Save you 2

127 9 0
                                    

Malam perayaan yang seharusnya menjadi saat yang menyenangkan, telah berubah menjadi Mala petakat, ledakan terjadi karena sulutan api dari kabel yang bermasalah dan memercik mengenai properti yang mudah terbakar, namun saat itu tidak ada seorang pun yang sadar hingga akhirnya api meledakan tabung oksigen yang di gunakan untuk balon, tabung itu cukup besar untuk memicu ledakan, di kabarkan ada 14 orang tewas, dan 20 orang terluka parah, 384 orang luka ringan dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Malam itu Hoseok yang sedang beristirahat di rumah kembali teringat kejadian malam itu, hoseok seharusnya pergi bersama Taehyung dan juga teman-teman nya namun, ledakan itu terjadi, dan hoseok yang sempat tidak sadarkan diri waktu ia membuka lagi kedua mata nya, seluruh gedung telah terbakar, Hoseok melirik ke sana dan kemari, hingga akhirnya ia melihat Taehyung, pemuda Kim itu terluka karena terbentuk ke dinding, meskipun hoseok tidak menyukai pemuda Kim ini, namun ia juga seorang manusia, ia masih memiliki sedikit hati nurani di dalam hati nya, jadi dengan seluruh tenaga nya ia membawa Taehyung di punggung nya.

"Maaf kan aku, aku hanya bisa menyelamatkan Bos kalian"
Ucap hoseok lirih sembari melirik teman-teman Taehyung yang lainnya, mereka juga tidak sadarkan diri karena ledakan, setibanya diluar hoseok justru di hampiri oleh pemuda yang sama, yang selalu tersenyum aneh kepada nya

"bisa kah kau berhenti sekarang?.. kenapa kau memperhatikan ku, bahkan aku tidak mengenal mu"
Pemuda itu tersenyum, dan tanpa hoseok sadari pemuda itu pun memperkenalkan diri nya.

".... ... Nama ku Jeon Jungkook"

Angin malam itu berhembus kencang, membuat dedaunan kering berterbangan di sekitar keduanya, "hoseok.. bisakah kita menjadi teman"
Pemuda jeon itu begitu antusias ketika ia menanyakan pertanyaan itu kepada hoseok.

"Tidak.."

Lalu setelah itu Hoseok pergi dari sana, Jungkook mencoba untuk menyusul namun seseorang menghentikan langkah nya, "eh? Appa"










Karena kejadian itu, hoseok hanya berdiam diri di rumah, Sekolah mengumumkan untuk beristirahat selama beberapa Minggu, itu karena beberapa kelas mengalami kerusakan karena api dari kebakaran juga merambat hingga ke kelas-kelas sekitar aula pesta, sedangkan itu di sisi Jungkook.

Pemuda tampan itu duduk di meja kerja sembari menatap laptop yang ada di atas meja, senyum tipis terbentuk di wajah tampan itu ketika ia mengingat reaksi seseorang yang menurutnya lucu, "ia begitu menggemaskan ketika sedang kesal"

Jungkook menatap keluar jendela rumah nya menatap bulan yang sedang bersinar terang di atas sana, "hmm kapan aku bisa melihat nya lagi"

Setelah beberapa Minggu seluruh murid di liburkan, akhirnya Semua nya harus kembali beraktivitas, itu karena ujian sudah semangkin dekat, hoseok yang baru saja tiba di kelas nya, mendapati pemuda Kim itu sedang duduk di Bangku nya, "Kau Ikut aku sekarang"

Hoseok terkejut karena Taehyung menarik nya begitu saja, dan setiba nya mereka di Rooftop sekolah, pemuda Kim itu mendorong tubuh hoseok ke dinding dengan begitu keras nya, "Kau senang sekarang Hah! Kenapa kau tidak menyelamatkan teman-teman ku"

Hoseok tertegun, ia tidak bisa berkata-kata karena pemuda kim itu mencekik leher nya, "Seharusnya kau juga menyelamatkan mereka! Kenapa Hanya aku!"

Lalu tiba-tiba saja dari arah samping, Taehyung terkejut karena seseorang meninju wajah nya, "Hoseok kau baik-baik saja?" Pemuda Jung itu mendongakkan kepalanya dan ia melihat seseorang yang ternyata ia adalah.

"Aisss Yakk Kim Namjoon sialan! Kenapa kau memukul ku huh!"

Kim namjoon melangkah maju dan menyembunyikan hoseok di balik tubuh kekar nya itu, "Sialan?.. kulihat-lihat bahasa mu ini semakin menjadi-jadi, bagaimana jika ku beri tahu kan kepada appa, agar kau di kirim ke Paris saja", Taehyung yang mendengar itu menyertakan gigi nya, ia lantas menyerang Namoon namun dengan mudah namjoon menangkis serangan adik nya ini dan menahan taehyung di lantai.

"Kau tau Tae, ada baiknya mengatakan kata Terimakasih terlebih dahulu.. Hoseok Terimakasih karena telah menyelamatkan adik ku yang tidak tau di untung ini"
Hoseok hanya diam saat itu, dan itu membuat Namjoon mengerutkan alis nya, "Tae Minta maaf sana"

"Tidak.. aku tidak mau!"

Kim Namjoon mengerutkan alis nya, dan setelah itu kalian tidak akan percaya apa yang di lakukan Namjoon kepada Adik bungsu nya dari keluarga Kim itu, "Minta maaf atau ku jatuhkan kau dari sini"
Tae saat ini berdiri di luar pagar pembatas Rooftop, dan Namjoon mencengkram kerah seragam adik nya.

"Ha n namjoon Sunbae an anda tidak perlu melakukan itu.. saya tidak masalah" Hoseok khawatir, Taehyung akan semangkin menjahili nya setelah ini, "Yakk kau! Jangan sok suci deh di depan Kakak ku, dasar Jalang"

Hoseok terkejut karena tiba-tiba saja, seseorang menarik nya dan menutup kedua mata nya dengan tanan nya, "Kau seharusnya malu Tae, begitu kah kau dengar seseorang yang telah menolong mu" suara yang terdengar begitu familier, ketika tangan itu menyingkir dari mata hoseok, benar saja suara itu berasal dari pemuda Tampan Jeon Jungkook

"Jungkook kau" - Hoseok

"Stss... Diam saja yaa"
Jungkook tersembunyi tipis, lalu ia melirik ke arah Namjoon

"Adik mu itu benar-benar menyebalkan ya Namjoon" Kim Namjoon hanya menganggukkan kepalanya

"Ya kau benar Jungkook, ia terlalu di manjakan oleh ibu ku, begini jadi nya"

Taehyung dan juga hoseok baru tau bahwa Jungkook dan juga Kim Namjoon berada di kelas yang sama, bahkan keduanya adalah sahabat, "Kim Taehyung kuyakin kau tau apa yang akan terjadi kepada mu jika ku jatuhkan kau dari sini" Namjoon berbisik di telinga sang adik yang berhasil membuat Jiwa Taehyung ketar-ketir, dan dengan wajah kesal ia meminta maaf kepada Hoseok.

"Haa.. kenapa.., kalian lakukan itu?"

Tanya hoseok ketika itu tepat di belakang nya Namjoon dan juga Jungkook berjalan bersama nya, "Yahh hanya meluruskan sesuatu yang salah, adik ku itu sifatnya memang seperti itu" Jelas pemuda Kim itu, lalu Jungkook menimpali dengan pertanyaan.

"Benar sekali, jika kau bisa meninggalkannya, kenapa kau menolong orang yang selalu menindas mu?"
Hoseok menghelakan nafas nya, "Mau bagaimana pun aku masih manusia Jeon, sudahlah kalian membuat ku pusing"

Entah karena cocok atau apa, ketiga nya langsung menjadi dekat seperti teman baik, Namjoon yang begitu tegas ketika Adik nya menganggu hoseok lagi, lalu Jungkook juga menjaga hoseok, karena sifat protektif kedua tuan muda ini, hoseok di buat pusing setiap kali bersama salah satu dari keduanya, Dan pada suatu hari, ketika jam pulang sekolah hoseok merasakan seseorang membuntuti nya, instingnya menjadi sangat sensitif karena kejadian masa lalu yang ia alami.

Hoseok mencoba untuk berlari ke tempat yang ramai, untuk menghindari terjadinya sesuatu yang tidak di inginkan, namun tetap saja ketika itu hoseok merasa pusing dan ia mendapati sesuatu menempel di leher nya, 'i ini b bius?' pikir hoseok, dan setelah itu hoseok tidak mengingat apa pun lagi.

Sadar tidak nya, hoseok berada di suatu tempat yang gelap dan lembab, dan lebih parahnya lagi, tangan dan kaki nya di ikat di kursi dan lakban di bibir nya, "Akhirnya kau bangun manis"

Hoseok membelalakkan kedua Mata nya, ketika seseorang bertubuh besar dengan luka di bagian mata itu tersenyum mengerikan, "stss... Diam lahh karena tidak akan ada yang menemukan mu di tempat ini, hanya ada aku dan kamu" hoseok mencoba untuk berontak, namun seseorang itu justru menyuntikkan sesuatu di pundak hoseok, dan selang beberapa menit kemudian, hoseok tidak bisa merasakan tubuh nya.

"Ada apa hmm? Kau berpikir aku akan melepaskan kamu begitu saja hanya karena aku di penjara?, haha kau lucu sekali kesayangan ku"

Seseorang itu, adalah orang yang sama, yang dulu menyekap hoseok, menyiksa dan melakukan kekerasan seksual kepada nya, 'dia sudah bebas, bagaimana ia bisa menemukan ku' batin hoseok saat ini, ia mencoba untuk melawan namun obat bius yang di suntikan di tubuhnya membuat hoseok tidak bisa menggerakkan tubuhnya, dan hanya bisa mengedipkan mata nya.

"Hmm biar ku tebak, kau pasti sedang bertanya-tanya bukan, bagaimana aku bisa menemukan mu"

"itu mudah saja sayang ku... Kemana pun kau pergi aku akan menemukan mu"

" baiklah sudah waktunya untuk melakukan permainan yang dulu kita mainkan bukan? Kau pasti paham maksudku"




















"Di mana anak itu?"


















[ BERSAMBUNG ]

SAVE YOU  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang