontak ingin turun, "enggak, ini bagian dari hukuman!"

Plak

"Awss sakit hiks." Ilham kembali menangis saat pantat nya di pukul oleh Alex, kenapa sih orang-orang senang sekali memukul pantat nya!

"Itu akibat jika melawan." Jawab Alex lalu dia kembali berjalan menuju ke kamar mandi di kamar ini dan diikuti oleh Kenan.

Dengan segera Kenan menyiapkan air di dalam bathtub, dia atur air itu agar hangat setelahnya dia menuangkan sabun dan juga menaruh beberapa mainan kecil.

Alex menaruh Ilham di closet dan dengan pelan melepaskan kain yg membalut tubuh mungil itu, "jangan dibuka." Ujar Ilham sembari menahan celana dalam nya itu.

"Ck! Buka aja baby, disini gak ada cewe." Ucap Kenan sembari menaik turunkan alis nya, Ilham pun menggeleng dengan brutal dengan pipi memerah.

Tapi usaha nya sia-sia karena kalah dengan tenaga Alex yg besar itu, dia segera menutupi 'dick' nya saat celana dalam itu terlepas.

"Mungil." Lirih Kenan sembari menahan tangan Ilham yg menutupi milik nya itu, Ilham pun memukul bahu Kenan dengan tangan nya yg sebelah.

"Gak boleh, tytyd shaming!!"

Alex hanya terkekeh pelan saat melihat kedua anak bungsu nya ini yg masih saja bertengkar, tapi saat Ilham lengah dia pun menyentil aset yg kecil itu.

"kyaaa, papa!"

"Hahaa maaf baby." Alex mengatakan itu tanpa wajah bersalah dan lanjut menggosok tubuh Ilham, anak manis itu pun hanya diam sembari memainkan Bebek karet berwarna kuning yg tadi ditaruh oleh Kenan.

Kenan mencoba mengajak Ilham mengobrol tapi anak itu malah sibuk dengan Bebek kuning yg jelek itu, dia pun menatap datar Bebek itu.

"Apa sih bagus nya Bebek kuning jelek itu?!" Tanya Kenan kesal, padahal kan dia yg naro di bathtub.

Ilham merengut sebal sembari memeluk Bebek kuning itu, "nama nya Mr. Duck! Bukan Bebek kuning jelek."

"Ck! Dasar Bebek kuning jelek!" Umpat Kenan pelan saat melihat Ilham yg sibuk lagi dengan Bebek jelek itu, Alex hanya terkekeh kecil lalu dia mulai membilas tubuh Ilham.

"Tolong anduk nya dek." Kenan pun mengambil kan handuk lalu dia dengan cepat menyerahkan ke Alex, Alex mulai mengeringkan tubuh Ilham menggunakan handuk.

"Bebek nya tinggal di kamar mandi aja ya?" Ilham menggeleng dan tetap memeluk erat Bebek karet kuning itu, Alex hanya pasrah dan membiarkannya.

Kenan menatap sebal hal itu, dia merasa tersaingi dengan ada nya Bebek karet kuning yg jelek itu!!

Dan benar saja sampai Ilham selesai dipakaikan baju pun Bebek kuning itu tetap berada di tangan nya, dan lebih aneh nya lagi Tian dan Alex membiarkan hal itu.

Alex and Tian said: yg penting anteng:)

"Baby, bisa gak sih Bebek jelek itu di taro dulu."

"Nama nya Mr. Duck abang!"

"Iya-iya Mr. Duck maksud nya."

Ilham masih saja memeluk Bebek kuning itu, dia memainkan paruh berwarna jingga dan sesekali tubuh Bebek itu dia pencet dan mengeluarkan bunyi yg membuat Ilham tertawa girang.

"Lucu nya...." Lirih semua orang yg ada di meja makan termasuk Kenan, Alex tersenyum lalu menyuap kan nasi ke mulut mungil Ilham dan tanpa sadar Ilham membuka mulut nya.

Dia terlalu sibuk dengan Bebek kuning itu.

Piyak!

Kenan menatap Bebek kuning yg kini sudah jatuh ke lantai, lalu dia menatap seseorang yg sedari tadi memeluk Bebek kuning itu. Pantas saja Bebek ini jatuh.

Rupanya anak manis itu tertidur.

"Baby lucu banget." Gumam Kenan lalu dia mengikuti langkah Alex yg menggendong Ilham menuju ke kamar anak manis itu.

"Shutt jangan berisik." Kenan mengangguk menuruti ucapan Tian, mereka berdua hanya menyimak kegiatan sang ayah yg sedang menaruh Ilham dengan hati-hati.

Dimulai dari memakaikan minta telon ke leher, telinga dan tangan lalu setelah itu menyelimuti dan ditutup dengan menyetel suhu ruangan.

"Yuk keluar, biarin baby istirahat." Ajak Alex agar kedua anak nya itu keluar dan melanjutkan makan malam.

•••••

Balik lagi!!

Cinderella pun tiba dengan kereta kencana, sepatu kaca hiasi kaki nya, semua mata terpana akan kedatangan nya pangeran pun jatuh cinta padanya~~

Hiks, tren anjj! Gue juga mau bangsat! Hueee

Jaga kesehatan

Free 🇵🇸🇵🇸🇵🇸

See you

Menjadi protagonis pria (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang