Why can't i let go of this?
.
-request DestiaChan5
Happy reading
.Kalian pernah gak sih ngerasa plin-plan sama hubungan yang kalian milikin atau yg lagi kalian jalanin selama ini?
Itulah yang dirasakan (name) selama ini.
Sepi....
(Name) telah menjalin hubungan bersama Dainsleif selama kurang lebih 1 tahun. Ia pikir semuanya akan berjalan mulus karena (name) tau pasti kalau Dainsleif itu lelaki yang baik.
Tetapi, ia rasa hubungannya terasa berombang-ambing.
"Dain.. kamu kapan datang?" Tanya sang wanita yang tengah menelpon dan menunggu kehadiran sang pasangan di dalam kafe.
"Rapat osis, maaf. Aku tutup dulu ya"
"Eh dain--"
Telepon terputus.
(Name) menghela napas panjang dan beranjak pergi dari kafe itu.
Hal ini sudah berulang kali terjadi. Namun..bagaimanapun juga ia tidak bisa egois kan?
°
°
°
Hari ini, adalah ulang tahunnya."Semoga saja dain ingat.." Gumam (name) senyum-senyum sendiri.
Pagi hari..
Siang hari..
Sore hari..Masih tidak ada kabar apapun dari Dainsleif. Bahkan di sekolah sekalipun, Dainsleif tidak menegur sapa dengannya.
Yahh.. mungkin Dainsleif sedang sibuk?..Malam hari..
Tidak ada kabar apapun dari dainsleif.
"Dipikir-pikir kok aku bisa tahan ya? Dia sebenernya masih sayang sama aku gak sih? Pacaran aja sana sama osis" (Name) menggerutu.
Namun.. tiba-tiba terdengar dering telepon dari handphone nya.
"Siapa sih?" (Name) mengernyit.
Dan dering tersebut tercantum nama -aether-
"Duuh apaan sih aether malem-malem gini?" Keluh (name) saat mengangkat telepon.
"Name, ini aku"
Kedua bola matanya membulat saat mendengar pemilik dari suara, dan seketika ia merubah nada suaranya.
"Dain? Kena--
"Aku pinjam handphone aether. Handphoneku mati."
"Oh.. ada apa? Kenapa tiba-tiba menelpon?"
"(Name), aku mau bilang sesuatu"
Detak jantung (name) berpacu cepat saat mendengar kata-kata tersebut. Pasti Dainsleif ingin mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
"Bilang sesuatu? Mau ngucapin hari ulang tahun ku ya? Ya ampun dain, kukira kamu ga bakal ngucapin"
"Hah? Ulang tahun? Kamu sekarang ulang tahun ya?"
"Ah maaf aku lupa. Tadi aku mau bilang, kalau jadwal osis ku padet. Aku gak punya waktu banyak buat kamu. Kita udahan aja ya?"
(Name) yang mendengar hal itu keluar langsung dari mulut Dainsleif hanya bisa terdiam. Dirinya menolak untuk percaya pada ajakan itu.
"Dain kalo bercanda jangan bawa-bawa putus ah"
Bohong kan?
"(Name), aku serius"
'Gak. Gak mau'. Itu yang terlintas di dalam kepala (name). Apa artinya satu tahun ini ia bertahan dengan Dainsleif jika ujungnya harus putus? Apalagi karena alasan sepele.
Tapi. Jika diteruskan juga, bohong kalau (name) gak tersiksa. Memangnya di dunia ini ada yang bisa tahan menjalin hubungan seperti itu? Mungkin ada beberapa, tapi (name) bukan yang termasuk tahan..
Tapi..
Ia tidak bisa menyetujui permintaan Dainsleif. Bagaimanapun, (name) sangat sangat sangat mencintai Dainsleif. Tapi...Ah sudahlah. Ia tidak peduli.
"(Name), kamu masih disana? Tolong jawab cepat. Aku tidak punya banyak waktu. Aether sudah mengamuk meminta handphone nya untuk dikembalikan"
"Ah iya.. eh maksudku tidak."
"Dain.. ku mohon..apapun tapi jangan putus. Aku gak mau.."
"Tapi (name)--
"Gak mau. Gak mau.. Dain.. ku mohon.."
"Aku gak punya banyak waktu buat mu"
"Aku gak peduli itu"
"Aku sibuk loh"
"Ya terus? Pokoknya jangan.. aku mohon.."
Terdengar keheningan sejenak.
"Yaudah kalau kamu maksa."
"Tidur sana. Ini udah larut. Aku tutup ya"
"Dain--
Telepon terputus.
(Name) terdiam sejenak lalu meringkuk di atas kasurnya. Bohong kalau ia tidak ingin menangis.
"Tadi kenapa aku maksa ya..." lirih (name).
Etdah garing betul sjwhsjvans maaf yaa kalo ga sesuai ekspetasi. MAAF BARU DIBUATT, LUPA LAAA 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Want Is You (Genshin Impact x reader)
Fanfic~oneshot area~ • it's all about you and chara of genshin impact. only halucination not real.