Tiga

35 6 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Giovani saat ini sedang mengobati sudut bibir Ersya yang terluka karena ditampar oleh Billy.

Mereka sudah berganti seragam. Ersya sudah memakai seragam yang diberikan oleh Edward, dan mengembalikan seragam Giovani, karena kebesaran ditubuhnya yang kecil.

Sementara itu, Edward sedang mengerjakan beberapa tugas sekolahnya. Sedangkan, Harry dan Nara sudah pergi ke kantin, karena mereka sangat lapar.

Edward juga sudah menyuruh Nara dan Harry untuk memesankan mereka bertiga makanan dan dibawa ke ruangan.

"Shhh" ringis Ersya karena Giovani tidak sengaja menekan lukanya.

"Maaf" ucap Giovani lembut.

Wow untuk pertama kalinya seorang Giovani meminta maaf kepada orang lain yang bukan keluarganya. Edward bahkan berhenti mengerjakan tugasnya hanya untuk memastikan apakah kata tersebut benar-benar keluar dari mulut Giovani.

"Gak usah diobatin lagi. Nanti juga bakalan sembuh sendiri" ucap Ersya meminta Giovani untuk berhenti mengobati lukanya.

Ersya sebenarnya sangat deg-degan saat ini karena berdekatan dengan Giovani. Jantungnya seakan-akan ingin melompat keluar dari tempatnyaa.

Giovani mengelus pelan pipi Ersya bekas tamparan Billy dengan jempolnya.

"Kamu yakin?" Tanya Giovani dan mendapat anggukan dari Ersya.

Giovani segera membersihkan kotak P3K yang dipinjamnya dari Edward,  dan meletakannya pada tempat semula.

Edward sebagai sepupu dan juga teman masa kecil Giovani di buat terheran-heran dengan sikap Giovani. Ia belum pernah melihat Giovani seperti ini, jika bukan dengan keluarganya. Sepertinya ada yang salah dengan sepupunya itu.

Tok
Tok
Tok

"Masuk" perintah Edward.

Ternyata salah satu siswa suruhan Nara dan Harry yang membawakan mereka makanan. Siswa tersebut sedikit kaget karena melihat Ersya yang berada dalam ruangan.

"Letakan 2 disitu dan bawa 1 kesini, setelah itu keluar" perintah Edward karena melihat siswa tersebut terus menatap kearah Ersya

Siswa tersebut meletakan 2 mangkok mie ayam di meja depan Giovani dan Ersya beserta minumannya, sedangkan satunya lagi dimeja Giovani, lalu segera keluar ruangan.

Giovani mengambil satu mangkok mie ayam dan memberikannya pada Ersya.

"Makan" perintah Giovani.

"Trus Harry sama Nara?" tanya Ersya.

"Ini mereka yang pesan buat kita" jawab Edward.

Mereka segera memakan mie ayam tersebut dengan tenang. Ersya sesekali melirik kearah Giovani yang duduk makan disampingnya.

"Jam istirahat udah mau selesai. Gimana kalo gue anterin lo ke kelas" ucap Giovani yang sudah menyelesaikan makanannya.

"Gak usah gue bisa balik sendiri" tolak Ersya.

"Kelas kita searah jadi sekalian aja. Lo kelas 12 juga kan?" Tanya Giovani.

"Iya. Tapi gue mau balik sendiri" jawab Ersya.

"Kenapa?" Tanya Giovani.

"Gue gak mau lo ikutan dibuli juga sama siswa yang lain karena dekat sama gue" jawab Ersya lalu menunduk sedih. Ersya tidak ingin Giovani menjadi bahan bulian karena sudah membantunya.

Mendengar jawaban Ersya membuat tawa Giovani dan juga Edward pecah. Memangnya siapa yang mau ngebuli mereka berdua? Cari mati tuh orang kayaknya.

Ersya mengangkat wajahnya menatap Giovani dan Edward bergantian dengan bingung. Memangnya ada yang salah dengan jawabannya?

Baby Boy (Giovani X Ersya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang