Dua

52 5 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Evano Ersya Wingston, siswa yang sering menjadi bahan bulian karena perawakannya yang tidak terlihat seperti lelaki pada umumnya. Ersya memiliki tubuh mungil dengan tinggi hanya 160 cm.

Memiliki wajah manis dan imut dengan pipi yang sedikit chuby, membuat Ersya sering dipanggil banci oleh teman-temannya, bahkan ada yang melakukan kekerasan fisik.

Selain itu, Ersya juga berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai buruh pabrik, sedangkan ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga. Gaji ayahnya hanya dipakai untuk kebutuhan sehari-hari dan juga membayar biaya sekolah Ersya yang terbilang sangat mahal.

Ersya ingin bersekolah disekolah biasa saja, tetapi ayahnya ingin Ersya mendapatkan pendidikan yang lebih baik walaupun itu mahal. Padahal, menurut Ersya semua sekolah sama saja, asalkan Dia bisa belajar itu sudah cukup.

Tidak ada yang mau berteman dengan Ersya. Karena jika ada, mereka akan ikut dibuli. Tapi ada satu orang yang mau berteman dengannya, yaitu Nachelle. Siswa bar-bar dan akan selalu menolong Ersya ketika ada yang membulinya.

Seperti saat ini, Ersya sedang dikerumuni oleh beberapa siswa laki-laki disamping ruang toilet yang terkenal sepi. Ersya yang ingin ke toilet ditahan oleh empat siswa yang sudah sering membulinya. Mereka merobek seragam sekolah Ersya dan mulai menjamah tubuh Ersya.

"Please... Lepasin gue" mohon Ersya yang sudah menangis. Tubuh bagian atasnya sudah tidak terbungkus seragam lagi.

Ersya berusaha melepaskan dirinya dari cekaman mereka, namun kekuatannya tidak sebanding. Ersya hanya berharap ada yang bisa menolongnya saat ini. Tapi siapa?

"Tubuh lo boleh juga ternyata" ucap salah satu siswa.

"Siapapun tolongin gue" teriak Ersya namun mendapat tamparan yang cukup keras dipipi kanannya.

"Gak akan ada yang bisa nolongin lo saat ini" ucap Billy. Pria yang menampar Ersya.

"Lepasin Dia" perintah Giovani membuat atensi Billy dan teman-temannya beralih menatap Giovani.

Giovani yang akan menuju toilet mendengar suara teriakan segera mencari sumber suara tersebut. Ternyata sedang terjadi pembulian, dan yang dilihatnya saat ini bukan hanya pembulian tetapi juga pelecehan.

"Wahh wahh wahhh ternyata ada  yang mau jadi pahlawan nih" ucap Han teman Billy dan mengundak gelak tawa mereka semua.

Namun berbeda dengan Giovani yang sudah menahan amarah karena kedapatan ada pembulian dan juga pelecehan yang terjadi disekolah milik keluarganya.

"Gue bilang kalian lepasin dia dan pergi dari sini atau kalian akan tau akibatnya" tegas Giovani.

Giovani sangat benci dengan yang namanya pembulian di lingkungan Sekolah.

"Emangnya lo itu siapa hah? Lo Gak tau siapa kita?" tanya Han lagi.

Billy dan teman-temannya tidak takut dengan ancaman yang diberikan Giovani.

"Gue gak peduli siapa kalian. Karena itu gak penting buat gue" ucap Giovani.

Mata Giovani tertuju pada Ersya yang menangis dengan memeluk tubuhnya, membuat kemarahan Giovani semakin meningkat. Giovanu tidak tahu kenapa Dia bisa semarah ini ketika melihat Ersya yang menangis sesegukan, padahal ini baru pertama kali Dia melihat Ersya dan juga tidak mengenalnya.

Giovani bergerak maju kearah Ersya, namun ditahan oleh Billy dan juga teman-temannya.

"Lo mau kemana? Mendingan lo balik dan jangan ganggu kesenangan kita" ucap Billy menatap tajam Giovani.

Baby Boy (Giovani X Ersya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang